AYO DUKUNG PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI BUMI INDONESIA TERCINTA

Minggu, 22 Agustus 2010

Agar  Waktu Sahur Tidak Sia-sia

Bulan Ramadlan merupakan bulan yang mulia. Orang-orang beriman mendapat banyak kemuliaan dan karunia. Ahli ibadah pun mendapat kesempatan untuk saling berlomba dalam ketaatan. Mereka bersemangat melakukan amal-amal kebaikan. Karenanya kita lihat umat Islam berpuasa pada siang harinya sambil mengisinya dengan berbagai ketaatan-ketaatan. Ada yang mengisinya dengan tilawah al-Qur'an, ada pula dengan dzikrullah dalam bentuk doa dan istighfar. Ada pula yang memperbanyak amal kebaikan dan sosial. Ketika mendekati waktu ifthar, banyak yang berlomba memberi makan berbuka bagi shaimin. Semua ini atas taufiq dari Allah Ta'ala bagi para hamba-Nya dan merupakan tanda iman dan keshalihan. Semakin menakjubkan lagi ketika malam tiba, mereka berbondong-bondong menuju masjid untuk menjalankan shalat tarawih setelah sebelumnya berjama'ah Isya'.

Namun satu persoalan yang sangat mengganjal, yaitu di penghujung malam dari bulan Ramadlan, apa yang dikerjakan mereka? Apa yang dikerjakan para manula? Apa yang dikerjakan para wanita dan remaja? Ini merupakan pertanyaan yang harus dijawab, apa yang kita kerjakan di sepertiga malam?

Sebagian kaum muslimin ada yang menghabiskan waktu malamnya di bulan Ramadlan ini untuk begadang, banyak membicarakan dunia, mengobrol tak tentu arah, atau bahkan menghibah si fulan dan si fulan. Padahal Allah Ta'alatelah berfirman,

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut: 45)

Sebagian yang lain menghabiskan waktu malamnya di depan layar kaca. Bagi mereka Ramadlan adalah musim kuis dan perlombaan serta memperbaharui film dan video. Hati mereka seditpun tidak terbersit untuk berlomba mendapatkan surga. Padahal Allah telah berfirman,

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاء وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاء وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya." (QS. Al-Hadid: 21)

Sebagian lagi tidak mengenal Ramadlan kecuali dengan shopping. Mereka berlomba-lomba pergi ke pasar. Waktunya dihabiskan berbelanja sehingga lupa dengan kesempatan yang pasti ada perhitungannya. Pandangan mereka tidak aman dari melihat yang haram-haram sehingga pikiran mereka membayangkan yang bukan-bukan. Semua ini menyalahi dan menyelisihi perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Penghujung malam merupakan waktu istimewa, penuh dengan keutamaan-keutamaan yang agung, apalagi pada saat bulan Ramadlan. Pada saat itu Allah turun ke langit dunia. . .

Penghujung malam merupakan waktu istimewa, penuh dengan keutamaan-keutamaan yang agung, apalagi pada saat bulan Ramadlan. Pada saat itu Allah turun ke langit dunia sebagaimana yang disebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

"Tuhan kita, Allah Tabaraka wa Ta'ala senantiasa turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman, "Siapa yang berdo'a kepada-Ku pasti akan Aku ijabahi doanya; Barangsiapa yang meminta kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan permintaanya; dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni dia." (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu)

Sepertiga malam terakhir merupakan saat musjatab untuk dikabulkannya doa, waktu untuk memberikan permintaan dan ampunan dari Allah, Tuhan semua manusia. Waktu tersebut adalah waktu sahur. Waktu di mana orang-orang yang bertakwa sangat memperhatikannya, mereka bergegas memanfaatkannya,

كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Al-Dzariyaat: 17-18)

Di manakah orang-orang yang memiliki hajat? Di manakah orang-orang sakit dan menderita? Di manakah orang-orang yang bertaubat? Apakah mereka tidak bangun? Apakah terhadap waktu-waktu yang sangat istimewa ini mereka membiarkan begitu saja?

Dari Jabir bin Abdillah radliyallahu 'anhu berkata, Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

"Di malam hari terdapat satu waktu yang tidak satupun orang muslim meminta kebaikan kepada Allah dari urusan dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu itu, kecuali Dia akan memberikannya, dan itu ada pada setiap malam." HR. Muslim, no. 1259)

Bukanlah Allah telah berfirman dalam kitab-Nya di antara ayat-ayat tentang puasa,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)

Di malam hari terdapat satu waktu yang tidak satupun orang muslim meminta kebaikan kepada Allah dari urusan dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu itu, kecuali Dia akan memberikannya, dan itu ada pada setiap malam.

Wahai orang yang mendapati Ramadlan, Demi Allah, perbanyaklah berdoa pada waktu sahur. Waspadailah jebakan siaran televisi yang akan merampas waktu berhargamu. Janganlah terburu menuju pasar sehinga waktu istimewa itu terabaikan. Jangan sampai malammu berlalu kecuali engkau sudah bermunajat kepada Penguasa atas segala kekuasaan yang tidak ada seuatupun di langit maupun di bumi yang mampu lepas dari perhatiannya. Di tangan-Nya terdapat seluruh perbendaharaan langit dan bumi. Dia telah berfirman dalam Hadits Qudsi,

"Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku menunjuki kalian.

Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi kalian makan.

Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kalian minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi kalian pakaian.

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampunan kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat menimpakan mudharat kepada-Ku dan kalian tak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku.

Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, dari kalangan manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, maka tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, dari kalangan manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, maka tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.

Wahai hamba-Ku, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, dari kalangan manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut." (HR. Muslim no. 4674)

Bukankah engkau berharap hidayah? Bukankah engkau berharap Allah akan menerima taubatmu? Bukankah engkau berkeinginan agar Allah memberbaiki urusan dunia dan akhiratmu? Tidakkah engkau berharap Allah akan mengampuni dosamu? Tidakkah engkau selalu berusaha agar hutang-hutangmu terbayarkan? Atau tidakkah engkau pernah membayangkan berada di surga Firdaus yang tertinggi? Kalau begitu, manfaatkan waktu sahurmu dengan baik.

Ya Allah, Wahai Dzat yang mengabulkan doa, ijabahi doa kami, terima amal kami, dan berkahi umur kami. Berilah kami taufiq untuk mendapatkan waktu yang mustajab sehingga engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami, memperbaiki kalbu kami, dan melunaskan semua hutang-hutang kami. Amiin Ya Allah, Ya Rabbal 'alamin.

Oleh: Badrul Tamam