AYO DUKUNG PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI BUMI INDONESIA TERCINTA

Jumat, 30 Juli 2010

Ulama-ulama Nusantara yang Sudah Mendunia

Mereka umumnya menghabiskan hidupnya dengan mengajar di Mekah, sebagian lagi pulang ke Indonesia

Hidayatullah.com--Sejarah mencatat beberapa ulama Indonesia pada masa lalu pernah berkiprah hingga namanya dikenal dunia. Mereka pada umumnya berguru ke Mekah dan Madinah. Sebagian menghabiskan hidupnya dengan mengajar di sana, sebagian lagi pulang ke Indonesia. Berikut di antara mereka:

Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari

Namanya tak hanya dikenal oleh masyarkaat Nusantara, tapi juga kaum muslimin di Filipina, Turki, Arab Saudi, Mesir, dan India. Lahir di Banjar tanggal 15 Safar 1122 (17 Mei 1710). Selama hampir 35 tahun berguru pada ulama-ulama terkenal di Mekah dan Madinah seperti Syeikh Ataillah bin Ahmad Al-Misriy, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdiy, Syeikh Ahmad bin Abd Mun'im Syeikh, dan Muhammad bin Abd Karim Al-Qadiri.

Selepas berguru di Mekah dan Madinah, Al-Banjari kembali ke tanah air. Ia membuka pusat-pusat studi Islam untuk membantu masyarakat menimba ilmu pengetahuan.

Al-Banjari berhasil menulis berpuluh-puluh karya. Salah satu yang termasyhur adalah kitab Sabilal Muhtadin, yang kerap menjadi referensi para penulis buku fikih.

Pada 6 Syawal 1227 (3 Oktober 1812), Al-Banjari wafat. Untuk mengenang karya dan jasanya, masyarakat Banjarmasin mendirikan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli Al-Minangkabawi

Ia seangkatan dengan Hasyim Asyhari, pendiri Nahdlatul Ulama. Lahir di Candan, Sumatera Barat, pada tahun 1871.

Sulaiman menuntut ilmu agama di Mekah dan antara lain berguru pada ulama Minang yang tinggal di Tanah Suci, Syeikh Ahmad Khatib Abdul Lathif Al-Minangkabawi. Sekembali ke tanah air, ia menyebarkan ajaran Islam dengan sistem lesehan (duduk bersila). Baru pada tahun 1928, Al-Minangkabawi menggunakan bangku.

Pada tahun 1928 juga, Al-Minangkabawi bersama Syeikh Abbas Ladang Lawas dan Syeikh Muhammad Jamil Jaho menggagas berdirinya organisasi yang sempat menjadi partai politik, yaitu Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Syeikh Sayyid Utsman Betawi

Nama lengkapnya Sayyid Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Umar bin Yahya Al-Alawi, namun lebih dikenal dengan sebutan Habib Utsman Mufti Betawi. Lahir di Pekojan, Jakarta, 17 Rabiul Awwal 1238 (2 Desember 1822).

Habib Utsman adalah sahabat ulama besar Sayyid Yusuf An-Nabhani, mufti di Beirut. Selama di Mekah, Habib Utsman menimba ilmu pada Syeikh Ahmad Ad-Dimyathi, Sayyid Muhammad bin Husein Al-Habsyi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syeikh Rahmatullah.

Semasa hidupnya, Mufti Betawi berhasil menulis karya sebanyak 109 buah. Dalam memutuskan suatu perkara ia dikenal sangat tegas. Tak heran kalau ulama-ulama asli Jakarta yang ada sekarang sangat mengagumi sosok Mufti Betawi dan menjadikannya guru teladan.

Syeikh Muhammad Khalil Al-Maduri

Lahir pada 11 Jamadil Akhir 1235 (27 Januari 1820) di Bangkalan, Madura. Al-Maduri berasal dari keluarga ulama. Ia sempat berguru kepada Kiai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur.

Al-Maduri semasa mudanya berhasil menghafal Al-Qur'an (hafizh). Juga mampu menguasai qiraah tujuh (tujuh cara membaca Al-Qur'an).

Tahun 1859 Al-Maduri menuju ke Mekah. Ia bersahabat dengan Syeikh Nawawi Al-Bantani. Sekembalinya ke tanah air, Al-Maduri mendirikan pondok pesantren di daerah Cengkebuan, 1 kilometer dari tanah kelahirannya.

Pada masa penjajahan Belanda, ia sudah sepuh dan tak lagi mampu terlibat langsung dalam kontak fisik. Namun ia sangat aktif menumbuhkan sikap perlawanan kepada para pemuda di pondok pesantrennya. Akibatnya, Al-Maduri ditahan Belanda karena dituduh melindungi para pemberontak.

Muhammad Khalil Al-Maduri wafat pada usia 106 tahun (29 Ramadan 1341 atau 14 Mei 1923). Semasa hidup telah membina kader-kader ulama untuk generasi setelahnya, seperti KH Hasyim Asy’ari (pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang) dan KH Bisri Mustofa (pendiri Pondok Pesantren Rembang).

Syeikh Nawawi Al-Bantani

Al-Bantani kerap disebut sebagai “Imam Nawawi Kedua”. Gelar ini diberikan oleh Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain Al-Fathani.

Lahir pada penghujung abad ke-18 di Banten. Ia memiliki nama lengkap Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali Al-Jawi Al-Bantani.

Selama di Mekah, Nawawi Al-Bantani belajar pada beberapa ulama terkenal seperti Syeikh Ahmad An-Nahrawi, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Maliki, Syeikh Ahmad Ad-Dumyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma Al-Hanbali, Syeikh Zainuddin Aceh, dan Syeikh Ahmad Khathib Sambas.

Setiap kali mengajar di Masjidil Haram, ia selalu dikelilingi sekitar 200-an orang. Pernah diundang ke Universitas Al-Azhar, Mesir, untuk memberi ceramah atau fatwa-fatwa pada beberapa perkara khusus.

Syeikh Muhammad Mukhtar Al-Bughri

Lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 14 Sya'ban 1278 (14 Februari 1862). Nama lengkapnya Muhammad Mukhtar bin Atharid Al-Bughri Al-Batawi Al-Jawi. Pendidikan agamanya didapat langsung dari orang tuanya. Semasa muda, ia telah mampu menghafal Al-Qur'an.

Tahun 1299 hijrah ke Betawi (Jakarta) untuk menimba ilmu kepada Sayyid Utsman. Tidak puas juga, ia kemudian menuju ke Mekah.

Selama di Mekah, Mukhtar Al-Bughri belajar kepada ulama termasyhur, Syeikh Ahmad Al-Fathani. Ia juga diberi kesempatan untuk mengajar di Masjidil-Haram selama 28 tahun.

Setiap kesempatan mengajar, ia selalu dikelilingi sekitar 400-an muridnya. Semasa hidupnya telah menulis berpuluh-puluh karya. Mukhtar Al-Bughri wafat di Mekah pada 17 Shafar 1349 (13 Juli 1930).

Syeikh Abdul Hamid Asahan

Nama lengkapnya Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud. Lahir di Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, tahun 1298 H (1880).

Sejak kecil ia belajar kepada saudara iparnya yang bernama Haji Zainuddin. Setelah itu belajar kepada ulama termasyhur di Asahan bernama Syeikh Muhammad Isa, mufti Kerajaan Asahan.

Syeikh Muhammad Isa menganjurkan Abdul Hamid untuk menimba ilmu ke Mekah. Pasalnya, Abdul Hamid memiliki talenta untuk menjadi ulama.

Sampai di Mekah, Abdul Hamid Asahan langsung diterima belajar di halaqah Syeikh Ahmad Al-Fathani. Sayang, dua tahun kemudian Syeikh Ahmad Al-Fathani meninggal dunia (1325 H/1908). Walau berinteraksi hanya sekitar dua tahun, rasa kasih sayang Syeikh Ahmad Al-Fathani begitu kuat.

Abdul Hamid Asahan kemudian berguru pada Syeikh Ahmad Khathib bin Abdul Lathif Minangkabawi. Proses belajar ini sempat terganggu karena meletusnya Perang Dunia I (1914 - 1918). Ia terpaksa pulang ke Tanjung Balai Asahan.

Abdul Hamid kemudian mendirikan Madrasah 'Ulumil 'Arabiyah. Seiring berjalannya waktu, madrasah ini berkembang pesat dan menjadi termasyhur di Sumatera Utara.

Abdul Hamid Asahan melengkapi hidupnya dengan menulis berpuluh-puluh buku. Ia wafat pada 10 Rabiul Akhir 1370 (18 Februari 1951). [syahid/hid/hidayatullah.com]

Readmore...

Astagfirullah!! Al Qur'an Dihujat dan Dianggap Sumber Aliran Keras

Jakarta (voa-islam.com) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru merupakan program khusus untuk upaya deradikalisasi.

Nasaruddin mengatakan, Kementerian Agama menyusun terjemahan dan tafsir versi baru ini untuk memberi pemahaman atas arti ayat-ayat Al-Quran. “Terjemahan Al-Quran berpotensi mengajak orang beraliran keras,” kata dia dalam simposium nasional “Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme” di Jakarta kemarin.

...“Terjemahan Al-Quran berpotensi mengajak orang beraliran keras,” kata Nasruddin...

Menurut dia, potensi itu ada karena sedikitnya kosakata bahasa Indonesia. “Misalnya, kata 'cinta' dalam bahasa Indonesia hanya satu, padahal dalam Al-Quran ada 14 kata yang menyatakan 'cinta' dalam berbagai tingkatan,” tuturnya.

Nasaruddin mencontohkan Surat Al-Baqarah ayat 191, yang menyebutkan “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka ...”. “Ayat ini berpotensi disalahpahami,” ujar Nasaruddin. Menurut dia, dalam terjemahan Al-Quran versi baru, hal itu lebih moderat.

Namun dia mengatakan terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru ini jangan dikonotasikan merupakan produk dominasi negara. “Bahaya, karena nanti akan timbul resistensi,” ujarnya. Ia juga menyebutkan resistensi sudah muncul dari beberapa organisasi masyarakat.

Dia mengatakan, terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru ini bukan versi negara. “Ini produk bersama dengan masyarakat,” kata dia. (tempointeraktif.com)

Waspadai Proyek Desakralisasi Al Qur'an

Bagi kaum muslimin yang menggeluti study pemikiran Islam akan segera menangkap gelagat pemikirian di atas. Ya, benar! pemikiran diatas tak ubahnya pemikiran latah para pemikir liberal untuk mendesakralisasikan Al-Quran.

Proyek ”desakralisasi Al-Quran” memang termasuk salah satu tema pokok dalam liberalisasi Islam. Mengikuti tradisi kajian Al-Quran model orientalis, sejumlah pemikir liberal tampak berusaha keras meyakinkan kaum Muslim, bahwa Al-Quran bukanlah sebuah kitab suci, tetapi kitab yang dianggap suci.

Ada yang berusaha keras menulis artikel untuk membuat kaum Muslimin ragu-ragu terhadap kebenaran dan keotentikan Al-Quran. Dia mencoba meyakinkan, bahwa Al-Quran adalah kitab biasa-biasa saja, yang juga mengandung kesalahan secara tata bahasa.

Termasuk terjemahan bahasa Indonesia yang miskin sehingga harus diterjemah ulang sampai menganggap bahwa Al Quran adalah sumber radikalisme dalam Islam. Astagfirullah. Tentu saja, pekerjaan semacam ini akan sia-sia saja. Meskipun si penulis mendapatkan imbalan tertentu di dunia.

Pikiran semacam ini tampaknya cukup luas merasuki pemikiran kalangan akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi Islam saat ini. Tentu kita masih ingat, bagaimana seorang dosen IAIN Surabaya yang pada 5 Mei 2006, menerangkan posisi Al-Quran sebagai hasil budaya manusia.

Dia katakan, "Sebagai budaya, posisi Al-Quran tidak berbeda dengan rumput. Sebagai budaya, Al-Quran tidak sakral. Yang sakral adalah kalamullah secara substantif.”

Sebuah jurnal yang diterbitkan di IAIN Semarang edisi 23 Th. XI/2003, menulis di sampul belakangnya: ”ADAKAH SEBUAH OBJEK KESUCIAN DAN KEBENARAN YANG BERLAKU UNIVERSAL? TIDAK ADA! SEKALI LAGI, TIDAK ADA! TUHAN SEKALIPUN!” Di pengantar redaksinya juga ditegaskan: ”Dan hanya orang yang mensakralkan Qur’anlah yang berhasil terperangkap siasat bangsa Quraisy tersebut.”

Mengapa kaum liberal giat dalam mengkampanyekan tema ”desakralisasi Al-Quran”, bahwa Al-Quran bukanlah kitab suci?

Ternyata, jika kita cermati, tujuan mereka adalah ingin memberikan legitimasi terhadap masuknya berbagai metode penafsiran Al-Quran, di luar ilmu Tafsir Al-Quran.

Dengan meletakkan posisi Al-Quran sebagai teks biasa, teks sastra, teks budaya, atau teks sejarah, yang sama dengan teks-teks lain, maka dimungkinkan masuknya model pemahaman Al-Quran yang baru, seperti hermeneutika. Al Qur'an produk bersama? liberal? Naudzubillah min dzalik. (Ibnudzar/dbs)

Readmore...

Farid Okbah: 'Mereka Bertanggung Jawab kepada Allah Atas Setiap Kesalahan ESQ'

Kontroversi Training Leadership ESQ Ary Ginanjar menghebohkan publik setelah difatwa sesat oleh Mufti Malaysia, 10 Juni 2010 lalu.

Berita kontroversi ESQ ini sebenarnya terlambat panas. Karena sejak lima tahun silam, kritik tajam dan penilaian negatif terhadap ESQ telah disuarakan secara lantang oleh ulama Bekasi, Al-Ustadz Farid Achmad Okbah.

Setelah mengikuti training ESQ tahun 2006 dan membaca buku-buku ESQ, pengasuh pesantren dai di kawasan Pondok Gede Bekasi ini menyampaikan nasihat dan koreksi tertulis kepada Ary Ginanjar. Karena dinilai tidak ada respon maupun perbaikan ESQ, ustadz yang fasih berbahasa Arab dan Inggris inipun bersuara lantang menjawab berbagai pertanyaan umat seputar ESQ.

Ditemui voa-islam.com di Masjid Jami’ Al-Azhar Kalimalang Bekasi, pengurus Dewan Dakwah DKI Jakarta ini berbagi pengalaman dan ilmunya mengenai ESQ. Berikut petikannya:

Pelatihan ESQ Ary Ginanjar yang difatwa sesat oleh Mufti Malaysia. Bagaimana pendapat Ustadz?

Menurut saya, fatwa itu agak terlambat. Saya telah membuat beberapa catatan kritik terhadap ESQ tahun 2006 yang lalu.

Pada acara ESQ yang diadakan di hotel Melia Mega Kuningan tahun 2006, saya tercatat sebagai peserta gelombang ke-46 selama 4 hari. Setelah saya mengikuti secara keseluruhan saya membuat catatan-catatan kepada saudara Ary Ginanjar sebagai nasihat. Saya berharap akan adanya perbaikan-perbaikan, sehingga saya sampaikan secara objektif, mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada dalam ESQ, serta hal-hal yang bertentangan dengan Syariat Islam.

Nasihat saya sampaikan secara tertulis kepada Pak Ary Ginanjar melalui sekretarisnya, yaitu Pak Hasan. Akan tetapi sejak tahun 2006 sampai sekarang sepertinya belum ada perubahan-perubahan yang terjadi dalam ESQ ini. Maka saya tidak kaget kalau kemudian ada fatwa dari Mufti Malaysia yang menyatakan kesesatan ESQ itu, karena saya juga menemukan hal-hal yang seperti itu.

Yang saya ketahui, saudara Ary Ginanjar selalu menyatakan, “Ini adalah training manajemen bukan training agama.” Pernyataan ini telah berkali-kali dia sampaikan. Padahal di dalam training itu hampir seluruhnya berkaitan dengan agama. Masalahnya, argumentasi tentang agama inilah yang bermasalah.

Kita tidak mempermasalahkan training manajemennya. Tetapi kalau apa yang disampaikan itu berkaitan dengan masalah agama, maka menjadi kewajiban kita untuk meluruskan.

Yang perlu digarisbawahi, bahwa kebenaran itu hanya satu. Tidak dua, atau tiga atau lebih. Allah menyebutkan hanya ada dua jalan.

Jalan yang pertama, dalam surat An-Nisa’ 115 Allah menyebutkan adanya jalan kebenaran yang ditempuh orang-orang mukmin: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.”

Di ayat lainnya, dalam surat Al-An’am 55 Allah menyebutkan adanya jalan yang kedua yaitu jalannya orang-orang pembuat dosa:

“Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa.”

Nah, saya melihat kecenderungan dalam training ESQ ini bukan jalan yang pertama, tapi cenderung pada jalan yang kedua. Sehingga kita harus meluruskannya.

…Karena kesalahan itu dilakukan di depan umum, maka koreksinya juga harus dilakukan di depan umum…

Dulu saya sampaikan nasihat secara langsung tapi tidak didengar. Maka ketika di radio Dakta FM beberapa kali saya ditanya tentang ESQ, saya pun menjelaskan kekeliruannya sebagai upaya untuk meluruskan.

Karena kesalahan itu dilakukan di depan umum, maka koreksinya juga harus dilakukan di depan umum, sehingga tidak cukup untuk melakukannya secara tersembunyi. Saya sudah nasihati secara tersembunyi tapi tidak ditanggapi, maka saya berkewajiban untuk menjelaskan kepada umat. Kapan saja saya ditanya tentang training ESQ, maka saya akan terangkan apa adanya.

Bahkan dalam satu pengajian ibu-ibu di Cibubur, Jakarta Timur, beberapa anak muda utusan ESQ datang mengikuti pengajian dengan pakaian yang bagus dan menarik. Mereka menawarkan pelatihan ESQ. Maka kepada utusan ESQ ini saya sampaikan berbagai masalah dalam training ESQ. Para utusan ESQ itu pun pulang tak bisa menjawab.

Upaya kita dalam menasehati ini bukan untuk meruntuhkan atau menghancurkan, tetapi untuk memperbaiki. Kalau memang ditemukan bukti adanya kesalahan, terimalah nasihat itu lalu perbaikilah apa yang ada. Karena bagaimanapun saudara Ary ini mengatasnamakan Islam, dengan membawa ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.

…Upaya kita dalam menasehati ini bukan untuk meruntuhkan atau menghancurkan, tetapi untuk memperbaiki…

========================================

BIODATA:

Nama Lengkap:
Farid Achmad Okbah

Tempat & tanggal lahir:
Bangil, 5 Mei 1963

Pendidikan:
Lembaga Pendidikan Bahasa Arab (ABA) tahun 1983, Akademi Bahasa Asing tahun 1987, S2 Politik Islam tahun 2002.

Pengalaman Dakwah:
Direktur Islamic Centre Al-Islam (pesantren khusus para dai); Pengasuh kajian Tauhid Radio DAKTA FM; Imam Islamic Society Dee Why Sydney - Australia (sampai tahun 1992), PP Al-Irsyad Al-Islamiy (jabatan terakhir Ketua Majelis Dakwah Tingkat Nadional), Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) DKI Jakarta.

========================================

Apakah ada perbedaan antara apa yang ditulis dalam buku ESQ dengan apa yang didasarkan dalam pelatihan ESQ?

Saya tidak meneliti secara mendalam sebagai perbandingan apakah yang ada di buku berbeda dengan apa yang disampaikan dalam pelatihan ESQ. Tetapi inti masalahnya, ada persamaan antara apa yang ditulis dalam buku dengan apa yang disampaikan dalam pelatihan ESQ, antara lain sama-sama menekankan untuk berakhlak dengan akhlak Allah.

Ary Ginanjar selalu membawakan hadits “Takhallaquu bi-akhlaaqillaah” (berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah). Pernyataan ini disampaikan dalam pelatihan ESQ maupun dalam buku. Di bagian terakhir buku itu didoktrinkan tentang Asmaul Husna yang harus diikuti. Padahal ini adalah penyimpangan.

Kita diperintahkan oleh Allah untuk mengikuti akhlak Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Dalam surat Al-Ahzab 33 Allah memerintahkan, “Laqad kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah liman kana yarjullaha wal yaumal akhir” (Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah).

Jadi kewajiban kita adalah mengikuti akhlak Rasulullah bukan untuk mengikuti akhlaq Allah. Karena Allah adalah Sang Maha segala-galanya, maka jangan disamakan dengan manusia. Kita diperintahkan untuk mengikuti akhlaq Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Bahkan Allah memuji akhlak Rasulullah dalam surat Al-Qalam 4: “wa innaka la’alaa khuluqin ‘azhiim” (Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung).

…kesalahan terbesar yang dilakukan saudara Ary Ginanjar adalah mendoktrinkan supaya kita mengikuti akhlak Allah dan itu jelas keliru…

Nah, kesalahan paling besar yang dilakukan oleh saudara Ary Ginanjar adalah mendoktrinkan dalam buku maupun kajian yang ada di dalam forum itu supaya kita mengikuti akhlak Allah dan itu jelas keliru.

Hadits “Takhallaquu bi-akhlaaqillaah” yang dibawakan itu adalah hadits palsu. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan kepalsuan hadits ini dalam kitab Al-Fawa’id. Ungkapan ini bukan hadits Nabi, tapi ucapan Yahya bin Mu’adz. Karena ungkapan ini bukan hadits, maka tidak bisa dijadikan pedoman.

Kewajiban kita adalah mengikuti akhlak Rasulullah. Mengikuti akhlak Allah adalah indikasi ajaran sufi. Inilah kesalahan dasar Ary Ginanjar yang harus diluruskan. Dan Ary Ginanjar harus melakukan koreksi total terhadap ESQ-nya sebelum menyebar lebih luas lagi.

…Mengikuti akhlak Allah adalah indikasi ajaran sufi. Inilah kesalahan dasar Ary Ginanjar yang harus diluruskan…

Setiap orang yang terlibat dalam training ESQ bertanggung jawab kepada Allah ketika mereka mengajarkan kebatilan dan ketidakbenaran, kemudian diikuti oleh orang banyak.

Bagaimana penilaian Ustadz terhadap materi pelatihan ESQ?

Pada saat saya mengikuti pelatihan ESQ, saudara Ary Ginanjar menyebutkan, “Wahai Muhammad, tidak Kuciptakan seluruh alam semesta ini kecuali untukmu.”

Saya sangat kaget, saat itu jantung saya berdebar kayak mau copot. Karena ini ada penyimpangan yang sangat fatal sekali. Ajaran inilah indikasi tashawuf yang menyimpang itu.

Orang-orang shufi yang sesat ingin mengultuskan Rasulullah SAW, dan menempatkannya melebihi daripada porsinya. Ini jelas penyimpangan. Padahal Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mengultuskan aku seperti orang Nashara mengultuskan Nabi Isa bin Maryam. Sungguh aku adalah hamba Allah dan rasul-Nya.”

Dalam hadits ini Nabi mencegah umatnya supaya tidak mengultuskan beliau melebihi porsi hamba Allah dan rasul-Nya.

Jelas ini sangat bertentangan dengan Al-Qur’an. Dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah menyatakan: “wama khalaqtul-jinna wal-insa illaa liya’buduun” (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku).

Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan untuk Muhammad SAW. Kalau tidak dalam misi penelitian, saya akan tinggalkan acara yang salah fatal itu.

Dalam buku ESQ, Ary Ginanjar mengimbau agar pembaca mempergunakan suara hati yang terdalam sebagai sumber kebenaran. Bagaimana pendapat Ustadz?

Membaca imbauan saudara Ary Ginanjar itu, saya teringat perkataan Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lamin-Nubala’ yang menukil ungkapan Abu Qilabah, seorang ulama Tabi’in. Beliau mengatakan, “Idza qaala rajulun da’na minas-sunnah haat Al-Qur'an, fainnahu dhool” (kalau ada orang mengatakan: tinggalkan As-Sunnah, kita kembali kepada Al-Qur'an saja, maka sesungguhnya dia adalah orang tersesat). Jadi orang yang ingin kembali kepada Al-Qur'an tanpa As-Sunnah, adalah indikasi orang tersesat.

Imam Adz-Dzahabi mengomentari ungkapan tersebut sbb:

“Kalau kamu temui orang mengatakan: kita tinggalkan Al-Qur'an dan Sunnah, kita pakai akal saja, maka ketahuilah dia adalah Abu Jahal. Lantas bila ada orang berkata: jangan pakai Al-Qur'an, Sunnah dan akal sehat, cukup memakai perasaan dan hati nurani saja, maka ketahuilah bahwa orang itu adalah iblis. Kalau kamu berani, injaklah dadanya dan bacakan Ayat Kursi karena orang itu kerasukan iblis.”

…Bila ada orang berkata: jangan pakai Al-Qur'an, Sunnah dan akal sehat, cukup memakai perasaan dan hati nurani saja, maka ketahuilah bahwa orang itu adalah iblis…

Memang betul, ada hadits Nabi yang menyebutkan, “Bertanyalah kepada qalbumu meskipun orang banyak memfatwakan.” Tapi ini berlaku dalam perkara yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah, dan dalam kondisi yang tidak ada ulama. Jadi bertanya kepada qalbu itu boleh dilakukan setelah berusaha untuk memahami Al-Qur'an dan Sunnah secara mendalam.

Tapi jika agama, ajaran akidah dan syari’ah semuanya dikembalikan kepada hati nurani, maka ini jelas penyimpangan. Kata Imam Adz-Dzahabi, orang ini adalah iblis. Na’udzubillah min dzalik.

Dalam buku ESQ Ary Ginanjar menyebut Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang sangat mengandalkan logika dan suara hati. Bagaimana tanggapan Ustadz?

Logika dan nurani manusia itu sangat relatif dan subjektif. Kalau logika dan hati nurani itu diandalkan, lantas logika dan hati nurani siapa? Karena logika dan hati nurani setiap manusia itu berbeda satu sama lainnya.

Makanya dalam surat An-Nisa ayat 165 Allah menyebutkan, “Rusulan mubassyiriina wa mundziriina li allaa yakuuna hujjatun ba’dar-rusul. Wa kanallaahu ‘aziizan hakiima” (Mereka Kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).

Maka tidak betul omongan seperti itu. Atas dasar apa dia ngomong seperti itu? Ini wahyu Ilahi yang harus dikembalikan kepada Al-Qur'an. Ajaran-ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW, semuanya diperoleh dari wahyu Allah SWT.

Allah berfirmand dalam surat An-Najm 3-4: “Wama yanthiqu ‘anil hawa in huwa illaa wahyun yuhaa” (Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

…Mana dalilnya sehingga Ary Ginanjar berani mengatakan bahwa Rasulullah sangat mengandalkan logika dan suara hati? Ini jelas penyimpangan…

Darimana dalilnya sehingga Ary Ginanjar berani mengatakan bahwa Rasulullah sangat mengandalkan logika dan suara hati? Tidak ada ayat yang mengatakan itu dalam Al-Qur'an. Ini jelas penyimpangan.

Jadi, apa kesimpulan Ustadz setelah membaca buku ESQ dan mengikuti training ESQ Ary Ginanjar?

Ya, saya katakan sesat dalam kandungan ajarannya itu. Selain sesat, juga mengandung penyimpangan-penyimpangan. Di antara penyimpangan itu dia menggunakan training itu dengan musik-musik. Mana mungkin untuk kebenaran diajarkan dan dikembangkan melalui salah satu bentuk penyimpangan.

Musik-musik itu memanggil setan. Makanya Ibnu Mas’ud ketika menjelaskan ayat “walladziina hum ‘anil-laghwi mu’ridhuun” (dan orang-orang yang beriman itu menjauhkan diri dari hal yang sia-sia). Kata Ibnu Mas’ud, “laghwun” atau hal yang sia-sia yang dimaksud dalam surat Al-Mukminun ayat 3 itu adalah musik-musik.

Makanya, kalau Ary Ginanjar bermaksud menyampaikan kebenaran tapi dilakukan dengan cara yang salah yaitu menggunakan musik-musik, itu justru menambah daftar penyimpangan lagi.

Apalagi kemudian dalam training ESQ bercampur antara laki-laki dengan perempuan yang tidak pakai jilbab. Makan sambil berdiri, dan seterusnya. Apakah seperti ini ajaran Islam? Nas’alullooha al-‘afiyah.

Kalau training ESQ sesat, kenapa dari 14 mufti Malaysia hanya satu mufti saja yang memfatwakan kesesatan ESQ, sementara 13 mufti lainnya mendukung ESQ?

Sama juga dengan Indonesia. Berapa banyak ulama di indonesia yang tidak mengoreksi konsep penyimpangan pada training ESQ Ary Ginanjar? Apa berarti itu bukti kebenaran karena banyaknya orang yang tidak menyalahkan pelatihan ESQ?

Ketika segelintir orang termasuk saya mulai tahun 2006 bersuara lantang menyatakan kesesatan ESQ, publik tidak mempermasalahkan. Kenapa sekarang baru ramai ketika itu yang memfatwa sesat ESQ itu mufti Malaysia?

Ingat, sedikit dan banyaknya orang tidak menjadi ukuran suatu kebenaran. Kata Ali bin Abi Thalib, “Ukuran kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang. Tapi kenalilah kebenaran, niscaya kamu akan tahu siapa yang di atas kebenaran itu.

Bagaimana dengan para tokoh yang mendukung dan merekomendasikan pelatihan ESQ?

Mereka bertanggung jawab di hadapan Allah, setiap kesalahan yang timbul dari ESQ itu, atas rekomendasi mereka, maka mereka akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah karena telah diikuti oleh orang banyak.

Makanya para tokoh harus berpikir jernih. Jangan asal ngomong dan jangan asal merekomendasikan. Dan jangan melakukan penilaian masalah agama karena tertarik atas penampilannya tapi lihat ajarannya.

Bagaimana dengan kaum muslimin yang pernah mengikuti training ESQ ini?

Bila sudah pernah mengikuti ESQ karena informasi-informasi yang di antaranya mengandung kesalahan-kesalahan yang sudah masuk ke dalam kepada pemikiran-pemikiran maupun keyakinan mereka, saya nasihatkan beberapa hal: Pertama, mereka harus bertaubat kepada Allah dari apa yang diajarkan oleh Ary Ginanjar.

…rendah hati mengakui kesalahan dan bertaubat itu jauh lebih baik daripada berlanjut terus dalam kesalahan-kesalahan…

Kedua, berusaha untuk memperbaiki apa yang menjadi kesalahan itu, di antaranya menyangkut masalah akidah, ibadah ataupun akhlak. Semuanya harus diperbaiki supaya tidak terbawa oleh kesesatan yang ada dalam ESQ.

Kemudian yang ketiga, mereka harus lebih mendalami agama sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Kalau kita tulus kepada Allah, maka rendah hati mengakui kesalahan dan bertaubat itu jauh lebih baik daripada berlanjut terus dalam kesalahan-kesalahan. Ittaqillah haitsuma kunta. [taz, badru, adrian/voa-islam.com]

Readmore...

Gereja Amerika Serukan Bakar Al-Qur'an Dalam Peringatan 11 September !

NEW YORK (voa-islam.com): Sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat menyeru untuk membakar Al Qur'an, pada tanggal 11 September selama perayaan tahunan kesembilan memperingati serangan 11 September. Gereja Kristen yang terletak di wilayah Gainesville tersebut mengatakan berusaha untuk menjadikan peringatan tersebut "hari dunia untuk membakar Al-Qur'an".

Telah diluncurkan sebuah halaman di situs jejaring sosial populer "Facebook" untuk mengumpulkan sebanyak mungkin orang yang berpartisipasi dalam perayaan tersebut, yang menulis didalamnya perkataan yang menghina Islam untuk mengumpulkan sebanyak mungkin anggota.

Halaman tersebut juga mengatakan bahwa tujuannya "untuk memberikan kesadaran kepada orang-orang tentang bahaya Islam dan bahwa Al-Qur'an menjerumuskan manusia ke neraka Jahanam, dan kami ingin mengembalikan Al-Qur'an ke lokasi asalnya: yaitu neraka", menurut laporan surat kabar Inggris "The Independent" 28/7/2010. Dan gereja tersebut menggambarkan dirinya sebagai sebuah "Gereja Perjanjian Baru yang berdasarkan Alkitab yang suci", dan dia memiliki sejarah pernyataan yang provokatif seputar Islam.

Penanggung jawab dan pemilik Gereja tersebut Terry Jones baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel berjudul "Islam adalah Iblis dan memasang papan besar di luar gereja yang berisi tema artikelnya .Penulis Inggris Tom Mendilsn dalam laporannya ketika mengomentari langkah ini": ini berita yang tidak menyenangkan, dan memberikan kontribusi terhadap meningkatnya fenomena kebencian terhadap Islam dan umat Islam di Amerika Serikat dan Barat".

Mayoritas peserta di halaman Facebook yang menyerukan perayaan dengan membakar Al-Qur'an menentang keras gagasan tersebut, dimana salah satunya menganggap para penyerunya adalah orang-orang bodoh bahwa mereka adalah penganut rasisme, kebencian dan kekerasan. Dan mengatakan bahwa gagasan tersebut adalah tragis dan sangat menyedihkan, dan menuntut penutupan situs yang menyinggung Agama oleh pengelola Facebook.

Fenomena meningkatnya permusuhan terhadap Islam ditandai dengan pelemparan granat di sebuah masjid di Jackso Neville di Florida awal tahun ini.

(ar/alarabiya)

Readmore...

Bagaimana Cara Bertaubat dari Zina

Ada seorang wanita menyampaikan pertanyaan seputar taubat dari zina yang pernah dia lakukan. Berikut beberapa bunyi pertanyaannya:

1. Adakah taubat bagi dirinya yang pernah melakukan zina berulang kali?
2. Apakah dosanya bisa dihapuskan dengan amal-amal fardlu saja dan shadaqah ataukah dia harus melaksanakan ibadah haji untuk menghapuskan dosa besar yang pernah diperbuatnya?
3. Apakah boleh seorang wanita pezina untuk membaca Al-Qur'an sesudah berniat untuk bertaubat?
4. Dan ketika sudah bertaubat lalu menikah, apakah haram dia menutupi dan tidak menceritakan masa kelamnya itu kepada suaminya? Dan ketika dia hidup bersama pasangannya dengan kondisi seperti itu tidakkah itu termasuk membohongi pasangan?

Jawaban:

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wanita ini telah melakukan dosa yang sangat besar. Dia telah melanggar keharaman yang Allah tetapkan. Dan keharaman ini disebut oleh Allah dalam kitab-Nya dengan Fahisah (perbuatan hina/buruk). Maka wanita ini hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri, bagaimana kalau seandainya Allah mencabut nyawanya sementara dia dalam keadaan seperti ini? Karenanya wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh). Dia juga harus bertekad untuk tidak mengulangi lagi dosa besar semacam ini. kemudian dia harus memperbanyak istighfar dan bershadaqah serta terus menjaga ibadah shalat dan doa. Semoga dengan semua ini Allah menerima taubatnya. Dan satu hal yang perlu dicatat, dia wajib untuk menutupi aib dirinya tersebut dan tidak memberitahukan perbuatan masa kelamnya kepada seseorang. Semoga Allah menutupi aib diri kita dan aibnya juga selama di dunia dan akhirat.

Kami berpesan kepada wanita ini untuk bersyukur dengan sebenarnya atas karunia yang besar ini. Dan hendaknya ia tahu bahwa nikmat-nikmat Allah diperoleh melalui ketaatan dan akan hilang dan berkurang dengan kemaksiatan dan kemungkaran. Karenanya, baginya dan juga kepada kaum muslimin untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya sehingga Allah akan menambah karunia-Nya.

. . nikmat-nikmat Allah diperoleh melalui ketaatan dan akan hilang dan berkurang dengan kemaksiatan dan kemungkaran. . .

Kami ingatkan kepada wanita ini untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Dia Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Zumar: 53)

Sesungguhnya Allah sangat bahagia dan senang dengan taubatnya seorang hamba dan kembali kepada-Nya. Hanya saja semua itu harus disertai dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah Ta'ala dan memperbanyak amal-amal shalih. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tatkala seorang laki-laki sedang berjalan di suatu jalan ditimpa rasa haus yang amat sangat, kemudian ia mendapatkan sumur. Iapun segera turun ke dalamnya, dan minum airnya. Setelah merasa cukup, ia segera keluar.

Sekeluarnya dari sumur, ia mendapatkan seekor anjing yang sedang menjulur-julurkan lidahnya sambil menjilati tanah karena kehausan. Menyaksikan pemandangan ini, orang tersebut berkata: 'Sungguh anjing ini sedang merasakan kehausan sebagaimana yang tadi aku rasakan.' Maka iapun bergegas turun kembali ke dalam sumur dan mengisikan air ke dalam sepatunya. Lalu dengan mulutnya menggigit sepatunya itu hingga ia keluar dari sumur. Segera ia meminumkan air itu ke anjing tersebut. Allah berterima kasih (menerima amalannya) dan mengampuninya.

Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah (perlakuan) kita kepada binatang-binatang semacam ini akan mendapatkan pahala?”

Beliau menjawab: “Pada setiap makhluq yang berhati basah (masih hidup) terdapat pahala.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dalam riwayat al-Bukhari, "Maka Allah bersyukur kepada-Nya dan mengampuni dosanya serta memasukkannya ke dalam surga."

Dalam Shahihain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tatkala ada seekor anjing bolak-balik mengitari sebuah sumur, hampir hampir dia mati karena kehausan. Tiba-tiba seorang wanita pelacur dari golongan pelacur Bani Israil melihatnya. Dengan segera, wanita tersebut melepas terompah sepatunya. Lalu ia menampung air dengannya dan meminumkannya ke anjing tersebut. Dengan amalnya ini, dia diampuni (oleh Allah dari dosa-dosanya)."

Dan sahnya taubat wanita tersebut tidak disyaratkan harus memberitahu kepada suaminya tentang perbuatan zinanya itu, jika Allah menutupi aibnya tersebut dan tidak menyingkapnya. Dan tidak memberitahukan perbuatan dosa kepada suami bukan termasuk perbutan dusta dan bohong.

Dia wajib untuk menutupi aib dirinya tersebut dan tidak memberitahukan perbuatan masa kelamnya kepada seseorang.

Juga tidak disyaratkan melaksanakan ibadah haji untuk diterimanya taubat. Hanya saja, apabila Allah memberikan kelapangan rizki dan kemudahan baginya, maka dia wajib melaksanakan ibadah haji ke Baitullah al-Haram. Dan itu lebih menjadikan taubatnya diterima dan dosanya diampuni. Wallahu a'lam.(Purnomo WD/voa-islam.com)

Readmore...

Rabu, 28 Juli 2010

LAFADZ ALLAH TERBENTUK DI BUAH KURMA

Lamongan : Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Ahad saya habis belanja dari sebuah mini market, karena bulan depan sudah bulan Ramadhan saya lagi mut pingin banget makan kurma. Akhirnya saya beli kurma satu kotak yang kira-kira isinya 300gr…selesai.
Keesokan harinya, saya baru makan buah kurma itu kubuka deh bungkusnya. Satu dah kulahap…dua…habis…tiga…aku kasihkan ke anakku yang pertama. Namun selanjutnya aku tiba-tiba pingin sekali memperhatikan kurma-kurma yang aku beli kemarin. Memang aku sudah kebiasaan kalau makan suatu jajanan atau makanan kecil apa gitu sering suka iseng-iseng memperhatikan makanan yang mau kumakan. Mulai dari bentuknya, teksturnya, warnanya, bungkusnya, dan bla…bla…bla….

Tibalah akhirnya tanganku memegang sebuah kurma. Tapi eit…aku tidak mau memakan kurma itu, namun mataku memandang tajam kearah kurma yang aku pegang seolah-olah aku tidak mau melewati kerutan yang tebentuk akibat pematangan buah kurma itu. Aku tertegun, karena di buah kurma itu ada lafadz Allah yang sangat jelas untuk dibaca. Segera aku panggil istriku untuk memastikan bahwa apa yang aku lihat adalah benar dan bukan imajinasiku saja. Namun istriku juga melihat dan membenarkan apa yang aku lihat. Subhanallah…kami begitu kagum dan tidak menyangka akan mendapati kejadian seperti ini.

Sampai saat ini kurma itu masih aku simpan. Aku enggan untuk memakannya karena ada lafadz Allah diatasnya. Semoga kejadian ini membawa hikmah tersendiri bagi kami agar selalu ingat dan mendekatkan diri kepada Allah, Bisa jadi Allah SWT ingin mengingatkan kami yang telah lalai atas perintah dan larangan-NYA. Supaya kami menjadi orang-orang yang bertaqwa dan menambah keimanan kami…Allahua’lam bishshowab.
aksaragroup34.blogspot.com>

Readmore...

Empat Strategi Pemurtadan Kaum Evangelis terhadap Muslim

REPUBLIKA.CO.ID,Kepala Gereja Presbiterian asal Ghana, Dr John Azumah membeberkan cara-cara ampuh untuk memurtadkan orang Islam, dalam konferensi internasional penganut Evangelis yang berlangsung di California AS. Menurutnya, ada empat strategi ampuh untuk memurtadkan orang Islam.

Strategi pertama, umat Kristiani harus melakukan upaya untuk mengetahui seluk beluk Muslim. ''Tunjukkan minat untuk mengetahui ketakutan, kesenangan dan ajaran keyakinan mereka (umat Islam). Seorang Muslim memiliki nama, wajah, dan tidak banyak umat Kristiani yang mengenali mereka,'' kata Azumah di acara Inside-Out Evangelical Conference, seperti dilansir The Christian Today.

Strategi kedua, untuk menarik hati orang-orang Islam, para misionaris harus bersikap seperti "sinar" dan bukan sebagai "lampu sorot." Menurutnya, saat ini banyak umat Kristiani yang cenderung bersikap sebagai "lampu sorot" dalam melakukan aktivitas pemurtadan.

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh US Presbyterian Global Fellowship, Azumah mengingatkan para peserta konferensi agar tidak secara langsung menyorotkan cahaya ke mata orang yang menjadi target pemurtadan mereka, karena itu akan membuat orang yang bersangkutan melindungi matanya atau mengalihkan pandangan.

''Hentikan pendekatan dengan gaya lampu sorot dan jadilah lentera. Jangan langsung menembak dengan menggunakan ayat-ayat alkitab, tapi tariklah mereka (Muslim) dengan cara menunjukkan bahwa Anda mencintai mereka, setelah itu baru gunakan ayat-ayat alkitab, '' jelas Azumah.

Strategi ketiga pemurtadan adalah dengan cara berbagi pengalaman dan pengakuan pribadi. Cara ini, kata Azumah, sangat ampuh karena langsung melibatkan orang yang punya pengalaman pribadi. Ia mencontohkan kisah di alkitab tentang seorang perempuan Samaritan yang berhasil membuat orang-orang di kotanya mengikuti ajaran Kristus, setelah si perempuan menceritakan pengalaman pribadinya tentang keyakinan yang dianutnya.

Dan strategi keempat untuk melakukan pemurtadan, kata Azumah, menunggu perubahan apa yang akan terjadi. ''Anda mungkin punya sumber daya, punya pengetahuan, punya antusiasme, tapi tunggulah sampai Roh Kudus datang pada kalian. Ini adalah bisnis spiritual,'' ujarnya.

Ia menyarankan agar umat Kristiani membuka jalan untuk lebih banyak berinteraksi dengan komunitas Muslim. ''Masuklah ke komunitas-komunitas Muslim, negara-negara Muslim dan dunia Muslim-pelajari budaya dan bahasa mereka, jangan paksa mereka untuk memahami bahas Anda,'' imbuh Azumah.

Dalam konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal European Engangelical Alliance (EEA) Gordon Showell-Rogers menyerukan gerakan pemurtadan umat Islam di seluruh Eropa. Ia menyatakan, arus imigrasi Muslim ke benua Eropa adalah kesempatan bagi para Evangelis untuk memurtadkan mereka.

Red: Budi Raharjo
Rep: Berbagai sumber

Readmore...

Keji, Penduduk Rusia Keroyok Anak-anak Chechnya di Sebuah Kamp di Wilayah Krasnodar

KRASNODAR (Arrahmah.com) - Pengeroyokan terhadap anak-anak Chechnya terjadi di sebuah kamp anak di wilayah Krasnodar dimana sekitar 300 anak berusia 7-14 tahun yang berasal dari Chechnya berlibur.

Kelompok hak asasi manusia mengklaim anak-anak tersebut dikeroyok oleh 400 pria dari komunitas lokal. Direktur kamp dan dua anaknya ikut melakukan penyerangan.

9 anak terluka parah dan masih dirawat di rumah sakit.

Pengeroyokan terjadi di Kamp "Don" di desa Novomikhailovka-2 di daerah Kuban pada Sabtu (24/7) malam.

Berdasarkan pernyataan dari para tutor dan korban, wakil direktur Kamp Rekreasi Don, Boris Usoltsev, yang saat itu tengah mabuk mendekati tiga remaja Chechnya pada Sabtu malam dan mulai memukuli mereka dengan alasan mereka melakukan kesalahan.

Usoltsev saat melakukan pemukulan dengan berteriak mengatakan "Aku telah menghabisi kalian di Chechnya dan aku akan menghabisi kalian disini". Sebuah laporan mengatakan Usoltsev sebelumnya pernah terjun dalam pertempuran melawan Mujahidin Kaukakus di Chechnya.

Seorang guru di sana, Ruslan Ginazov mencoba melindungi muridnya dan menggunakan kekuatan untuk menghentikan Usoltsev.

Ayah dari Usotsev, Mikhail Usotsev, pemilik Kamp mencoba mengambil jalan tengah dan menawarkan jalan damai, dia meminta para guru untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke publik. Terjadi kesepakatan saat itu. Namun tidak berapa lama, Mikhail Usoltsev kembali mendatangi kamp dengan kedua anaknya dan sekitar 400 penduduk lokal dengan bersenjatakan besi dan kayu dan mulai mengeroyok anak-anak chechnya yang berada di kamp itu. (haninmazaya/arrahmah.com)

Readmore...

Kepala SMPN Yang Melarang Berjilbab Dipecat

Ragus Rumbang, Kepala sekolah SMPN 4 Selat, Kapuas, Kalimantan Tengah yang sempat melarang siswi mengenakan jilbab akhirnya dipecat, meskipun ia sudah menyatakan minta maaf.

Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas memecat Ragus Rumbang, Senin 26 Juli dan selanjutnya diserahkan kepada Plt Romundang Simanjuntak.

Serah terima jabatan dilaksanakan secara tertutup di ruang Kepala Dinas Pendidikan, Fredrik Timbung. "Ini dilakukan agar aktivitas belajar mengajar di SMPN 4 bisa berjalan seperti biasa," ujar Fredrik Timbung.

Untuk sementara, Ragus ditempatkan sebagai guru biasa di SMPN 2 Selat. Sedangkan Romundang Simanjuntak sebelumnya guru biasa di SMPN 4 Selat.

"Secara administratif, yang bersangkutan telah memenuhi syarat dan sebelumnya memang akan dipromosikan sebagai kepala sekolah, tapi bukan di SMPN 4," kata Fredrik.[muslimdaily.net/kompas]

Readmore...

Jangan Jadikan Nisfu Sya'ban Sumber Perpecahan dan Keterbelakangan

Menurut Darul Ifta, hal semacam ini bukanlah sebuah persoalan, dan bukanlah hal yang memisahkan antara pengamal sunnah atau pelaku bid’ah

Hidayatullah.com--Sebagaimana diketahui, di pertengahan bulan Sya’ban yang dikenal dengan istilah nisfu sya’ban, banyak umat Islam yang menghidupkan malamnya dengan qiyam dan siangnya dengan puasa, termasuk di Indonesia sendiri.

Akan tetapi fakta bahwa ada sebagian umat Islam lain tidak setuju dengan amalan ini tidak bisa dipungkiri, sehingga seringkali terjadi hubungan tidak sehat antara yang pro dan yang kontra. Darul Ifta’ Al Mishriyah, Lembaga Fatwa Mesir telah mewanti-wanti agar persoalan seperti ini jangan sampai menjadikan sumber perpecahan dan keterbelakangan.

“Harus diketahui bahwa hal semacam ini bukanlah sebuah persoalan, dan bukanlah hal yang memisahkan antara pengamal sunnah atau pelaku bid’ah, bukan pula pelaku ketaatan atau pelaku maksiat.” Demikian tanggapan Amin Fatwa (Komisi Fatwa) Darul Ifta, menjawab pertanyaan hidayatullah.com mengenai perselisihan yang biasa terjadi karena khilaf dalam ibadah nishfu Sya’ban.

Bahkan dengan tegas pihak Darul Ifta’ memperingatkan bahwa sibuk dalam masalah seperti ini menyebabkan kemunduran umat.

“Setiap muslim tidak boleh menjadikan hal ini sebagai perkara besar, yang harus mendapat perhatian besar. Karena sesungguhnya penyebab kemunduran umat adalah terlalu sibuk dengan masalah-masalah yang bukan merupakan prioritas utama.”

Dengan demikian, Darul Ifta’ menyatakan bahwa tidak sepatutnya umat Islam memperselisihkan masalah ini, yang bisa menyebabkan salah satu mencela saudaranya yang lain.

Mengenai kedudukan hadits fadhilah nisyfu Sya’ban, Darul Ifta’ menjelaskan bahwa hadits mengenai sunnahnya melakukan puasa dan qiyam dihukumi dhaif oleh Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrij Ihya’. Akan tetapi ada hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim yang membolehkan puasa itu. Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepada seorang laki-laki, ”Apakah engkau telah melakukan puasa di pertengahan bulan ini (Sya’ban)? Laki-laki itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Jika engkau telah menunaikan puasa Ramadhan maka berpuasalah satu atau dua hari.”

Lembaga yang dipimpin oleh Mufti Mesir, Prof. Dr. Ali Jum’ah ini menyebutkan bahwa ada hadits lain yang menjelaskan fadhilah malam nishfu Sya’ban, yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Amru secara marfu’, menjelaskan bahwa Allah mendatangi hamba-Nya di malam hari pertengahan Sya’ban, dan mengampuni hamba-hamba-Nya, kecuali dua, yakni orang yang saling membenci atau pembunuh.

“Dengan demikian, tidak mengapa jika ada seorang muslim yang “menyambut” rahmat Allah ini dengan melakukan puasa di siang harinya dan qiyam di malam harinya.” Demikian Darul Ifta’ menutup pernyataannya yang ditujukan kepada hidayatullah.com melalui surat elektronik, beberapa waktu yang lalu. [tho/www.hidayatullah.com]

Readmore...

Beredar Seruan Makan Terang-terangan di Bulan Ramadhan di Maroko

RABAT (voa-islam.com): Untuk tahun kedua berturut-turut, para blogger di situs Sosial Dunia, Facebook, menyerukan sebuah debat panas mengenai apa yang mereka anggap sebagai hak untuk makan terang-terangan di siang hari selama bulan Ramadhan di Maroko, setelah mendaftar upaya kolektif pertama untuk tidak puasa di kota Mahmudiyah, selatan Rabat.

Seruan tahun ini membawa slogan "Puasa untuk bulan Ramadhan, tidak puasa di bulan Ramadan, kita semua rakyat Maroko". Orang-orang yang berdiri dibelakang mereka menyangkal bahwa mereka mendukung gagasan untuk tidak berpuasa, tapi mereka menuntut hak bagi orang yang tidak berpuasa boleh makan secara terang-terangan di depan umum, daripada harus makan dan minum jauh dari pandangan orang lain.

Blogger Maroko bernama Najib Shawki menyampaikan seruan ke situs sosial (Facebook) untuk membuka diskusi yang tenang dan rasional, menurutnya, seputar hak untuk tidak puasa di bulan Ramadhan, dan para penyelenggara inisiatif tersebut menyangkal seruan apa pun dari pihak mereka untuk meninggalkan keyakinan manapun atau memeluk suatu agama baru, dan menganggap bahwa solusinya adalah kebebasan untuk semua, kata mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan Al-Arabiya.net Najib Shawki menghubungkan "antara inisiatif tahun ini yaitu upaya untuk tidak puasa secara kolektif tahun lalu di kota Mahmudiyah, selatan Rabat, dan keinginan untuk mendapatkan keadilan bagi mereka yang ingin makan secara terang-terangan di siang bulan Ramadan, dihadapan masyarakat, jauh dari fitnah apapun".

Di sisi lain, para penentang seruan ini, perdebatan tentang hak untuk makan di siang Ramadhan, berangkat dari fakta bahwa Islam adalah agama masyarakat Maroko, menjelaskan bahwa itu "seruan yang salah" menurut lawan-lawannya, karena menyentuh salah satu pilar agama, dan bisa saja sampai kepada seruan lain yang menyentuh agama, lebih dari sekedar makan terang-terangan di bulan Ramadan.


Perlu dicatat bahwa pasal 222 dari KUHP Maroko melarang makan secara terang-terangan di siang Ramadan dan pelakunya akan dihukum penjara dari satu bulan sampai enam bulan dan denda antara 12 dan 120 dirham (sekitar satu setengah dolar sampai 15 dolar).

Juga harus dicatat bahwa Maroko polisi tahun lalu membubarkan demonstrasi oleh sekelompok aktivis yang sedang mempersiapkan untuk mengorganisir makan terbuka pada siang hari Ramadhan di kota Mahmudiyah untuk memprotes undang-undang yang mengutuk tindakan ini dan apa yang mereka anggap bertentangan dengan kebebasan individu manusia.

Saat itu jurnalis Zainab Ghazawi salah satu organisaser demonstrasi tersebut mengatakan bahwa tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mendukung dan mempertahankan kebebasan individu, bukan melanggar hukum, mencatat bahwa kebebasan individu merupakan bagian yang tidak terpisahkan, termasuk hak untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan.

(ar/alarabiya)

Readmore...

Bolehkah Bersumpah dengan Al-Qur'an?

Oleh: Badrul Tamam

Ketika kita berbicara kepada seseorang yang terlihat ragu terhadap kita, tentu kita ingin meyakinkannya bahwa yang kita katakan adalah benar. Karenanya kita akan mencari cara agar dia percaya dan yakin dengan perkataan kita. Dan cara yang paling cepat dan praktis untuk memuluskan tujuan kita tersebut adalah dengan bersumpah.

Banyak cara bersumpah yang dipakai orang. Ada yang bersumpah dengan nama-nama orang atau benda yang diagungkan, seperti dengan menyebut nama Malaikat, Nabi, wali, atau Ka'bah. Dan semua ini merupakan cara sumpah yang batil dan termasuk syirik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ

"Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain Allah maka dia telah berbuat kekufuran atau kesyirikan." (HR. Abu Daud no. 3251 dan At-Tirmidzi no 1535)

Imam Bukhari dalam Shahihnya menyebutkan cara bersumpah yang dituntunkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ

"Barangsiapa yang ingin bersumpah, maka hendaknya dia bersumpah dengan nama Allah atau lebih biak diam." (HR. Al-Bukhari no. 3836)

Bagaimana bersumpah "Demi Al-Qur'an"?

Syaikh Utsaimin rahimahullah dalam salah satu fatwa beliau menyebutkan, jika yang dimaksudkan adalah Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka boleh. Sebabnya, karena Al-Qur'an merupakan kalamullah. Dan kalamullah adalah salah satu dari sifat-sifat-Nya. Sedangkan seluruh sifat-sifat Allah boleh digunakan bersumpah sebagaimana dibolehkan juga berlindung dengan sifat-sifat-Nya seperti dalam doa isti'adzah ketika mampir ke sebuah tempat,

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang telah diciptakan-Nya." (HR. Muslim dari Haulah binti Hakim)

Bersumpah dengan sifat-sifat Allah dibolehkan sebagaimana bolehnya berlindung kepada sifat-sifat-Nya

Bersumpah dengan sifat-sifat Allah kedudukannya seperti bersumpah dengan dzat-Nya. Seperti yang disebutkan dalam Shahih Muslim tentang perkataan Neraka, "Cukup, cukup, wa 'izzatika (Demi keagungan-Mua). Dan ini adalah bentuk sumpah dengan sifat. Dan di antara sifat Allah adalah Al-Qur'an. Maka bersumpah Wal Qur'an (demi Al-Qur'an) adalah diperbolehkan. (Disarikan dari perkataan Syaikh Mahir bin Dhafir al-Qahthani hafidzahullah).

Sedangkan bersumpah dengan mushaf, tidak diperbolehkan. Bersumpah dengannya termasuk syirik karena mushaf adalah kumpulan dari kertas dan tinta. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang ingin bersumpah, maka hendaknya dia bersumpah dengan nama Allah atau lebih biak diam." (HR. Al-Bukhari no. 3836)

Bersumpah dengan mushaf adalah haram, termasuk syirik karena mushaf adalah kumpulan dari kertas dan tinta

Tidak boleh pula dia bersumpah dengan menyebut, "Wa Rabbil Qur'an (Demi Tuhan/Penciptanya Al-Qur'an)," karena Al-Qur'an itu bukan makhluk yang diciptakan. Bagaimana kalau mengucapkan, "Wa Rabbil Mushaf"? Juga tidak diperbolehkan karena kalimat tersebut mengandung makna yang berbilang, antara benar dan salah. Karenanya para ulama salaf mengingkari ucapan, "lafadz bacaaanku dari Al-Qur'an adalah makhluk." Wallahu a'lam.

Bersumpah Dengan Meletakkan Tangan di Atas Mushaf

Sesungguhnya bersumpah dengan mushaf Al-Qur'an untuk menguatkan sumpahnya adalah tata cara sumpah yang tidak ditemukan dasarnya dari Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak disyariatkan. (Dinukil dari Fatawa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Nuur 'ala al-Darb, hal. 43)

Dalam kitab al-Sunan wa al Mubtadi'aat fi al-'Ibaadaat, Amru Abdul Mun'im Salim menyebutkan bahwa meletakkan tangan di atas mushaf ketika bersumpah termasuk adat dan tradisi Nashrani dalam memberikan kesaksian, pengadilan, dan persidangan. Mereka meletakkan tangan di atas Injil lalu bersumpah akan berkata yang benar. Sementara kita diperintahkan agar menyelisihi mereka, tidak boleh ikut-ikutan cara hidup mereka. Kita dilarang menyerupai cara hidup mereka sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Meletakkan tangan di atas mushaf ketika bersumpah termasuk adat dan tradisi Nashrani dalam memberikan kesaksian, pengadilan, dan persidangan.

Sementara keyakinan mereka bahwa orang yang bersumpah dengan meletakkan tangan di atas mushaf tadi lalu ia berbohong, maka akan buta dan lumpuh, hanya mitos semata. sebuah keyakinan tanpa dasar dan bukti yang muncul dari kejahilan mereka yang sangat lucu.

Memang benar bahwa bersumpah palsu atau dusta adalah dosa besar yang mengharuskan pelakunya bertaubat kepada Allah. Terlebih lagi kalau hal itu dilakukan dengan menggunakan Al-Qur'an. Karenanya ada sebagian ahli ilmu menyebutkan, "Ini adalah sumpah yang menenggelamkan, yakni menenggelamkan pelakunya ke dalam dosa lalu menenggelamkan dirinya di dalam neraka." (Lihat: Fatawa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Nuur 'ala al-Darb, hal. 43)

(PurWD/Voa-islam.com)

Readmore...

Minggu, 25 Juli 2010

Bentrokan Terjadi Lagi Saat Wargai Kashmir Menentang Jam Malam

Pasukan India bentrok dengan pengunjuk rasa pro-kemerdekaan di tengah jam malam yang ketat diberlakukan selama sebulan di lembah Kashmir.

Bentrokan terbaru meletus antara pasukan keamanan India dan pengunjuk rasa di Kashmir India pada hari Jumat.

Kerusuhan meletus setelah ratusan orang di utara kota Kupwara turun ke jalan dalam protes jam malam. Baku hantam juga dilaporkan terjadi di Srinagar dan kota Palhalan dan Baramulla.

Pasukan keamanan India menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang memprotes kekuasaan India.

Bentrokan meletus setelah polisi India menutup sebuah masjid dan mencegah orang Kashmir ke sana.
Banyak tempat-tempat di Kashmir yang dikuasai India berada di bawah jam malam selama lebih dari enam minggu terakhir.

Penduduk daerah yang terkena larangan keluar rumah mengeluh bahwa mereka kehabisan makanan dan obat-obatan, seorang koresponden Press TV melaporkan. Penduduk Kashmir yang terisolir juga telah menyatakan keprihatinan atas pendidikan dan kesehatan anak-anak mereka.

Jam malam diberlakukan setelah pembunuhan remaja o;eh aparat keamaman India memicu protes besar-besaran.

Dia terbunuh pada bulan Juni ketika polisi India menembakkan gas air mata selama demonstrasi.
Setidaknya 16 pengunjuk rasa lainnya telah tewas sejak itu.

Selama 2 dekade ini, konflik di Kashmir telah mengakibatkan 47.000 orang meninggal, demikian perkiraan pemerintah India. Namun sumber-sumber lain mengatakan bahwa angka korban sipil penduduk muslim Kashmir bisa mencapai 90.000 orang yang kehilangan nyawanya.

[muslimdaily.net/ptv]

Readmore...

Ratusan Siswa SD Surati Presiden SBY Agar Hentikan Pornografi

Anak SD minta SBY agar artis-artis yang kurang sopan dan sinetron tak mendidikan tak ditayangkan

Hidayatullah.com--Ratusan siswa SD Islam Terpadu Ibadurrahman di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat, menulis surat untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mereka meminta agar presiden menghentikan segala bentuk pornografi dan pornoaksi yang ada di Indonesia untuk menjaga masa depan anak bangsa.

"Pornografi supaya dihilangkan agar anak Indonesia bisa terjaga. Pelakunya harus dihukum karena merusak moral," kata Hasri Dewi Ayuningtyas (11), siswa kelas VI saat ditanya mengapa membuat surat tersebut.

Selain meminta pornografi dihentikan, para siswa juga meminta Presiden Yudhoyono untuk tidak menayangkan acara-acara yang tidak mendidik bagi anak.

"Artis-artis yang kurang sopan jangan ditayangkan, sinetron yang tidak mendidik. Dan infotainment juga tidak baik. Dan agar orangtua kami tidak repot lagi menjaga anaknya menonton televisi," kata Sofi Nurmala, siswa kelas V.

Koordinator acara Membuat Surat untuk Presiden Lala Sari Endah mengatakan, acara tersebut diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional.

"Pornografi itu korbannya kan anak-anak. Laki-laki bisa menjadi pelaku pelecehan seksual, perempuan bisa jadi korbannya," katanya.

Sedikit banyak, kata Lala, tontonan berbau pornografi dan pornoaksi akan memengaruhi prilaku anak dan membuat mental anak tidak baik.

"Sore ini, kami akan kirim suratnya ke Presiden. Ada sekitar 250 surat," katanya.

Lala mengatakan, untuk membentengi siswa didiknya dari pornografi dan pornoaksi, sepekan sekali, diadakan kajian intensif bertema moralitas. [ant/hidayatullah.com]

Readmore...

Mari Berpuasa Ayyamul Bidh di Bulan Sya'ban

Oleh: Badrul Tamam

Berpuasa tiga hari setiap bulan disunnahkan dan nilainya terhitung seperti puasa dahr (setahun), karena amal shalih dalam Islam diganjar sepuluh kali lipat. Berpuasa sehari diganjar seperti puasa sepuluh hari. Maka siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulannya, dia terhitung berpuasa setahun penuh.

Dari Abdullah bin 'Amru bin Al-'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)

Dan disunnahkan melaksanakannya pada Ayyamul Bidh (hari-hari putih), yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Berdasarkan riwayat Abi Dzarr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. At Tirmidzi)

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

"Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa dahr (puasa setahun). Dan puasa ayyamul bidh (hari-hari putih) adalah hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. An Nasai dan dishahihkan al Albani)

Pada bulan ini, Sya'ban 1431 Hijriyah jatuh pada hari Ahad, bertepatan dengan 25 Juli 2010 Miladiyah. Maka Ayyamul Bidh yang disunnahkan berpuasa di dalamnya secara berurutan adalah hari Ahad, Senin dan Selasa. (Terkadang permulaan puasa ini berbeda antara satu negeri dengan negeri lainnya, sesuai dengan permulaan bulan yang ada di sana).

Apakah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan Harus Pada Ayyamul Bidh?

Dan jika tidak melaksanakan shaum itu pada Ayyamul Bidh, tidak mengapa melaksanakannya pada awal bulan atau akhir bulan. Dari Mu'adzah ad 'Adawiyah, sesungguhnya ia pernah bertanya kepada 'Aisyah radliyallah 'anha: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa melaksanakan shaum selama tiga hari setiap bulannya?" Aisyah menjawab: "Ya". Ia pun bertanya lagi: "Hari-hari apa saja yang biasanya beliau melaksanakan shaum?" Aisyah pun menjawab: "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak terlalu memperhatikan hari keberapa dari setiap bulannya beliau melaksanakan shaum." (HR. Muslim)

Dalam Majmu' Fatawa wa Rasail, Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin berkata, "Seorang boleh berpuasa pada awal bulan, pertengahannya, ataupun di akhirnya secara berurutan atau terpisah-pisah. Tetapi yang paling afdhal (utama) dilaksanakan pada Ayyamul Bidh, yaitu tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah radliyallah 'anha, "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa tiga hari setiap bulan. Beliau tidak terlalu peduli apakah berpuasa di awal atau di akhir bulan." (HR. Muslim)

Seorang boleh berpuasa pada awal bulan, pertengahannya, ataupun di akhirnya secara berurutan atau terpisah-pisah. Tetapi yang paling afdhal (utama) dilaksanakan pada Ayyamul Bidh, . . .

Menghususkan Puasa di Nishfu (Pertengahan) Sya'ban

Jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa pada Ayyamul Bidh (di antaranya pada tanggal 15-nya), maka hendaknya dia melakukan amal shalih tersebut sebagaimana pada bulan-bulan yang lainnya. Ia tidak boleh menghususkannya dan tidak boleh mengadakan perbedaan dengan bulan-bulan lainnya, baik dari sisi niat atau pelaksanaannya. Karena menghususkan waktu tertentu untuk ibadah itu harus dengan dalil shahih. Jika tidak ada dalil shahih, maka hal itu menjadi bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan.



Berdasarkan penelitian para ulama, tidak didapatkan hadits shahih dan contoh yang jelas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau menghususkan hari tanggal 15 di bulan Sya'ban untuk berpuasa.

Berdasarkan penelitian para ulama, tidak didapatkan hadits shahih dan contoh yang jelas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau menghususkan hari tanggal 15 di bulan Sya'ban untuk berpuasa. Sementara dalil yang sering dijadikan sebagai landasan dari puasa ini adalah hadits dari Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu secara marfu' kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا

"Apabila tiba malam nishfu Sya'ban maka berdirilah shalat pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya." (HR. Ibnu Majah dalam Sunannya no. 1388, dan ini adalah hadits Maudlu'. Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Dhaif Sunan Ibni Majah, "Lemah sekali atau maudlu –palsu-" no. 1388, sedangkan dalam al-Dhaifah no. 2132, beliau menyatakan dengan tegas bahwa sanadnya maudhu'.)

Maka siapa yang memiliki kebiasaan puasa pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), silahkan dia melaksanakannya di bulan Sya'ban sebagaimana ia berpuasa pada bulan-bulan lainnya, tidak menghususkan hari itu.

Maka siapa yang memiliki kebiasaan puasa pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), silahkan dia melaksanakannya di bulan Sya'ban sebagaimana ia berpuasa pada bulan-bulan lainnya, tidak menghususkan hari itu. Terlebih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa dan memperbanyak puasa pada bulan ini, tetapi beliau tidak melakukan penghususan pada tangal 15 nya. Dan puasa pada hari itu seperti berpuasa pada hari-hari lainnya. Wallahu A'lam. (PurWD/voa-islam.com)

Readmore...

Berapa Tahun Sebenarnya Umur Nabi Nuh 'Alaihisalam ?

ٍSegala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah, kepada para keluarganya, sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba'du:

Nabi Nuh 'alaihi salam adalah Nabi Allah yang dikaruniai umur paling panjang sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut:

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun" (Qs. Al-Ankabut 14).

Terdapat banyak nasihat dan ibrah yang mendalam berkaitan dengan umur Nabi Nuh ‘alaihi salam yang panjang:

Beliau melewati beberapa abad lamanya mendakwahi kaumnya kepada Allah Ta’alaa, memperingatkan mereka dari siksaan-Nya, dan mengharapkan rahmat-Nya untuk mereka, namun beliau tidak putus asa, bahkan terus berharap supaya Allah memberi hidayah mereka melalui dirinya meskipun dalam waktu yang lama, maka umur beliau yang panjang merupakan pelajaran bagi para da’i, pengajar, murabbi dalam kesabaran, azam, dan keimanan.

Sebagaimana terdapat didalamnya nasihat dan ibrah bagi setiap manusia, sehingga menyadari bahwa kematian pasti akan datang walaupun dalam waktu yang lama, dan umur manusia hanyalah hari-hari yang berlalu seiring dengan terbenamnya matahari setiap harinya, sehingga tertutuplah tabir kisah perjalanan ruhnya yang dikaruniai kesempatan untuk menggapai kebahagiaan abadi di surga, alangkah bahagianya jika dahulu berusaha untuk mencapai kebahagiaan ini, dan alangkah ruginya jika dahulu telah menyia-nyiakan kesempatannya.

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dalam kitabnya “Az-zuhd” (358) dengan sanadnya dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata: Telah datang Malaikat maut kepada Nuh ‘alaihi salam seraya berkata: Wahai Nabi yang paling panjang umurnya ! bagaimana anda mendapatkan dunia dan kelezatannya ? Beliau menjawab: seperti seorang yang memasuki rumah yang memiliki dua pintu, lalu dia berhenti sebentar ditengah rumah, kemudian keluar dari pintu yang lainnya” selesai.

Muslim yang cerdik adalah yang menoleh kepada makna dan ibrah ini, sehingga membangkitkan azam yang kuat dalam dirinya dan mendorongnya untuk beramal, tidak sepantasnya banyak menyibukkan dirinya dalam rincian-rincian sejarah yang penjelasannya tidak pernah dilirik oleh wahyu, dan tidak sedikitpun dalil syarie yang muktamad membuktikannya.

Diantaranya adalah pertanyaan mengenai tepatnya umur Nabi Nuh ‘alaihi salam, karena telah diriwayatkan dari beberapa pendapat ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi’in, namun tidak ada kepastian sedikitpun dari Al-Qur’an maupun sunah yang jelas sehingga bisa menguatkan salah satu pendapat ini, akan tetapi kami akan menyampaikan pendapat-pendapat ini disini dalam rangka menambah ilmu yang dinukil oleh kiab-kitab salaf:

Pendapat pertama: 950 tahun: yaitu pendapat Qatadah rahimahullah.
Disebutkan dalam “Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim” karangan Ibnu Katsir (6/268):
”Qatadah berkata: dikatakan bahwa umur beliau seluruhnya adalah seribu tahun kurang 50 tahun, beliau tinggal diantara mereka sebelum menyeru mereka selama 300 tahun, lalu menyeru mereka selama 300 tahun, dan tinggal bersama mereka setelah badai taufan selama 350 tahun” selesai.
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan seperti itu dalam kitab ”At-Tafsir” (18041).

Pendapat kedua: 1050 tahun, seperti dikatakan Ibnu Abbas radhiallahu ’anhu.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ’anhu berkata:
”Allah Ta’alaa mengutus Nabi Nuh ’alaihi salam ketika berumur 40 tahun, kemudian tinggal diantara kaumnya 1000 tahun kurang 50 tahun menyeru mereka kepada Allah, dan hidup setelah badai taufan selama 60 tahun sehingga manusia bertambah banyak dan menyebar” selesai.

Imam Suyuthi dalam kitab ”Ad-durr Al-Mantsur” (6/455) menisbatkan pendapat ini kepada Ibnu Abi Syaibah(7/18), ’Abd bin Humaid, Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Abu Syaikh, dan Al-Hakim (9/251) dan dishahihkannya dan oleh Ibnu Marduwaih.

Pendapat ketiga: 1020 tahun: ini pendapat Ka’aab Al-Ahbar.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam kitab ”At-Tafsir” (18043) dari Ka’ab Al-Ahbar mengenai firman Allah: ”lalu dia (Nuh) tinggal diantara kaumnya seribu tahun kurang lima puluh tahun” dia berkata: ”setelah itu hidup selama 70 tahun”.

Pendapat keempat: 1400 tahun: diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan merupakan pendapat Wahab bin Munabbih: lihat ”Tafsir Al-Qurtubi” (13/332).

Pendapat kelima: 1650 tahun: pendapat ’Aun bin Abi Syaddad.
Dari ’Aun bin Abi Syaddad berkata: ”Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’alaa mengutus Nuh kepada kaumnya ketika berumur 350 tahun, lalu beliau menyeru mereka selama 1000 tahun kurang 50 tahun, kemudian hidup setelah itu selama 350 tahun”.

Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dalam kitab ”At-Tafsir” (18044) dan At-Thabari dalam kitab ”Jami’ul Bayan” (20/17).

Pendapat keenam: 1700 tahun: pendapat ’Ikrimah .
Dari ’Ikrimah radhiallahu ’anhu berkata:
”dahulu umur Nuh ’alaihi salam sebelum diutus kepada kaumnya dan setelah diutus 1700 tahun” selesai.
Imam Suyuthi dalam kitabnya ”Addurr Al-Mantsur” (6/456) menisbatkannya kepada ’Abd bin Humaid.

Pendapat yang kuat:

Imam Ibnu Katsir berkata dalam ”Tafsir Al-Qur’an Al-’Adzim” (6/268) setelah memandang ganjil pendapat-pendapat diatas: ”pendapat Ibnu Abbas radhiallahu ’anhu (yaitu 1050 tahun)adalah yang paling dekat”.selesai.

Wallahu A'lam bishowab.

Readmore...

Jumat, 23 Juli 2010

OMMA : 10 Tank Dihantam Bom, 30 Tentara Salibis AS Tewas di Helmand

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Sebanyak 30 tentara salibis AS tewas atau terluka sepanjang hari kemarin saat ledakan bom ranjau menghantam dan menghancurkan 10 tank mereka yang melakukan patroli dari Nowzad sampai Gerishk di provinsi Helmand.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan menembak jatuh helikopter militer AS di kota Lashkar Gah pada Kamis (22/7) sore sekitar pukul 16.00. Mujahidin melaporkan bahwa enam tentara salibis AS tewas seketika saat helikopter menghantam tanah.

Empat tentara teroris AS tewas dan tiga lebih terluka pada Kamis pagi saat dua bom meledak menargetkan patroli berjalan kaki tentara salibis di distrik sangin, provinsi Helmand.

Mujahidin menyerang konvoy militer musuh di kota Lashkar Gah, provinsi Helmand. Sekitar 9 tentara salibis NATO tewas dan terluka dalam serangan ini, empat tank dan kendaraan militer berhasil dihancurkan mujahidin.

Kamis pagi, Mujahidin di provinsi Uruzgan, kota Tarin Kot, terlibat bentrokan fisik dengan tentara salibis AS. Berdasarkan laporan mujahidin, tentara musuh melarikan diri dari wilayah pertempuran dan meninggalkan sejumlah amunisi dan persenjataan. Tidak jelas berapa jumlah korban tewas dan terluka di kubu musuh, namun kubu mujahidin tidak mengalami kerugian.

Dua tentara teroris AS tewas, tiga terluka saat patroli mereka mendapat serangan mendadak dari mujahidin di distrik Baraki Barak, provinsi Logar. PEristiwa terjadi Kamis pagi sekitar pukul 8.00 waktu setempat.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan menyerang konvoy militer AS di distrik Sayedabad, provinsi Wardak, menewaskan tiga tentara salibis dan melukai 5 lebih. Dua tank musuh ikut dihancurkan dalam serangan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)

Readmore...

Masjid di Lereng Tertinggi di Jawa Diresmikan

Terletak di atas puncak lereng Gunung Tengger, di ketinggian tiga ribu meter di atas permukaan laut

Hidayatullah.com--Ribuan mualaf Senduro tumpah ruah dalam acara peresmian Masjid Jabal Nur Hidayatullah, Minggu (18/7). Mereka datang dari berbagai dusun Desa Argosari, yakni Dusun Gedok, Pusung Duwur, dan Puncak.

Masjid ini diklaim sebagai masjid yang letaknya tertinggi di pulau Jawa. Terletak di atas puncak lereng Gunung Tengger, di ketinggian tiga ribu meter di atas permukaan laut.

Karena berada di lereng, luas masjid ini hanya bisa mencapai 56 meter persegi. Pembangunannya memakan waktu satu tahun.

Peresmian dilakukan Wakil Bupati Lumajang, Drs. H. As’ad, M.Ag. Dalam sambutannya, H. As’ad menyampaikan terima kasih kepada Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang telah berperan aktif membina para mualaf Tengger lewat para da’i yang ditugaskan di daerah tersebut.

Dalam ceramah agama yang disampaikan oleh K.H. Makhrus Ali dan K. H. Habib Alwi Alhabsy, tokoh agama Lumajang, menyampaikan pesan-pesan agama kepada para mualaf. Bahkan mereka mewanti-wanti untuk diundang kembali jika ada acara di sana. “Tanpa disangoni, saya ikhlas,” ujar K.H. Makhrus Ali.

Begitu pun para mualaf yang hadir begitu antusias. Gemuruh sholawat keluar dari mereka, menggaung di antara lereng-lereng gunung yang terjal, membahana menembus kabut tipis, di bumi Allah yang penduduknya sudah 50% masuk Islam, sisanya masih beragama Hindu.

Menurut Ali Farqu, dai Hidayatullah yang mengemban tugas di pegunungan Tengger ini, para mualaf sangat bersyukur dengan dibangun masjid yang bisa dipakai untuk ibadah sholat Jumat, jamaah lima waktu, pengajian, dan Taman Pengajian Al Qur’an (TPA). “Apalagi menjelang Ramadhan, mereka pasti sangat bahagia bisa konsentrasi beribadah di bulan yang mulia, penuh berkah dan ampunan,” katanya.

“Semoga dengan diresmikannya Masjid Jabal Nur Hidayatullah, bisa meningkatkan syiar agama, dan lebih banyak lagi orang yang masuk Islam. Sebagai lembaga amil zakat nasional yang konsisten dalam berdakwah, kini telah mengirim ratusan da’i ke seluruh pelosok negeri, khususnya daerah-daerah terpencil, “ jelas Ihya Ulumuddin, Marketing Komunikasi BMH Jatim.

Berbarengan dengan acara peresmian tersebut, BMH juga mengadakan acara sunat massal yang diikuti 20 orang anak, dan pengobatan gratis yang diikuti 1050 orang. [sul/hidayatullah.com]

Readmore...

Kisah Mualaf Aminah Assilmi: Dia Korbankan Segalanya Demi Islam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tak banyak orang yang mengenal Aminah Assilmi. Ia adalah Presiden Internasional Union of Muslim Women yang telah meninggal dunia pada 6 Maret 2010, dalam sebuah kecelakaan mobil di Newport, Tennesse, Amerika Serikat.

Perjalanannya menuju Islam cukup unik. Perjalanan yang patut dikenang. Semuanya berawal dari kesalahan kecil sebuah komputer. Mulanya, ia adalah seorang gadis jemaat Southern Baptist–aliran gereja Protestan terbesar di AS, seorang feminis radikal, dan jurnalis penyiaran.

Sewaktu muda, ia bukan gadis yang biasa-biasa saja, tapi cerdas dan unggul di sekolah sehingga mendapatkan beasiswa. Satu hari, sebuah kesalahan komputer terjadi. Siapa sangka, hal itu membawanya kepada misi sebagai seorang Kristen dan mengubah jalan hidupnya secara keseluruhan.

Tahun 1975 untuk pertama kali komputer dipergunakan untuk proses pra-registrasi di kampusnya. Sebenarnya, ia mendaftar ikut sebuah kelas dalam bidang terapi rekreasional, namun komputer mendatanya masuk dalam kelas teater. Kelas tidak bisa dibatalkan, karena sudah terlambat. Membatalkan kelas juga bukan pilihan, karena sebagai penerima beasiswa nilai F berarti bahaya.

Lantas, suaminya menyarankan agar Aminah menghadap dosen untuk mencari alternatif dalam kelas pertunjukan. Dan betapa terkejutnya ia, karena kelas dipenuhi dengan anak-anak Arab dan ‘para penunggang unta’. Tak sanggup, ia pun pulang ke rumah dan memutuskan untuk tidak masuk kelas lagi. Tidak mungkin baginya untuk berada di tengah-tengah orang Arab. ''Tidak mungkin saya duduk di kelas yang penuh dengan orang kafir!'' ujarnya kala itu.

Suaminya coba menenangkannya dan mengatakan mungkin Tuhan punya suatu rencana dibalik kejadian itu. Selama dua hari Aminah mengurung diri untuk berpikir, hingga akhirnya ia berkesimpulan mungkin itu adalah petunjuk dari Tuhan, agar ia membimbing orang-orang Arab untuk memeluk Kristen. Jadilah ia memiliki misi yang harus ditunaikan. Di kelas ia terus mendiskusikan ajaran Kristen dengan teman-teman Arab-nya.

''Saya memulai dengan mengatakan bahwa mereka akan dibakar di neraka jika tidak menerima Yesus sebagai penyelamat. Mereka sangat sopan, tapi tidak pindah agama. Kemudian saya jelaskan betapa Yesus mencintai dan rela mati di tiang salib untuk menghapus dosa-dosa mereka.''

Tapi ajakannya tidak manjur. Teman-teman di kelasnya tak mau berpaling sehingga ia memutuskan untuk mempelajari alquran untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang salah dan Muhammad bukan seorang nabi. Ia pun melakukan penelitian selama satu setengah tahun dan membaca alquran hingga tamat.

Namun secara tidak sadar, ia perlahan berubah menjadi seseorang yang berbeda, dan suaminya memperhatikan hal itu. ''Saya berubah, sedikit, tapi cukup membuat dirinya terusik. Biasanya kami pergi ke bar tiap Jumat dan Sabtu atau ke pesta. Dan saya tidak lagi mau pergi. Saya menjadi lebih pendiam dan menjauh.''

Melihat perubahan yang terjadi, suaminya menyangka ia selingkuh, karena bagi pria itulah yang membuat seorang wanita berubah. Puncaknya, ia diminta untuk meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen yang berbeda. Ia terus mempelajari Islam, sambil tetap menjadi seorang Kristen yang taat.

Hingga akhirnya, hidayah itu datang. Akhirnya pada 21 Mei 1977, jemaat gereja yang taat itu menyatakan, ''Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.''

Perjalanan setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, seperti halnya mualaf lain, bukanlah perkara yang mudah. Aminah kehilangan segala yang dicintainya. Ia kehilangan hampir seluruh temannya, karena dianggap tidak menyenangkan lagi. Ibunya tidak bisa menerima dan berharap itu hanyalah semangat membara yang akan segera padam. Saudara perempuannya yang ahli jiwa mengira ia gila. Ayahnya yang lemah lembut mengokang senjata dan siap untuk membunuhnya.

Tak lama kemudian ia pun mengenakan hijab. Pada hari yang sama ia kehilangan pekerjaannya.
Lengkap sudah. Ia hidup tanpa ayah, ibu, saudara, teman dan pekerjaan. Jika dulu ia hanya hidup terpisah dengan suami, kini perceraian di depan mata. Di pengadilan ia harus membuat keputusan pahit dalam hidupnya; melepaskan Islam dan tidak akan kehilangan hak asuh atas anaknya atau tetap memegang Islam dan harus meninggalkan anak-anak. ''Itu adalah 20 menit yang paling menyakitkan dalam hidup saya,'' kenangnya.

Bertambah pedih karena dokter telah memvonisnya tidak akan lagi bisa memiliki anak akibat komplikasi yang dideritanya. ''Saya berdoa melebihi dari yang biasanya. Saya tahu, tidak ada tempat yang lebih aman bagi anak-anak saya daripada berada di tangan Allah. Jika saya mengingkari-Nya, maka di masa depan tidak mungkin bagi saya menunjukkan kepada mereka betapa menakjubkannya berada dekat dengan Allah.'' Ia pun memutuskan melepaskan anak-anaknya, sepasang putra-putri kecilnya.

Namun, Allah Maha Pengasih. Ia diberikan anugerah dengan kata-katanya yang indah sehingga membuat banyak orang tersentuh dan perilaku Islami-nya. Dia telah berubah menjadi orang yang berbeda, jauh lebih baik. Begitu baiknya sehingga keluarga, teman dan kerabat yang dulu memusuhinya, perlahan mulai menghargai pilihan hidupnya.

Dalam berbagai kesempatan ia mengirim kartu ucapan untuk mereka, yang ditulisi kalimat-kalimat bijak dari ayat Al-Quran atau hadist, tanpa menyebutkan sumbernya. Beberapa waktu kemudian ia pun menuai benih yang ditanam. Orang pertama yang menerima Islam adalah neneknya yang berusia lebih dari 100 tahun. Tak lama setelah masuk Islam sang nenek pun meninggal dunia.

''Pada hari ia mengucapkan syahadat, seluruh dosanya diampuni, dan amal-amal baiknya tetap dicatat. Sejenak setelah memeluk Islam ia meninggal dunia, saya tahu buku catatan amalnya berat di sisi kebaikan. Itu membuat saya dipenuhi suka cita!''

Selanjutnya yang menerima Islam adalah orang yang dulu ingin membunuhnya, ayah. Keislaman sang ayah mengingatkan dirinya pada kisah Umar bin Khattab. Dua tahun setelah Aminah memeluk Islam, ibunya menelepon dan sangat menghargai keyakinannya yang baru. Dan ia berharap Aminah akan tetap memeluknya.

Beberapa tahun kemudian ibu meneleponnya lagi dan bertanya apa yang harus dilakukan seseorang jika ingin menjadi Muslim. Aminah menjawab bahwa ia harus percaya bahwa hanya ada satu Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya. ''Kalau itu semua orang bodoh juga tahu. Tapi apa yang harus dilakukannya?'' tanya ibunya lagi.

Dikatakan oleh Aminah, bahwa jika ibunya sudah percaya berarti ia sudah Muslim. Ibunya lantas berkata, ''OK, baiklah. Tapi jangan bilang-bilang ayahmu dulu,'' pesan ibunya. Ibunya tidak tahu bahwa suaminya (ayah tiri Aminah) telah menjadi Muslim beberapa pekan sebelumnya. Dengan demikian mereka tinggal bersama selama beberapa tahun tanpa saling mengetahui bahwa pasangannya telah memeluk Islam.

Saudara perempuannya yang dulu berjuang memasukkan Aminah ke rumah sakit jiwa, akhirnya memeluk Islam. Putra Aminah beranjak dewasa. Memasuki usia 21 tahun ia menelepon sang ibu dan berkata ingin menjadi muslim.

Enam belas tahun setelah perceraian, mantan suaminya juga memeluk Islam. Katanya, selama enam belas tahun ia mengamati Aminah dan ingin agar putri mereka memeluk agama yang sama seperti ibunya. Pria itu datang menemui dan meminta maaf atas apa yang pernah dilakukannya. Ia adalah pria yang sangat baik dan Aminah telah memaafkannya sejak dulu.

Mungkin hadiah terbesar baginya adalah apa yang ia terima selanjutnya. Aminah menikah dengan orang lain, dan meskipun dokter telah menyatakan ia tidak bisa punya anak lagi, Allah ternyata menganugerahinya seorang putra yang rupawan. Jika Allah berkehendak memberikan rahmat kepada seseorang, maka siapa yang bisa mencegahnya? Maka putranya ia beri nama Barakah.

Ia yang dulu kehilangan pekerjaan, kini menjadi Presiden Persatuan Wanita Muslim Internasional. Ia berhasil melobi Kantor Pos Amerika Serikat untuk membuat perangko Idul Fitri dan berjuang agar hari raya itu menjadi hari libur nasional AS. Pengorbanan yang yang dulu diberikan Aminah demi mempertahankan Islam seakan sudah terbalas. ''Kita semua pasti mati. Saya yakin bahwa kepedihan yang saya alami mengandung berkah.''

Aminah Assilmi kini telah tiada meninggalkan semua yang dikasihinya. Termasuk putranya yang dirawat di rumah sakit, akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan pulang dari New York untuk mengabarkan pesan tentang Islam.

Readmore...

Komunitas Non-Muslim Florida Luncurkan ''Hari Membakar Alquran''

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA--Komunitas non_muslim di Florida, Amerika Serikat memberi "kado" istimewa menyambut Ramadhan, yaitu dengan meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai "Hari Membakar Alquran". Perwakilan dari World Dove Outreach Center di Gainesville mengatakan mereka akan membakar Alquran di luar gereja pada tanggal 11 September dan mendorong orang lain untuk mengikuti mereka.

Di Florida, langkah kelompok ini adalah untuk kesekian kalinya mereka mencederai perasaan umat Muslim. Sebelumnya, mereka melakukan aksi kontroversial dengan mengklaim bahwa "Islam adalah agama dari setan" dan untuk melakukan protes baru-baru ini di luar sebuah masjid lokal.

Atas ulah ini, Council on American-Islamic Relations (CAIR) telah menyerukan umat Muslim Amerika untuk menanggapi provokasi itu dengan kepala dingin. Mereka akan melakukan aksi tandingan berupa kajian terbuka kandungan Alquran, pembagian makanan berbarengan dengan waktu buka puasa pada saat Ramadhan, dan membagikan terjemah Alquran kepada tetangga, masyarakat,dan aparat penegak hukum serta wartawan.

"Muslim Amerika dan orang lain yang mempunyai hati nurani harus mendukung upaya pendidikan yang positif untuk mencegah penyebaran fobia Islam," kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper.

Dia mengatakan penelitian CAIR menunjukkan bahwa bias anti-Muslim menurun ketika orang memiliki akses pada informasi yang akurat tentang Islam dan dapat terhubung secara pribadi dengan umat Islam. CAIR mendesak mereka yang mendukung saling pengertian untuk menolak acara pembakaran buku dan menyerukan toleransi.

Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Orlando sentinel

Readmore...

BBC Tersandung Isu Menghina Islam

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--BBC membantah pihaknya dengan sengaja melakukan pelecehan terhadap umat Islam dalam salah satu episode EastEnders. EastEnders merupakan serial televisi BBC one yang mengisahkan kehidupan masyarakat Inggris di kawasan London Timur.

Serial ini telah mengudara semenjak tahun 1985. Sayangnya, dalam salah satu episode teranyar menayangkan adegan dimana Syed yang diperankan Marc Elliot membanting Alquran. Adegan tersebut kontan membuat komunitas di Inggris berang. Semenjak itu, BBC banyak menerima keluhan tentang adegan tersebut.

"Pemirsa yang sering menonton tentu tahu, Syed tengah mengalami pergolakan diri untuk mencari identitas seksualnya. Berusaha untuk tidak kehilangan keluarganya, Syed berusaha menekan orientasi seksualnya dengan lebih mendalam mempelajari Alquran. Harapannya, Alquran bisa membantu dirinya menemukan identitas sejatinya," ungkap BBC seperti dikutip Guardian edisi online, Kamis (22/7).

BBC kemudian membantah kalau latar cerita dalam adegan sengaja melecehkan umat Islam. Alasannya, adegan Syed hanyalah wujud simbolisme rasa frustasi belaka. "Adegan tidak dimaksudkan sebagai tindakan tidak hormat melainkan benar-benar spontan. Adegan Syed hanyalah bentuk kebingungan dan frustrasi terhadap situasi sulit," tutur BBC.

Red: irf
Rep: Agung Sasongko
Sumber: Guardian

Readmore...

Astagfirulah, Kongres Bertema 'Virgin Gak Oke' Digelar Pelajar Bandung

Bandung (voa-islam.com) - Astagfirullah, pergaulan bebas di Bandung ternyata sangat mengkhawatirkan, tren "virgin gak oke" rupanya menjadi salah satu pemicu kekerasan terhadap anak. Dalam sebuah kongres anak di Hotel Trio Bandung 28-29 Juni lalu, sekelompok pelajar SMA bahkan berani menyebutkan istilah “virgin gak oke” di kalangan mereka.

“Sekarang pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar. Sekelompok pelajar SMA menyebut istilah ‘virgin gak oke’. Artinya, mereka sudah terkontaminasi pergaulan bebas,” kata Manajer Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar Dianawati, saat ditemui wartawan di Sekretariat LPA Jabar Jalan Karangtinggal Bandung, Jumat (23/7/2010).

Diana mengatakan, kongres itu diikuti oleh sekitar 50 pelajar di seluruh Jawa Barat. Dia mengaku prihatin dengan munculnya kecenderungan pergaulan bebas tersebut.

...“Sekarang pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar. Sekelompok pelajar SMA menyebut istilah ‘virgin gak oke’. Artinya, mereka sudah terkontaminasi pergaulan bebas,” kata Diana...

Di Indramayu bahkan ada daerah yang warganya terbiasa mendengar seorang anak gadisnya dijual. Itu terjadi karena mereka merupakan keluarga miskin. “Masyarakat di sana sudah cuek ketika mendengar tetangganya ada yang menjual anak gadis mereka,” kata Diana.

Lebih jauh Diana mengatakan, untuk tahun ini LPA Jabar sudah menerima 50 pengaduan kasus kekerasan terhadap anak. Sebagian besar, kata dia, merupakan kasus penelantaran anak yang disebabkan oleh perceraian orang tuanya.

“Selain itu, pelecehan seksual dan perkosaan juga sedang kita tangani, bekerja sama dengan kepolisian setempat,” pungkas Diana.

Bandung Kekerasan Paling Tinggi

Memang, kasus kekerasan terhadap anak di Jawa Barat cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Paling banyak, kekerasan terhadap anak tersebut terjadi di Kota Bandung.

Selama dua tahun berturut-turut dari pada tahun 2007 dan 2008, Kota Bandung menyandang predikat tertinggi dalam kasus kekerasan terhadap anak.

Pada tahun 2008, 789 anak di Jawa Barat menjadi korban kekerasan. Sebagian besar berusia 15 sampai 18 tahun. “Jumlah paling tinggi tingkat kekerasan terhadap anaknya ada di Kota Bandung, urutan kedua Kota Tasikmalaya, dan ketiga Kabupaten Bandung,” tambah Diana.

Pada tahun 2008, kata Diana, dari 789 kasus kekerasan terhadap anak, 20,99 persen terjadi di Bandung. Setelah Bandung, urutan kedua diduduki Kabupaten Bandung dengan 10,16 persen. Sementara urutan ketiga diduduki Kota Tasik sebanyak 10,16 persen.

Pada tahun 2007 tiga besar daerah dengan kasus kekerasan terhadap anak tertinggi, juga diisi oleh tiga daerah yang sama. Peringkat tertinggi Kota Bandung dengan persentase 13,19 persen, kedua Kabupaten Bandung 12,27 persen, dan ketiga Tasikmalaya 7,18 persen, kata Diana.

Menurut Dianawati, dibandingkan tahun 2007, jumlah kekerasan terhadap anak pada tahun 2008 memang meningkat. Tahun 2007, kata dia, jumlah anak yang menjadi korban kekerasan mencapai 681. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, Kota Bandung berada di urutan pertama.

“Bandung itu sudah dua kali jumlah kekerasan terhadap anaknya tertinggi yaitu pada 2007 dan 2008. kata Diana...

“Bandung itu sudah dua kali jumlah kekerasan terhadap anaknya tertinggi yaitu pada 2007 dan 2008. Untuk data pada 2009 masih kita rekap. Namun, jumlah kasusnya diperkirakan kembali meningkat,” kata Diana.

Diana mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak meningkat karena berbagai faktor. Di antaranya, kata dia, faktor media, lingkungan, dan pergaulan. Menurut Diana, tayangan televisi dan berita-berita di koran mengenai kekerasan ternyata cukup memicu kekerasan di kalangan anak.
Ada faktor media juga yang berperan, mulai media televisi, koran, majalah, film-film. Selain itu, faktor pergaulan juga menjadi pemicu kasus kekerasan terhadap anak, pungkas Diana. (Ibnudzar/ozo)

Readmore...

HIMBAUAN JAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN 1431

A. Pembukaan
Segala puji hanyalah bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala , Dzat Yang Memiliki Alam Semesta , sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya , para shohabatnya dan seluruh pengikutnya yang istiqomah hingga Yaumil Qiyyamah.


Berkenaan akan datangnya Bulan Ramadhan yang sangat dinanti dan dihormati oleh Ummat Islam, maka perkenanlah kami dari Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), sebagai bahagian dari kaum muslimin, menyampaikan himbauan kami sebagai berikut :

B. Bagi Ummat Islam
1. Bersyukur dan gembira dengan datangnya Bulan Ramadhan 1431 yang sebentar lagi tiba.
2. Bertekad kuat untuk menunaikan ibadah Shaum Ramadhan dengan ikhlas dan berusaha memahami tuntunan-tuntunannya dengan menghidupkan upaya – upaya tholabul ilmi agar dapat merasakan hikmah dari ibadah tersebut.
3. Senantiasa melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan menghidupkan ibadah-ibadah sunah seperti : Qiyyamul Lail / Tarawih, Tilawah dan Taddarus Qur-an , I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan dan lain sebagainya.
4. Aktif menjaga kesucian suasana dan lingkungan dalam bulan Ramadhan dengan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

C. Bagi Masyarakat Umum
1. Turut menghormati bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah yang sedang dijalankan kaum muslimin, yaitu dengan tidak makan minum , merokok dan sejenisnya pada siang hari di tempat – temput terbuka . Begitu juga tidak membunyikan petasan ( mercon ) karena mengganggu kekhusyu’an ibadah.
2. Pemilik Restoran / Rumah Makan agar tidak buka di siang hari kecuali di Terminal Bus , Stasiun Kereta , Bandara dan Pelabuhan Laut dimana dikhususkan bagi para Musafir.
3. Bagi pengelola tempat – tempat Hiburan Malam semisal Night Club, Karaoke, dan yang semacamnya hendaklah tutup penuh selama bulan Ramadhan.

D. Bagi Pemerintah dan Aparatnya
1. Hendaknya pro aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaksanaan ibadah kaum muslimin dengan mengawasi segala bentuk kegiatan yang ditengarai dapat mengganggu kekhusyu’an kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadahnya.
2. Memberikan tindakan tegas tanpa pandang bulu bagi siapa saja yang merusak, mengganggu ataupun melecehkan pelaksanaan ibadah kaum muslimin dalam bulan Ramadhan ini.

E. Penutup
Demikianlah, semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan taufiq dan hidayahNya bagi kita semua agar kita memasuki bulan Ramadhan nanti dengan persiapan yang matang hingga seusainya, kita dikaruniaiNya ketaqwaan sebagai sebaik – baik bekal dalam mengarungi kehidupan dan selamat hingga kehidupan akherat kelak, amiin !

Sukoharjo, Sya’ban 1431/Juli 2010
JAMA’AH ANSHARUT TAUHID

Readmore...