2 Anak Dibawah Umur Hilang Terkait Penggerebekan Abdullah Sunata di Klaten
SOLO - Densus 88 Anti Teror (D 88 – AT) berulah kembali. Kali ini di Klaten, Jawa Tengah dan korbannya adalah anak di bawah umur, Arina Qurotaa’ini (AQ, perempuan, 17 tahun) dan Faishal Rofiudin (FR, laki-laki, 13 tahun). Mereka berdua santri SMP dan SMU dari sebuah pondok di Porwokerto. Mereka ikut ditangkap D88-AT bersamaan dengan terduga teroris lainnya.ISAC (Islamic Study and Action Center), sebuah lembaga yang kerap mengurusi terkait isu terorisme, Sabtu (26/06/2010) pukul 10.00 WIB mengadakan jumpa pers di Masjid Baitussalam, Tipes, Solo. Terkait penangkapan terduga teroris yang ada di Klaten.
ISAC menyebutkan ada 9 orang yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah terkait dengan isu terorisme. Mereka adalah Abdullah Sunata, Agus Mahmudi, Medi, Shogir (anak Medi), (Istri Shogir), Mulyono (mertua Shogir), (Istri Mulyono), AQ dan FR (mereka berdua anak Medi).
Namun terkait penangkapan tersebut, menurut Kurniawan, koordinator ISAC, selaku pengacara, yang telah dihubungi oleh pihak keluarga Medi, mengungkapkan, ada hal yang sangat janggal dan perlu untuk di ungkap.
Kurniawan menyatakan, “ISAC telah dihubungi pihak keluarga Medi, melalui anaknya yang bernama Azzam (22 tahun), anak ketiga dari Medi, yang merasa kehilangan dua adiknya AQ dan FR.”
Kronologis yang di dapat ISAC. Hari itu, Medi sedang menjemput dua orang anaknya (AQ dan FR) dari pondok. Dikarenakan saat itu liburan sekolah, dan FR, salah satu anaknya dalam kondisi sakit. Maghrib, Medi sampai di Klaten. Karena kemalaman, ia berencana menginap di rumah besannya (Mulyono), kemudian berencana pulang besok paginya ke Cemani, Sukoharjo.
Namun, sekitar pukul delapan malam, D88-AT menggerebek rumah Mulyono, dan menangkap seluruh orang yang ada di dalam rumah tersebut.
Dan menurut ISAC, penangkapan tersebut merupakan hal yang tidak dibenarkan. “Yang menjadi permasalahan adalah, ketika AQ dan FR yang tak tahu menahu persoalan, ikut ditangkap, dan sekarang tak tahu entah dimana”, demikian ungkap Kurniawan.
Tambah Kurniawan, “Karena menurut Mabes Polri, hanya ada empat orang yang di tangkap, dan satu ditembak meninggal. Lalu dimana Mulyono beserta istrinya, anak mulyono, dan AQ serta FR.”
“Saya diberitahu, kalau Mulyono beserta istrinya, anaknya dan AQ serta FR, berada di Mapolres Klaten. Namun, menurut salah satu polisi yang ada di Mapolres Klaten, sekitar jam sembilan malam, ternyata kelima oraang tersebut telah dibawa orang dari Mabes Polri.” Imbuh Kurniawan.
Langkah yang akan ditempuh ISAC adalah melaporan D88-AT ke Komnas HAM Perlindungan Anak, terkait hilangnya kedua anak tersebut, AQ dan FR.