BNPB: Korban Meninggal Merapi 232 Orang dan Setengah Juta Pengungsi
Jakarta (voa-islam.com)- Berdasarkan data terakhir yang dilansir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana letusan Gunung Merapi berjumlah 232 orang, yang tersebar di lima kabupaten.
Tercatat jumlah korban meninggal terdapat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan jumlah 232 orang. Terdiri dari Yogyakarta 116 orang, Sleman, sebanyak 104 orang, Klaten 2 orang, Boyolali 3 orang, dan Magelang 7 orang.
Sementara data terakhir korban luka yang tengah menjalani rawat inap di rumah sakit-rumah sakit, tercatat sebanyak 723 orang, dan rawat jalan sebanyak 6.474 orang.
...jumlah 232 orang. Terdiri dari Yogyakarta 116 orang, Sleman, sebanyak 104 orang, Klaten 2 orang, Boyolali 3 orang, dan Magelang 7 orang...
BNPB juga mencatat, hingga hari ini, jumlah pengungsi sebanyak 561.328 jiwa, dimana mereka membutuhkan bantuan berupa minyak tanah, pakaian dalam pria, wanita, dan pakaian anak-anak, tikar, alas tidur dan bantal, selimut, pakaian dewasa, kerudung atau jilbab, alas sholat.
Tidak itu saja, para pengungsi juga butuh pembalut wanita, pampers, minyak kayu putih, obat tetes mata, masker, bahan makanan, sayur mayur, tirai plastik dengan ketinggian lima meter, perlengakapan sekolah dan aalat tulis, dan mainan anak-anak untuk pengungsi yang berada di wilayah Sleman, MPASI dan APD untuk korban di wilayah Kabupaten Klaten, alat komunikasi HT, APD untuk evakuasi di Boyolali, alat komunikasi HT, alat perlindungan diri, medical kit, fieldbed di Kabupaten Magelang.
Pengungsi sendiri, tersebar di beberapa titik. Berikut titik pengungsian korban meletusnya Gunung Merapi. Sleman: Kecamatan Ngemplak: Glagaharjo, Candirejo, Pondok Wonolelo.
Kecamatan Berbah: Tegaltirto, Jogotirto, Kalitirto, Sendangtirto. Kecamatan Kalasan: Ds. Purwomartoni, Ds. Tirtomartani, Ds. Selomartani, Kantor Camat Kalasan. Keamatan Sleman: Ds. Caturharjo, GOR Tridadi, Masjid Agung, BD Trimulyo, UPT Dinas PUP.
Kecamatan Melati: Youth Center, Kronggahan. Kecamatan Godean, Kecamatan Prambanan, Kecamatan Seyegan.
Kecamatan Gamping: RS PKU, Trihanggo, Menjing Lor, Pasehan Lor, Demakijo. Kecamatan Depok: UPN, Universitas Sanata Dharma, UNY, SD Gambiran, Taman Kuliner, Stadion Maguwoharjo, Gelanggang UGM, STIE YKPN, SMA Stela Duce, Seminari Banteng Jakal, Taman Kuliner Terminal Condong Catur, Sumberadi Mlati Sleman, Bogem, UPN, Condong Catur, Youth Centre Sleman.
BNPB juga mencatat, di wilayah Sleman sudah sebanyak 300 rumah rata dengan tanah akibat bencana meletusnya Gunung Merapi per tanggal 26 Oktober 2010 kemarin.
Awan Panas Kejar Tim Evakuasi
Sementara siang tadi, Merapi kembali menyemburkan awan panas, Minggu (7/11) pukul 10.05 sehingga membuat tim evakuasi panik lari kocar kacir. Awan panas mengejar siapa pun yang berada di lokasi terjangkau.
Tim evakuasi yang terdiri dari anggota TNI dan Polri segera meninggalkan kawasan Ngepringan, Kecamatan Cangkringan, sekitar 7 km dari puncak Merapi. Padahal evakuasi masih sedang berlangsung tapi tiba tiba Merapi mengirim awan panas lagi.
Letupan dua di puncak arah Kali Adem dan Kendil. Debu vulkanik sudah mulai banyak dan cendawan terlihat. Sinyal seismograf sudah tinggi. Sekitar Kali Adem dan Kendil mulai turun lahar.
Warga bersama tim evakuasi turun ke tempat aman. Kemacetan kendaraan roda dua dan mobil terlihat.
Dari radio komunikasi yang dibawa petugas terus terdengar perintah agar tim evakuasi segera menuju lokasi aman di luar radius 20 km.
Sekitar pukul 01.30 sebelumnya, Merapi juga menyemburkan awan panas dengan ketinggian sekitar 10 kilometer ke arah vertikal. Abu vulkanik menyapu pos pemantau di Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah.(LieM/tro)
Minggu, 07 November 2010
Label:
NEWS