Abdul Rochim Ba'asyir: Penangkapan Ayahnya Membuktikan Ada Konspirasi dan Permainan
JAKARTA - Selasa pagi, 10 Agustus 2010 kedua putra dari Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Abdul Rochim Ba’asyir dan Rosyid Ridho Ba’asyir beserta rombongan FUI mendatangi Mabes Polri untuk membesuk ayahandanya yang ditahan sejak senin (9/08).
Awalnya tanpa dasar hukum yang jelas Ustadz Abu Bakar Ba’asyir belum boleh ditemui siapa pun selama 7x24 jam meski oleh keluarganya sekalipun. Namun setelah bernegosiasi dengan cukup alot akhirnya kedua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang telah datang jauh-jauh dari Solo Jawa Tengah berhasil ayahnya.
Usai bertemu dengan ayahandanya putra bungsu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang lebih akrab dipanggil Ustadz Iim menuturkan bahwa ayahnya berpesan agar menjaga sang Ibu (Aisyah Baradja) dengan baik. Ketika ditanya mengenai kondisi ibunya yang sudah sepuh Ustadz Iim mengatakan bahwa dirinya baru bertemu sebentar sebelum berangkat ke Jakarta, beliau terlihat kelelahan dan masih syok lantaran proses penangkapan yang menggunakan cara-cara kekerasan.
Selanjutnya Ustadz Iim juga menyatakan dirinya tidak percaya atas berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
“Kami tidak percaya pada tuduhan apa pun sebelum benar-benar dibuktikan! Karena kami sudah punya pengalaman kalau dulu bapak saya dituduh macam-macam dan ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan. Dulu Amrozi disiksa dan dipaksa untuk melibatkan Ustadz Abu agar terkait dengan masalah bom Bali I dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa adanya konspirasi dan permainan, saya khawatir kali ini terjadi hal yang sama. Karena kalau dari informasi yang beredar ada orang yang terlibat dalam pelatihan di Aceh katanya barasal dari pihak kepolisian sendiri,” tegas pria berusia 31 tahun ini.
Memang pejuang tauhid lintas zaman seperti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir adalah sosok yang terus diincar dan dicari-cari kesalahannya oleh musuh-musuh Islam terlebih oleh Amerika dan sekutunya. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang pernah ditangkap saat SBY menjadi Menkopolkam pada masa pemerintahan Megawati pernah diminta pemerintah AS melalui Dubesnya di Indonesia untuk diekstradisi. Sekarang selang beberapa hari setelah Presiden SBY curhat tentang ketakutannya menjadi sasaran teroris Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kembali ditangkap. Wajar saja jika banyak orang mempertanyakan adakah pihak asing yang bermain dibalik penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir? Sebab pada tahun 2003 saat ia menjabat Menkopolkam ketika berkunjung ke AS ia berterus terang mengatakan; “ I love the United State, with all its faults. I consider it my second country.” Saya mencintai Amerika dengan segala kesalahannya. Saya menganggapnya sebagai negeri kedua saya! Naudzubillahimindzalik. [muslimdaily.net/wd]