Mirip Lambang Israel, Pagar Masjid Banjarmasin Diprotes Warga
Banjarmasin (Voa-Islam.com) - Ornamen di pagar Masjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi sorotan publik. Sebab, ornamen pagar yang baru dibangun tersebut mirip dengan lambang pada bendera negara Israel.
Dua orang warga Kota Banjarmasin yang kritis mendatangi pengurus Masjid Sabilal dan menyampaikan masalah tersebut.
"Memang ada yang lapor ketika baru dipasang dua pagar. Mereka bilang, ornamen di pagar itu mirip lambang pada bendera Israel," ujar Kasi Takmir dan Peribadatan Masjid Sabilal Muhtadin, Johansyah, Senin (6/12/2010).
Johansyah yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi PPP itu mengatakan, pengurus masjid langsung merespons pengaduan warga tersebut.
"Pagar itu yang membuat pemerintah daerah melalui kontraktor yang ditunjuk. Kami sendiri tidak tahu arti ornamen pada pagar itu. Setelah dicek dan dibandingkan ternyata berbeda. Kalau bendera Israel, punya enam segi, sedangkan ini ada delapan segi," ujarnya.
..pihaknya menerima semua kritikan dan masukan masyarakat, termasuk masalah ornamen pagar tersebut. "Saya tegaskan, ornamen di pagar itu sama sekali bukan simbol dari negara Israel..
Johansyah mengatakan, pihaknya menerima semua kritikan dan masukan masyarakat, termasuk masalah ornamen pagar tersebut. "Saya tegaskan, ornamen di pagar itu sama sekali bukan simbol dari negara Israel," ujarnya.
Sumber Metro Banjar yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan lambang bintang yang ada di tiap pagar di Masjid Sabilal Muhtadin sama sekali tidak mirip dengan lambang yang ada di bendera Israel.
"Sekilas memang mirip, tapi kalau diperhatikan jelas beda. Kemiripan itu karena kedua agama itu berasal dari Agama Samawi," ujarnya.
Kalau lambang Israel, katanya, segi tiga digabungkan membentuk bintang dengan enam titik. Sedangkan lambang di pagar adalah segi empat yang digabungkan membentuk bintang dengan delapan titik.
"Bangun geometri segi delapan ini yang paling sering diadopsi dalam bangunan Islami, dalam hal ini masjid," ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagian besar masjid lama mengadopsi segi delapan geometri itu. Beberapa contohnya adalah Masjid Agung Banten Lama, Masjid Raya Medan, bak air berwudu masjid Al Osmani yang berdiri megah di pinggir Jalan Belawan-Medan.
"Kesemua masjid lama semua sisi bangunannya banyak yang mengadopsi segi delapan geometri," ujarnya.
Seperti diketahui, pembenahan dan renovasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin itu terbagi dalam lima bagian besar. Kelima bagian besar itu termasuk juga pagar yang dibangun dengan total anggaran sebesar Rp 7,4 miliar. Anggaran itu diambil dari APBD Provinsi Kalsel selama 2 tahun anggaran yakni 2008-2009.
Rabu, 08 Desember 2010
Label:
NEWS