AYO DUKUNG PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI BUMI INDONESIA TERCINTA

Senin, 12 Juli 2010

Peristiwa yang Disaksikan Rasulullah pada Malam Isra' Mi'raj

Alhamdulillah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad. Keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du:

Meskipun peristiwa Isra’ dan Mi’raj diperselisihkan para ulama kapan terjadinya, yakni tidak ada kepastian terjadi pada tanggal 27 Rajab. Demikian juga karena tidak ada contoh dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, kemudian para sahabat beliau serta para tabi’in dalam merayakannya, namun karena perhatian mayoritas kaum muslimin didunia pada hari ini tertuju kepada peristiwa Isra’ Mi’raj sehingga kita banyak mendengar dari para khatib, da’i, asatidzah, menyampaikan detil peristiwa tersebut termasuk gambaran-gambaran yang dilihat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, baik yang bersandar kepada riwayat yang shahih maupun tidak, maka kami ingin menukil dari sebagian ulama tentang sejauh mana keshahihan riwayat-riwayat tersebut.

Diantara gambaran yang disaksikan oleh Rasuullah shallallahu ’alaihi wasallam pada malam Isra’ adalah:

Para ahli ghibah:

Beliau melihat satu kaum yang memiliki kuku dari tembaga yang dengannya mereka mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam: maka aku bertanya: siapakah mereka wahai Jibril ? dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging saudaranya sendiri (ghibah) dan melanggar kehormatan mereka. Hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud dishahihkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth.

Beliau melihat para Nabi:

Dan beliau melihat para Nabi ’alaihimus shalatu wassalam disetiap langit beliau melihat seorang Nabi atau lebih.

Antara susu dan khamar:

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: Didatangkan kepadaku dua bejana salah satunya berisi air susu dan yang lain khamar. Maka dia berkata: minumlah mana yang kau mahu, maka aku mengambil bejana berisi susu lalu meminumnya, lalu dikatakan kepadaku: kamu telah mengambil fitrah, adapun jika engkau mengambil yang berisi khamar maka umatmu seluruhnya akan sesat. HR Bukhari dan Muslim.

Sunah dan anjuran berbekam:

Dan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: tidaklah aku melewati para malaikat dimalam Isra’ melainkan seluruhnya mengatakan kepadaku: Ya Muhammad hendaklah engkau melakukan bekam.

Beliau bersabda: tidaklah aku melewati penghuni langitpun pada malam Isra’ melainkan mereka mengatakan: ya Muhammad perintahkan umatmu untuk berbekam. Hadits-hadits ini diriwayatkan dalam Shahihul Jami’ dan Shahih Sunan Ibnu Majah karangan Syaikh Albani rahimahullah.

Ganjaran para pemakan riba:

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga melihat seorang laki-laki yang berenang dalam sebuah sungai dan dilempari batu, maka akupun bertaya: apa ini ? maka dikatakan kepadaku: pemakan riba. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth.

Malaikat Jibril bagaikan pelana usang:

Dan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasalam bersabda: Aku melewati pada malam Isra’ dengan para penghuni langit dan Jibril bagaikan kain pelana yang usang karena ketakutan dalam ibadah kepada Allah. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ’Ashim dan At-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath . Al-Haitsami mengatakan: Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath dan para perawinya adalah para perawi shahih. Syaikh Albani mengatakan: Shahih dengan berbagai jalurnya.

Para dai yang melalaikan dirinya:

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: Aku melihat pada malam Isra’ beberapa orang laki-laki yang mulut mereka digunting dengan gunting dari neraka. Maka akupun bertanya: Ya Jibril ! siapakah mereka ? dia berkata: mereka itu para khatib diantara umatmu yang memerintahkan manusia kepada kebaikan dan melupakan diri mereka sendiri. Padahal mereka membaca Al-Qur’an, apakah mereka tidak berpikir ?

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ali bin Zaid bin Jad’an dari Anas radhiallahu anhu, sedangkan Ali bin Zaid bin Jad’an lemah, dilemahkan oleh Al-Arnauth. Namun Syaikh Albani menshahihkannya dalam ” Ashahihah” dengan berbagai jalurnya.

Para pemakan riba:

Demikian juga riwayat mengenai para pemakan riba yang beliau lihat bahwa perut-perut mereka seperti rumah yang penuh dengan ular yang terlihat dari luar perut mereka. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dalam sanadnya ada Ali bin Zaid bin Jad’an, dia lemah. Dilemahkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth. Riwayat sebelumnya Shahih.

Riwayat hutang lebih utama dari sedekah:

Demikian juga riwayat: bahwa aku melihat pada malam Isra’ ada tulisan dipintu surga: sedekah dilipat gandakan dengan sepuluh kali, sedangkan hutang dengan delapan belas kali, maka aku bertanya kepada Jibril: kenapa hutang lebih utama dari sedekah ? dia menjawab: karena peminta meminta sesuatu sedangkan dia memiliki dan orang yang berhutang tidak berhutang kecuali karena keperluan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Syaikh Albani berkata: hadits ini lemah sekali.

Para pemakan harta anak yatim:

Demikian juga hadits: Aku melihat pada malam Isra’, tiba-tiba aku berada diantara kaum yang memiliki bibir seperti bibir unta, dan telah ditugaskan malaikat yang mencabut bibir mereka, kemudian dimasukkan kedalam mulut mereka batu dari api neraka yang keluar dari bawah dubur mereka. Akupun bertanya: Ya Jibril ! Siapakah mereka ? dia menjawab: mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim, sesungguhnya mereka memakan api dalam perut mereka.

Syaikh Albani mengatakan dalam ” Silsilah Dhaifah dan Maudhuah” hadits ini lemah sekali. Syaikh Albani berkata: termasuk dalam hal itu sabdanya:

Para wanita penzina:

” Kemudian aku berlalu seketika, tiba-tiba aku diberitahukan ada wanita-wanita yang digantung dengan payudara mereka, maka aku mendengar mereka berteriak kepada Allah Azza Wajalla, maka aku bertanya: Ya Jibril ! siapakah para wanita itu ? dia menjawab: mereka adalah para wanita penzina dari umatmu ”.

Adapun gambaran dunia yang beliau lihat seperti wanita tua maka riwayatnya tidak shahih. Begitu juga riwayat beliau melihat Iblis dari kejauhan berusaha menjerumuskan beliau juga tidak shahih., begitu juga riwayat beliau melihat orang-orang yang menanam lalu memanen haditsnya juga lemah. Demikian juga hadits yang menceritakan Masyithah tukang sisir anak perempuan Fir’aun juga tidak shahih, meskipun sangat masyhur dikalangan para pemberi nasihat.
Wallahu A’lam