Tifatul: Amerika Rugi Besar Jika Indonesia Blokir Pornografi
BANDUNG (voa-islam.com) – Sekitar 60 persen industri pornografi ada di Amerika. Dengan diblokirnya pornografi di tanah air, maka Amerika bakal kehilangan pendapatan cukup besar.
Konten pornografi merupakan industri besar di dunia. Bahkan jika pendapatan dari semua konten di seluruh dunia dikumpulkan itu cuma sepertiga dari pendapatan konten esek-esek tersebut. Sebagian besar industri pornografi ada di Amerika.
“Kalau dikumpulkan pendapatan dari semua konten itu tidak ada sepertiga dari pengasilan pornografi,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Hotel Savoy Homman, Bandung, Senin (29/11/2010).
Pendapatan konten porno tiap tahunnya, lanjut Menkominfo, bisa mencapai ratusan miliar dolar AS. Bahkan Tifatul mengatakan ada salah satu konten porno di Amerika yang mampu meraup USD 3.600 per detik.
“Industri ini sangat besar. Pendapatan dari sini mengalahkan pendapatan semuanya,” katanya.
….Dengan diblokirnya pornografi di tanah air, maka Amerika bakal kehilangan pendapatan cukup besar….
Sedikit banyak, Indonesia pun memiliki keterkaitan dengan hal ini. Sebab, dengan diblokirnya pornografi di tanah air, maka Amerika diyakini Tifatul bakal kehilangan pendapatan cukup besar. Pasalnya, hampir 60 persen industri pornografi berada di Amerika.
“Yang terbesar adalah Amerika. Sekitar 60 persen industri pornografi ada di Amerika. Bisa dihitung berapa besar pendapatan Amerika yang berkurang karena konten pornonya kita blokir di sini,” ungkapnya.
Namun bukan hanya karena itu pihaknya memblokir situs-situs porno. Menurut Tifatul, pemblokiran konten porno karena amanat dari undang-undang.
“Blokir situs porno bukan keinginan saya pribadi, tapi amanah UU. Dalam UU nomer 36 tahun 1999 mengatakan penyelenggara telekomunikasi dilarang menyediakan konten yang bertentangan dengan asusila. Atau UU tahun 2008 tentang ITE. Dalam pasal 27 ayat 1 dilarang mendistribusikan konten porno di masyarakat,” jelasnya.
….Sekitar 60 persen industri pornografi ada di Amerika. Bisa dihitung berapa besar pendapatan Amerika yang berkurang karena konten pornonya kita blokir di sini….
“Ditambah dengan UU 44 tahun 2008 tentang pornografi. Di pasal 17 mengatakan pemerintah maupun Pemda wajib mencegah penyebaran pornografi di masyarakat. Jadi bukan shalat, zakat dan puasa saja yang wajib, tapi ini juga wajib dalam UU,” tandasnya. [taz/dtk]
Selasa, 30 November 2010
Astagfirullah! Separuh Gadis Jabodetabek Sudah Tidak Perawan
JAKARTA (voa-islam.com) – Masa depan bangsa benar-benar terancam. Lebih dari separuh remaja perempuan lajang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi disebut tidak perawan karena melakukan hubungan seks pranikah alias berzina alias kumpul kebo. Bahkan tidak sedikit yang hamil di luar nikah.
Fakta mengejutkan ini diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief.
Data yang dimilikinya menunjukkan sejak 2010 ini diketahui sebanyak 50 persen remaja perempuan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah tidak perawan karena melakukan hubungan seks pra nikah.
Remaja putri ini mengaku sudah pernah melakukan hubungan suami istri diluar nikah. Bahkan, tidak sedikit di antaranya hamil di luar nikah.
“Dari data yang kita himpun dari 100 remaja, di mana 51 remaja perempuannya sudah tidak lagi perawan,” jelas Sugiri kepada sejumlah media dalam Grand Final Kontes Rap dalam memperingati Hari AIDS sedunia di lapangan parkir IRTI Monas, Ahad(28/11/2010)
....Di Jakarta, 51 persen remaja perempuannya sudah tidak perawan. Di Surabaya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen....
Selain di Jabodetabek, ungkap Sugiri, data yang sama juga diperoleh di wilayah lain di Indonesia. Ia merinci, di Surabaya remaja perempuan lajang yang sudah hilang kegadisannya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen. Menurutnya, data ini dikumpulkan BKKBN selama kurun waktu 2010 saja.
Dari kasus perzinaan yang dilakukan para remaja putri tersebut, yang paling dahsyat terjadi di Yogyakarta. Pihaknya menemukan dari hasil penelitian di Yogya kurun waktu 2010 setidaknya tercatat sebanyak 37 persen dari 1.160 mahasiswi di kota Gudeg tersebut menerima gelar MBA (marriage by accident) alias menikah akibat hamil maupun kehamilan di luar nikah.
....kasus perzinaan yang paling dahsyat terjadi di Yogyakarta. Tercatat sebanyak 37 persen dari 1.160 mahasiswi sudah hamil di luar nikah....
Sugiri menambahkan, seks pra nikah ini adalah salah satu pemicu meningkatnya kasus HIV/AIDS. Data dari Kemenkes pada pertengahan 2010, bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 21.770 kasus AIDS positif dan 47.157 kasus HIV positif dengan prosentase pengidap usia 20-29 tahun (48,1 persen) dan usia 30-39 tahun (30,9 persen). Kasus penularan HIV/AIDS terbanyak heteroseksual (49,3 persen) dan IDU atau jarum suntik (40.4 persen). Sedangkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia saat ini mencapai 3,2 juta jiwa, 75 persen di antaranya atau 2,5 juta jiwa adalah remaja.
Mau jadi apa bangsa ini jika lebih dari separuh generasinya telah melakukan perzinaan? Padahal zina adalah perbuatan yang dilarang semua agama, perbuatan keji dan kelakuan terkutuk. [taz/trb]
Separuh Warga Jabodetabek Menolak Syariat Islam, Sebanding Jumlah Gadis yang Berzina
JAKARTA (voa-islam.com) – Lebih dari separuh masyarakat Jabodetabek tidak menginginkan negara berberazas Syariat Islam. Angka ini sesuai dengan lebih dari separuh gadis remaja Jabodetabek yang tidak perawan karena melakukan hubungan seks pranikah alias berzina alias kumpul kebo.Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Setara Institute, jumlah masyarakat Jabodetabek yang tidak menginginkan negara berberazas Syariat Islam adalah 50,2 persen. Survey ini dilakukan kepada 1200 responden di 6 kabupaten seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Tangerang Selatan dengan sampling error 2,22 persen.
“Ada 50,2 persen yang tak ingin Syariat Islam,” ujar Peneliti Setara Institute, Ismail Sani saat konferensi pers di Hotel Atlet Century Jakarta, Senin (29/11/2010).
Menurut Ismail, yang menarik adalah banyaknya publik Jabodetabek yang menginginkan Indonesia menjadi negara Syariat Islam. Tercatat ada 35,3 persen menghendaki hal tersebut.
Ismail berpendapat, bahwa adanya publik yang mau Indonesia menjadi Syariat Islam, lantaran kurang berfungsinya Pancasila dan berbagai macam kebijakan pemerintah yang tidak dilandasi oleh dasar negara tersebut.
“Meski tidak signifikan dan tidak menjadi dominan, yang menarik kita lihat disini adalah publik ingin Indonesia jadi Syariat Islam, cukup banyak,” tandasnya.
....jumlah masyarakat Jabodetabek yang tidak menginginkan negara berberazas Syariat Islam adalah 50,2 persen....
Uniknya, prosentase warga Jabodetabek yang menolak Syariat Islam itu sebanding dengan jumlah gadis remaja Jabodetabek yang melakukan hubungan hubungan seks pranikah alias kumpul kebo.
Sebagaimana diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mempublikasikan fakta yang sangat mengejutkan perihal kerusakan moral gadis Jabodetabek. Data BKKBN menunjukkan sejak 2010 ini diketahui sebanyak 50 persen remaja perempuan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah tidak perawan karena melakukan hubungan seks pra nikah alias berzina alias kumpul kebo. Bahkan tidak sedikit para gadis yang bergelar MBA (marriage by accident) alias menikah akibat hamil maupun kehamilan di luar nikah.
“Dari data yang kita himpun dari 100 remaja, di mana 51 remaja perempuannya sudah tidak lagi perawan,” jelas Sugiri kepada sejumlah media dalam Grand Final Kontes Rap dalam memperingati Hari AIDS sedunia di lapangan parkir IRTI Monas, Ahad(28/11/2010)
....Di Jakarta, 51 persen remaja perempuannya sudah tidak perawan. Di Surabaya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen....
Selain di Jabodetabek, ungkap Sugiri, data yang sama juga diperoleh di wilayah lain di Indonesia. Ia merinci, di Surabaya remaja perempuan lajang yang sudah hilang kegadisannya mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen. Menurutnya, data ini dikumpulkan BKKBN selama kurun waktu 2010 saja.
Semakin banyak warga yang menolak Syariat Islam, semakin banyak pula kemaksiatan dan kemesuman. [taz/trb] Readmore...
Sabtu, 27 November 2010
JAKARTA (voa-islam.com) - Tak salah jika Front Pembela Islam menolak keras kedatangan bintang porno Maria Ozawa atau Miyabi ke Indonesia. Karena salah satu agenda terselubung di balik kedatangan bintang seks asal Jepang ini adalah untuk meraup keuntungan dengan penjualan VCD Porno yang dibintangi Miyabi.
Popularitas Maria Ozawa atau Miyabi sebagai aktris porno dunia tak perlu disangsikan. Karenanya, kedatangan Miyabi ke Indonesia untuk syuting film horor 'Hantu Tanah Kusir,” benar-benar dimanfaatkan oleh para pedagang VCD-DVD porno untuk meningkatkan omset penjualan.
Fakta itu terlihat saat Polres Metro Jakarta Barat menggelar barang bukti VCD-DVD porno hasil operasi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Dan paling banyak adalah video porno yang diperankan Miyabi.
Puluhan ribu DVD porno tersebut disita dari gudang yang terletak di bawah jembatan kawasan perdagangan di Jakarta Barat.
"Tepatnya ada 40 ribu keping DVD porno berbagai judul yang berhasil kami sita," ujar Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Yazid Fanani di Mapolres, Kamis 25 November 2010.
Penemuan ini, berawal saat petugas berhasil mengamankan dua pelaku berinisial PRM dan HR, yang kedapatan memiliki puluhan keping DVD porno. Kedua pelaku kemudian menunjukkan gudang penyimpanan yang berisi puluhan ribu DVD lainnya.
Atas perbuatannya tersebut, kedua pelaku dikenai pasal 282 KUHP dan pasal 80 UU RI No. 33 tahun 2009 dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.
Kedua pelaku mengaku dapat keuntungan hingga satu juta setiap bulan dengan bisnis penggandaan video porno. Pelaku pun mengaku Video porno yang diperankan Miyabi masih digemari para pembeli.
Miyabi sempat berada di Indonesia selama 16 hari. Dia berada di Bogor, Jawa Barat, untuk melaksanakan syuting film horor.
Kedatangan Miyabi memang dirahasiakan agar tidak tercium awak media. Untuk mencegah kontroversi, yang menimbulkan protes. Keberadaan Miyabi disembunyikan agar proses syuting bisa berjalan dengan lancar.
Pihak Maxima Pictures berjanji akan mendatangkan Miyabi kembali ke Tanah Air untuk menghadiri acara jumpa pers film 'Hantu Tanah Kusir'.
"Jumpa pers dijadwalkan akan digelar minggu depan, dan kita juga lagi nunggu kabar konfirmasi dari manajemen Miyabi minggu ini," ucapnya lagi.
Untuk mencegah kedatangan bintang porno itu, DPP FPI Jakarta akan menurunkan tim intelijen ke Bandar Udara Soekarno-Hatta mulai hari Senin pagi. Dan apa bila ditemukan Miyabi di bandara maka FPI DKI akan memulangkan kembali.
"FPI sudah siap ribuan orang, untuk mencegah, sebelum dia turun kita langsung masukin lagi ke pesawat," tegas Ketua DPP FPI Jakarta, Habib Salim Umar Alatas. [taz/viv] Readmore...
JAKARTA (voa-islam.com) - Front Pembela Islam (FPI) kerahkan ribuan laskar dan intelijen untuk menolak kedatangan bintang film porno Miyabi ke Jakarta. Kedatangan Miyabi diindikasi berdampak negatif terhadap moral bangsa.
Rencana kedatangan bintang film porno asal Negeri Sakura, Maria Ozawa alias Miyabi ke Jakarta dalam rangka menghadiri premier film "Hantu Tanah Kusir" yang dibintanginya, Senin (29/11/2010) memancing ormas Front Pembela Islam untuk melakukan sweeping mencegah kedatangan Maria Ozawa.
Sebelum menggerakkan massa untuk mencegah kedatangan bintang film porno itu, FPI terlebih dulu melakukan upaya represif dengan mendatangi kantor pembuat film yang mengundang Miyabi.
"FPI akan mengkonfirmasi kedatangan Maria Ozawa ke kantor Maxima. Kita bakal kirim surat, kalau perlu kita datangi malam ini kantor Maxima," ujar Habib Selon Salim Asegaf, di kantor DPD FPI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).
Ketua FPI DPD Jakarta ini menilai kehadiran perempuan berdarah Jepang dan Kanada itu sangat berdampak buruk bagi moral masyarakat Indonesia.
"Kami menolak dengan tegas kehadiran Maria Ozawa ke Jakarta, karena dikhawatirkan menimbulkan dampak yang kurang baik," tegasnya.
....ami menolak dengan tegas kehadiran Maria Ozawa ke Jakarta, karena dikhawatirkan menimbulkan dampak yang kurang baik....
Meski mencium adanya manuver dagang yang dilakukan produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat, namun pihak FPI tetap akan menggerakkan 1.000 orang untuk mencegah Miyabi masuk ke Jakarta.
"Sebetulnya ini mancing kami untuk demo, buat mendongkrak film mereka, ya kita harus waspada. Bisa buat jualan dia. FPI sudah siap ribuan massa, untuk mencegah, sebelum dia turun kita langsung masukin lagi ke pesawat," ancamnya.
Tak hanya laskar, untuk menolak bintang porno asal Jepang itu, FPI bahkan juga akan menurunkan intelijen untuk mengawasi Bandara Soekarno-Hatta.
"FPI akan menurunkan intelijen di Bandara Soekarno-Hatta, mulai Senin pagi (pekan depan)," ujar Habib Selon. [taz/inl, dtk] Readmore...
Di Tanah Suci, Obama Terus Didoakan Neneknya Agar Masuk Islam
RIYAD (voa-islam.com) – Saat menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, nenek Kandung Obama tak henti-hentinya berdoa kepada Allah agar cucu kandungnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama diberi hidayah masuk Islam.
Sarah Omar, nenek Obama tahun ini menunaikan ibadah haji. Dia berangkat dari Kenya bersama lima anggota keluarganya. Dalam doanya selama di Makkah, dia selalu memohon kepada Allah SWT agar Obama masuk islam.
Sarah Omar adalah nenek kandung Obama dari ayahnya, Hajah Omar. Ia sekarang tinggal di Kenya.
"Saya doakan Barack cucu saya untuk masuk Islam," kata Sarah Omar, Kamis. Selain bersama seorang putra, dia juga menunaikan ibadah haji bersama empat cucunya..
Kepergian Sarah Omar beserta anak dan cucunya ke Tanah Suci itu sepertinya terselenggara atas dukungan Kerajaan Arab Saudi. Sarah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Raja Abdullah atas keramahannya dalam menerima para jamaah haji dari berbagai penjuru dunia.
...."Saya berdoa untuk cucuku Barack, agar dia memeluk Islam," ujar Sarah Omar....
"Saya berdoa untuk cucuku Barack, agar dia memeluk Islam," ujar Sarah Omar, 88 tahun, ketika diwawancarai oleh harian Al-Watan di Jedah usai menjalankan rukun haji, Kamis (25/11/2010).
Koran tersebut melaporkan, Sarah Omar berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji bersama paman Obama yaitu Saeed Hussein Obama dan empat cucunya. Mereka menjadi tamu Pelayan Dua Masjid Suci Raja Abdullah.
Kepada harian tersebut, Sarah menolak memberikan komentar atas sikap politik Obama. Dia hanya bersedia memberikan pernyataan yang terkait dengan haji. Dalam pernyataanya kepada koran tersebut Sarah Omar mengatakan bahwa dirinya hanya bisa berbicara soal ritual ibadah haji dan tak dapat berkomentar masalah politik yang dilakukan Obama.
"Saya sangat takjub dan teringat kembali apa yang diceritakan oleh guru saya saat di sekolah dasar. Dia dulu pernah bercerita soal Mekkah dan Madina ketika saya masih bocah," kata Sarah Omar yang berasal dari Desa Koglilu, Kenya barat.
Ketika ditanya soal kemungkinan Obama menjadi presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya, Sarah yang ditemani Saeed Obama dan cucu-cucunya menjawab, "Hanya Allah yang tahu. Masa depan tidak ada yang tahu."
Selain berdoa untuk Presiden Obama, Sarah juga memanjatkan keinginan agar Pelayan Dua Masjid Suci Raja Abdullah segera sembuh dari penyakitnya.
Kehadiran Sarah bersama putra dan cucu-cucunya di Arab Saudi mendapat sambutan luar biasa dari Kerajaan. Pangeran Mamdouh menjadi tuan rumah langsung dalam jamuan makan malam bagi mereka di istananya di Jedah, Rabu (24/11/2010).
Faisal Ambuya, salah satu sepupu Obama, mengatakan "Nenek saya sangat berminat mendoakan umat non Muslim menjadi Muslim dan saya belajar tentang Islam dari beliau."
"Saat saya kembali ke kampung, saya akan sampaikan kepada warga desa tentang kekuatan Islam," ujarnya.
Paman Obama mengaku terus terang bahwa dirinya tak pernah berpikir sanggup menunaikan ibadah haji tahun ini. "Saya sangat bersyukur, sebab saya dapat melaksakan ibadah haji. Alhamdulillah, saya panjatkan kepada Allah dan terima kasih untuk Raja Abdullah yang bersedia mengundang kami." [taz/tempo]
Selasa, 23 November 2010
Tertulis Lafaz Allah di Telur, Siti Tak Berani Memasaknya
Lumajang (voa-islam.com) -Siti Wulandari (44) istri dari Hasan (44) tidak berani merebus telur yang ada tulisan lafaz Allah katanya takut kualat. Warga Pakis, Klakah, Lumajang tersebut menemukan satu telur yang cangkangnya kasar tidak rata saat membeli 12 kilogram di pasar Klakah, Kamis silam.
Saat diseleksi untuk dipajang di tokonya, Siti menemukan telur yang dirasa aneh tersebut kemudian dipilah untuk disingkirkan. Ternyata di cangkang telur itu ada terbentuk tulisan lafaz Allah. Dikarenakan ada tulisan Allah, Siti Wulandari tidak berani memasaknya takut kuwalat. "Telur ini diperoleh istri saya" kata Hasan yang juga guru SMP Negeri 1 Tekung.
Hasan waktu di sekolah sedang mengajar ditelepon oleh istrinya bahwa ada telur bertuliskan lafaz Allah. Tapi Hasan tak percaya. Bahkan setelah pulang pun diamati lagi juga nggak percaya karena belum menemukan bentuk itu.
Tapi ketika Jum'at pagi hendak berangkat kerja, Hasan mencoba melihat kebenaran di cangkang telur ada tulisan Allah. "Saat sinar matahari menerangi rumah saya, kok tulisan Lafal Allah terlihat, saya kaget mas dan suruh simpan dulu," ujar Hasan
Sementara tetangga Hasan yang sudah banyak yang curiga dan ingin mengetahui telur itu berdatangan kerumahnya untuk membuktikan. "Tidak sembarang orang bisa melihatnya Mas, tetapi bagi yang bisa baca Alquran tentu mengerti lafaz itu," katanya. (LieM/trb) Readmore...
Mojokerto (voa-islam.com) - Warga Mojokerto, Wahyu Sri Siswanti, usia 40 tahun, menemukan keanehan. Di rumahnya, Dusun Kauman Gang III, Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon ia menemukan lafaz Allah pada dua potong daging kurban yang hendak ia masak.
“Ada yang aneh. Setelah saya amati, ternyata ada lafaz Allahnya,” kata dia sembari mengangkat dua potong daging berukuran 4x2 sentimeter Senin siang (22/11). Daging dengan tebal 1 senti meter itu hendak di masak menjadi menu rawon.
Sri yang memiliki tiga anak itu mendapat jatah daging kurban dari panitia penyembelihan hewan kurban masjid Agung Al-Fattah, setempat. Suaminya, Juari, usia 45 tahun, yang juga menjabat sebagai Takmir masjid membawa setengah kilogram daging sapi. Di rumah daging itu tidak langsung dimasak. Namun disimpan lebih dulu di dalam kulkas.
..."Mungkin itu ada kaitanya dengan bencana. Alloh ingin mengingatkan kita agar segera kembali kepada ajaran agama.”...
Baru pada Senin pagi kemarin, Sri mengolahnya di dapur. Daging lebih dulu dimasak dengan air mendidih. Setelah itu baru dipotong kecil-kecil dengan pisau dapur. Pada potongan terakhir itulah Sri dikejutkan dengan munculnya lafal Alloh pada daging. Lafaz muncul pada dua sisi daging yang dipotong. Penasaran, dia pun membawa potongan itu ke tempat lebih terang. Ternyata itu benar.
”Saya yakin itu tulisan Allah,” terang dia dengan keringat bercucuran karena suhu rumahnya pengab akibat membludaknya warga yang ingin melihat daging aneh itu.
Sri kemudian memanggil Juari, suaminya. Dua potong daging tidak jadi di masak, tapi disimpan dalam kulkas. Juari bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) setempat. Ia lantas menghubungi kawannya, seorang anggota polisi yang gemar pada dunia klenik.
Akhirnya polisi pun datang bersama wartawan. Saat itulah warga sekitar gempar. Warga berduyun-duyun mendatangi rumah Sri. Warga yang datang pun mulai berprasangka aneh-aneh. Ada yang menganggap itu sebagai isyarat, jika pemiliknya bakal mendapat rizki hingga menganggap sebagai teguran. Seperti dituturkan Sri Ruhmiati, warga sekitar. “Ini keanehan. Siapa tahu yang punya nanti mendapat rezeki,” ucapnya.
Hal berbeda diutarakan Sumiati.”Mungkin itu ada kaitanya dengan bencana. Alloh ingin mengingatkan kita agar segera kembali kepada ajaran agama.”
Apapun pendapat warga, pemilik daging menegaskan jika dua potong daging itu akan tetap disimpan. Dia belum tahu akan diapakan potongan daging aneh itu. Hingga kini, ia dan suaminya mengaku masih belum memikirkanya. Yang jelas, kabar munculnya lafal Alloh pada dua potong daging Qurban itu kian menyebar. Warga yang penasaran pun berdatangan.”Yang mau lihat silahkan saja. Tidak ada tarikan apa-apa,” pungkas Sri. (LieM/tio) Readmore...
AQAP: Hanya Perlu Operasi Murah Untuk Hancurkan Amerika dan Barat
Dubai (Voa-Islam.com) - Sayap Al-Qaeda berbasis di Yaman (AQAP) bersumpah akan "menumpahkan darah" sumber daya-sumber daya Amerika Serikat dengan murah, serangan skala kecil yang hanya menghabiskan biaya ribuan dolar bagi pejuang Islam, tetapi miliaran dolar biaya yang dikeluarkan oleh Barat untuk menjaga dari serangan tersebut.
Al-Qaeda di Jazirah Arab mengatakan telah menghabiskan biaya hanya US $ 4.200 (-+ Rp 42.juta) atas dua bom paket yang dikirim dari Yaman ke Amerika Serikat bulan lalu. Bom-bom yang dicegat di Inggris dan Dubai itu, memicu peringatan keamanan di seluruh dunia.
Mereka memilih industri penerbangan sebagai target utama.
"Ini adalah suatu tawaran yang bagus bagi kita untuk menyebarkan ketakutan di antara musuh dan menjaganya di jari-jari kaki mereka untuk pergantian beberapa bulan kerja dan biaya yang hanya beberapa ribu dolar," kata AQAP di majalah online Inspire, yang diposting semalam di situs pejuang Islam tersebut.
"Kami sedang meletakkan kepada musuh-musuh kita, rencana kami terlebih dahulu, sebagaimana kami katakan sebelumnya, tujuan kita bukanlah membunuh musuh secara maksimum tetapi untuk menyebabkan (kerusakan) dalam industri penerbangan, sebuah industri yang sangat penting bagi perdagangan dan transportasi antara AS dan Eropa. ".
Laksamana Mike Mullen dari Amerika, ketua Kepala Staf Gabungan yang merupakan pejabat militer tertinggi AS, menyebut AQAP ancaman serius bagi Amerika Serikat kemarin. Dia menambahkan AQAP telah menjadi jauh lebih berbahaya selama dua tahun terakhir.
..sebagaimana kami katakan sebelumnya, tujuan kita bukanlah membunuh musuh secara maksimum tetapi untuk menyebabkan (kerusakan) dalam industri penerbangan, sebuah industri yang sangat penting bagi perdagangan dan transportasi antara AS dan Eropa..
"Cabang Al-Qaeda ini sangat mematikan dan saya percaya mereka - dalam hal apa yang mereka katakan dan mereka coba lakukan (untuk menyerang Amerika Serikat)," kata Mullen kepada televisi CNN program "State of the Union".
Amerika Serikat telah meningkatkan keamanan penerbangan penumpang setelah seorang pria Nigeria mencoba meledakkan bahan peledak yang tersembunyi di celana dalamnya dalam penerbangan dari Amsterdam ke Detroit Desember tahun lalu. AQAP telah mengaku bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Serangan bom paket ini juga membuat Amerika meningkatkan bantuan kontraterorisme ke Yaman menjadi US $ 155 juta (-+Rp 1,4 trilyun) pada tahun fiskal 2010, dari hanya US $ 4,6 juta (-+Rp 42 miliar) pada tahun 2006. Para pejabat AS juga mencari cara lain untuk menekan pejuang Islam, termasuk meningkatkan pelatihan terhadap pasukan Yaman.
"Strategi ini menyerang musuh dengan kekuatan lebih kecil, tetapi dengan operasi yang lebih sering adalah apa yang beberapa orang mungkin menyebutnya sebagai strategi seribu luka," kata majalah Inspire, menurut terjemahan oleh Ben Venzke, seorang pakar publikasi pejuang Islam dan CEO IntelCenter.
..Untuk menjatuhkan Amerika, kita tidak membutuhkan serangan besar..
"Tujuannya adalah untuk menumpahkan darah musuh sampai mati.".
AQAP mengatakan operasi bom bingkisan yang gagal bulan lalu, di mana bom tersebut dimasukkan kedalam toner printer telah dikirim dari ibukota Yaman, Sana, ke dua sinagog di Chicago, sangat murah untuk dilakukan.
"Dua hand phone Nokia, masing seharga US $ 150, dua printer HP, masing-masing seharga US $ 300, ditambah biaya pengiriman, transportasi dan biaya tambahan lain-lain hingga total biaya sebesar US $ 4.200," kata AQAP.
"Kami akan melanjutkan dengan operasi-operasi serupa dan kami tidak keberatan sama sekali dalam tahap ini jika mereka (bom-bom itu) dicegat.".
"Untuk menjatuhkan Amerika, kita tidak membutuhkan serangan besar," katanya menambahkan.
Segera setelah penemuan printer peledak tersebut, AQAP juga mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya sebuah pesawat kargo UPS di Dubai pada bulan September lalu, tapi para pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa pesawat perusahaan pengiriman bingkisan tersebut telah jatuh oleh sebuah serangan. (Reuter)
Aneh!! Umat Kristen Menentang Perda Anti Maksiat, Miras & Pelacuran
Secara membabi buta, pihak Nasrani menyatakan sikap phobinya terhadap formalisasi Syariat Islam di berbagai daerah. Majalah Spektrum edisi Oktober 2010 menyuarakan alerginya terhadap Syariat Islam dengan headline “Negara Islam Indonesia Tinggal Selangkah Lagi.” Majalah yang mengusung slogan “Media Kristen Pilihan Umat” ini mengklaim formalisasi Syariat Islam sebagai alat kekuasaan untuk menindas kaum minoritas.
“Formalisasi syariah Islam dalam bentuk peraturan daerah (perda) dan undang-undang kian menjamur di berbagai belahan bumi Indonesia. Syariah ini nantinya digunakan sebagai alat kekuasaan dan kekuatan untuk mengintervensi kehidupan warganya tanpa mempedulikan hak-hak pemeluk agama lain atau pun keyakinan kaum minoritas.” (hlm. 15).
Formalisasi syariat Islam dalam bentuk perda-perda ini lantas dikait-kaitkan dengan 7 kata dalam Piagam Jakarta dalam draft UUD 1945 di masa Soekarno: “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Untuk melampiaskan tudingannya bahwa perda-perda itu menindas kaum minoritas, Spektrum mengemukakan contoh kasus HKBP Bekasi. Padahal salah satu pemicu kasus HKBP Bekasi adalah pemalsuan tandatangan warga Bekasi dalam proses pendirian gereja HKBP.
Di akhir Laporan Utama, Spektrum menutup dengan sebuah ajakan kepada para non Muslim untuk bersatu memisahkan diri dari NKRI dan mendirikan negara baru di kawasan Indonesia Timur. Wacana ini didukung dengan statemen Dolfie Maringka yang mengklaim dirinya sebagai pelopor Republik Minahasa.
“Satu-satunya solusi adalah kolektivitas para kelompok minoritas beragam agama dan aliran setanah air menyatakan sikap tegas akan merumuskan desain negara baru di kawasan timur Indonesia dan memisahkan dan memisahkan diri dari NKRI jika tuntutan pembubaran perda-perda syariah dan tindakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang sering menebar teror tidak dilakukan” (hlm. 16).
....Headline majalah Kristen tersebut terasa dangkal karena hanya menuding tanpa mengemukakan satu pasal pun dalam perda yang dinilai menindas minoritas....
Headline majalah Kristen tersebut terasa dangkal karena hanya menuding tanpa mengemukakan satu pasal pun dalam perda yang dinilai menindas minoritas. Spektrum hanya mengemukakan daftar perda syariah di berbagai daerah pada halaman 20-21, antara lain:
1. Perda Padang Pariaman nomor 2/2004 tentang Pencegahan, Penindakan dan Pemberantasan Maksiat; Perda Provinsi Gorontalo nomor 10/2003 tentang Pencegahan Maksiat;
2. Perda Kota Bengkulu nomor 24/2000 tentang Pelarangan Pelacuran; Perda Kabupaten Jember nomor 14/2001 tentang Penanganan Pelacuran; Perda Kepulauan Riau nomor 6/2002 tentang Ketertiban Sosial yang isinya mengenai pemberantasan pelacuran dan kumpul kebo; Perda Sumatera Selatan nomor 13/2002 tentang Pemberantasan Maksiat yang diikuti dengan Perda Kota Palembang nomor 2/2004 tentang Pemberantasan Pelacuran; Perda Kota Tangerang nomor 8/2004 tentang Pemberantasan Pelacuran; Raperda Depok mengenai Pemberantasan Pelacuran dan Minuman Keras;
3. Instruksi Walikota Bengkulu Nomor 3/2004 tentang Program Kegiatan peningkatan Keimanan; Surat Edaran Bupati Tasikmalaya tahun 2001 tentang upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan.
4. Program Gerakan Pembangunan Masyarakat Beraklakul Karimah yang dicanangkan oleh Bupati Cianjur pada bulan September 2001.
....penolakan umat Kristen itu sangat aneh dan tidak masuk akal. Apa yang ditakutkan dari perda-perda yang peningkatan iman & akhlak, pemberantasan kemaksiatan, pelacuran dan minuman keras tersebut....
Bila dicermati, daftar perda-perda bernuansa syariah yang ditampilkan Spektrum tersebut, maka penolakan umat Kristen itu sangat aneh dan tidak masuk akal. Apa yang ditakutkan dari perda-perda yang peningkatan iman & akhlak, pemberantasan kemaksiatan, pelacuran dan minuman keras tersebut. Seharusnya, hanya para penjahat, pelacur, pezina dan pemabok saja yang layak takut dengan perda-perda tersebut. Sebaliknya, orang beriman harus bersyukur dan mendukung perda-perda tersebut. Ada apa dengan kalangan Kristen penolak perda itu?
Pertama, mengapa kalangan Kristen menolak keras perda tentang peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan? Apakah mereka khawatir bila umat Islam kuat akidahnya, lalu sulit dimurtadkan (dikristenkan) sehingga misi kristenisasi atas nama anamat agung Yesus menjadi terhambat?
Kedua, mengapa umat Kristen di majalah Spektrum itu menentang perda tentang gerakan pembangunan masyarakat berakhlakul karimah? Apakah Kristen mengajarkan akhlak yang jelek, sehingga gerakan peningkatan akhlakul karimah (akhlak yang terpuji) harus ditentang habis-habisan?
....Seharusnya, hanya para penjahat, pelacur, pezina dan pemabok saja yang layak takut dengan perda-perda tersebut. Sebaliknya, orang beriman harus bersyukur dan mendukung perda-perda tersebut....
Ketiga, Keberatan umat Kristen terhadap perda tentang pencegahan, penindakan dan pemberantasan maksiat juga menjadi sangat aneh. Sebagai umat beragama, mengapa mereka terusik dengan program pemberantasan maksiat? Bukankah hati nurani manusia pasti membenci segala kemaksiatan?
Keempat, Yang paling aneh dan tidak masuk akal adalah kebencian kalangan Kristen terhadap perda pelarangan pelacuran, kumpul kebo dan minuman keras di Kepulauan Riau, Bengkulu, Depok, Tangerang dan Jember.
Apakah praktik pelacuran, kumpul kebo dan mabuk-mabukan itu sesuai dengan ajaran kristiani, sehingga perda yang melarang pelacuran dan miras harus ditentang mati-matian oleh umat Kristen? Mengapa mereka mengancam mendirikan negara baru di kawasan timur Indonesia untuk menolak perda anti pelacuran, kumpul kebo dan miras? Apakah mereka ingin mendirikan negara baru supaya bebas melakukan pelacuran, kumpul kebo dan miras?
....Apakah praktik pelacuran, kumpul kebo dan mabuk-mabukan itu sesuai dengan ajaran kristiani, sehingga perda yang melarang pelacuran dan miras harus ditentang mati-matian oleh umat Kristen?....
Penolakan kalangan Kristen terhadap perda bernuansa syariat itu sungguh tidak beralasan. Karena esensi perda itu adalah gerakan peningkatan iman dan akhlak mulia, serta pembangunan masyarakat agamis yang jauh dari kejahatan, maksiat, pelacuran dan minuman keras. Bukankah Bibel sendiri melarang segala bentuk perzinaan (Keluaran 20:14, Ulangan 5:18)? Bukankah Yesus juga melarang pelacuran dan maksiat dalam Injil Matius 19:18?
Apakah karena Yesus pernah membebaskan wanita yang tertangkap basah berzina dari jeratan hukum (Yohanes 8:1-11), sehingga kalangan Kristen menentang perda pemberantasan pelacuran?
....Apakah karena Yesus pernah membebaskan wanita yang tertangkap basah berzina dari jeratan hukum, sehingga kalangan Kristen menentang perda pemberantasan pelacuran?....
MANA SYARIAT INJIL YANG AKAN DIAMALKAN UMAT KRISTEN?
Tujuh kata dalam Piagam Jakarta: “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” kembali dipersoalkan kalangan Kristen di majalah Spektrum.
Syariat Islam adalah peraturan atau undang-undang agama, yaitu kumpulan dari sistem dan peraturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW sebagai pegangan hidup untuk direalisasikan dalam bentuk amalan baik berupa ibadah (hubungan dengan Allah) maupun muamalah (hubungan sesama manusia).
Sebuah kewajaran bila umat Islam berusaha menegakkan syariat Islam, karena dasar hukumnya Islam tercantum dalam Al-Qur'an dan hadits atau sunnah yang ditetapkan Rasulullah SAW. Syariat Islam mencakup beberapa masalah fiqih: ibadah, muamalah, munakahat (perkawinan), jinayah (ketentuan hukum pidana Islam), dan fara’id mawarits (ketentuan pembagian harta warisan).
Aturan syariah Islam adalah universal dan mencakup segenap-aspek kehidupan umat manusia. Allah menetapkan aturan syariah Islamiyah adalah untuk kebaikan manusia dalam menata hidup di dunia, maka syariah Islam itu bersifat menjaga kehormatan agama, menjaga jiwa, harta dan keturunan. Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim dalam menata hidup dan kehidupan kecuali diatur sesuai dengan aturan syariah Islam.
“Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, maka ikutilah syari’ah itu, jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah” (Qs. Al-Jatsiyah 18).
Lumrah, jika umat Islam memperjuangkan tegaknya syariat Islam, karena semua ada ajarannya dalam kitab suci.
Hal ini berbeda dengan yang dialami oleh umat kristiani. Mereka tidak bisa memperjuangkan penerapan syariat Injil sesuai ajaran Yesus.
Dalam hal ibadah, Yesus juga tidak mengajarkan syariat ibadah dan amalan-amalan ritual yang detil. Injil tidak menyebutkan etika bersuci, puasa, sembahyang, dll. Akibatnya, tata cara ibadah (liturgi) umat Kristen di seluruh dunia berbeda-beda, karena tidak ada tuntunan yang detil dalam Injil. Umat kristiani di seluruh dunia beribadah dengan cara yang berbeda-beda, tanpa ada landasannya dalam Bibel, misalnya: kebaktian hari Minggu dan perayaan Natalan.
Dalam hal syariah muamalah, menurut Bibel, Yesus melarang pelacuran dan perzinaan, tapi Yesus tak pernah memberikan aturan berupa batasan-batasan maupun sanksi/hukuman bagi orang-orang yang melanggar larangan pelacuran. Padahal sebuah larangan tanpa sanksi tidak akan menjamin tercapainya disiplin sosial.
Dalam keempat kitab Injil, Yesus juga melarang pembunuhan dan pencurian, namun sama sekali tidak disertai ketetapan hukuman bagi para pembunuh dan pencuri. Hanya sebuah larangan saja tanpa konsekuensi hukuman, tidak cukup untuk membina masyarakat yang aman, adil dan makmur.
Bahkan Yesus melarang perlawanan terhadap kejahatan: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Matius 5:39).
Apa yang terjadi dalam suatu masyarakat jika kejahatan tidak dilawan? Perintah ini justru berbahaya dan menghancurkan ketertiban dan keamanan masyarakat maupun individu, secara sosial maupun etika.
....jika kalangan Kristen ingin mendirikan negara baru untuk menegakkan syariat Kristen atau Perda Injil, ini adalah ide yang menggelikan. Syariat Injil yang mana yang mau ditegakkan? Bukankah Injil sepi dari syariat ibadah, muamalah, dan ibadah?...
Injil juga tidak mengajarkan syariat muamalat: jual-beli, hutang-piutang, waris, transaksi, hukuman perang, dll. Injil hanya menitikberatkan pada cerita orang tentang kelahiran Yesus, mukjizat Yesus dan kematian Yesus di tiang salib.
Karenanya, jika kalangan Kristen ingin mendirikan negara baru di kawasan Indonesia timur dengan wacana untuk menegakkan syariat Kristen atau Perda Injil, ini adalah ide yang menggelikan. Syariat Injil yang mana yang mau ditegakkan? Bukankah Injil sepi dari syariat ibadah, muamalah, dan ibadah? [ahmad hizbullah/suara islam]
TEHERAN (voa-islam.com) – Dengan dalih memerangi terorisme, negara-negara Barat melancarkan serangan di sejumlah negara. Padahal negara-negara Barat itulah pendukung terbesar terorisme di dunia.
"Negara-negara Barat menyerang negara-negara regional dengan dalih memerangi terorisme, sementara negara-negara Barat merupakan pendukung terbesar terorisme di dunia," ujar Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi seperti diberitakan jaringan berita Iran, Press TV, Senin (22/11/2010).
Vahidi secara khusus menyorot NATO yang menurutnya bertujuan menghalangi perluasan Islam. "Tujuan utama serangan militer NATO di Irak dan Afghanistan adalah untuk menghalangi perluasan Islam dan pengaruh Revolusi Islam," cetus Vahidi.
"Namun setelah hampir 10 tahun, satu-satunya pencapaian mereka adalah bahwa 1,5 juta orang tewas di Irak dan 1 juta orang tewas di Afghanistan," katanya lagi.
Dicetuskan Vahidi, kekuatan militer NATO dan anggota-anggotanya saat ini menurun. Menurut Vahidi, kekuatan militer "negara-negara sombong itu" didasarkan pada kepentingan ekonomi dan material. Dan karena krisis ekonomi yang berlangsung di negara-negara Barat, kekuatan mereka juga menurun.
"Karena status quo itu, arogansi global menjadi frustrasi dan mencoba menimbulkan hasutan di negara-negara lain, khususnya negara-negara muslim Timur Tengah," tutur Vahidi.
Petinggi Iran itu menyinggung soal kesepakatan penjualan senjata senilai US$ 123 miliar antara AS dan sejumlah negara muslim di Timur Tengah. Menurutnya, kesepakatan itu untuk menjamin kepentingan pabrik-pabrik pembuat senjata AS dan untuk menciptakan ketidakamanan di Timur Tengah.
Pemerintah AS telah melakukan kesepakatan penjualan senjata dengan empat negara Teluk Persia, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Oman dan Kuwait. Kesepakatan dengan nilai kontrak terbesar adalah dengan Saudi yang mencapai sekitar US$ 67 miliar. Selanjutnya, UAE, Oman dan Kuwait telah menandatangani kontrak senilai US$ 55,88 miliar untuk membeli persenjataan AS. [silum/dtk] Readmore...
Sabtu, 20 November 2010
Subhanallah..Daging Kurban Berlafaz Allah Mengapung Saat Ditumis
Jambi (voa-islam.com) - Usai melaksanakan pemotongan hewan kurban, warga Desa Dusun Baru Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, memadati kediaman H Zainudin MS. Kedatangan warga bukan semata-mata ingin mendapatkan daging kurban, namun untuk melihat daging sapi yang bertuliskan kaligrafi Arab dengan nama Allah.
Kabar tersebut menyebar dengan cepat ke semua penjuru Kerinci. Warga yang merasa penasaran langsung mendatangi rumah pemilik daging tersebut. Dalam waktu singkat, ratusan warga sudah memenuhi kediaman H Zainuddin, yang memiliki daging tersebut.
Penemuan daging bertuliskan Allah tersebut, berawal dari pemotongan sapi kurban milik keluarga H Zainuddin dan Hj Yusni, bersama lima orang anaknya. Hewan tersebut dibeli sejak 40 hari sebelum dipotong dari Desa Jujun, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci.
...daging yang bertuliskan nama Allah tersebut, tiba-tiba mengapung dan melebar, sehingga ukurannya lebih besar jika dibandingkan dengan daging lainnya....
Setelah dipotong, daging sapi tersebut dipotong sama besar, dan langsung ditumis oleh warga yang ikut membantu agar tidak membusuk. Namun keanehan langsung terlihat, daging yang bertuliskan nama Allah tersebut, tiba-tiba mengapung dan melebar, sehingga ukurannya lebih besar jika dibandingkan dengan daging lainnya.
Karena merasa ada yang aneh, warga yang menyaksikan hal tersebut, langsung mencoba mengangkat daging yang sudah hampir matang tersebut. Namun kebesaran Allah langsung terlihat, daging yang berukuran beberapa senti tersebut, ternyata bertuliskan kaligrafi arab dengan tulisan Allah.
Sapi Ini pun Pasrah Disembelih
Ternyata, keanehan yang terjadi saat penyembelihan hewan kurban di Dusun Baru Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau tidak hanya daging kurban bertuliskan kaligrafi Arab dengan nama Allah.
Budi Susyanto, anak pemilik sapi kurban, saat diminta komentarnya mengatakan sebenarnya keanehan sudah terlihat pada saat sapi tersebut dipotong. Warga yang bertugas untuk memotong sapi tersebut, tidak menemui kesulitan, karena tanpa diikat sapi langsung menidurkan dirinya, seolah-olah sudah siap untuk diqurbankan.
...Daging ini tidak akan kami jual, berapapun harganya. Ini merupakan kebesaran tuhan, untuk mengingatkan hambanya agar tetap bertaqwa,” tegasnya...
Ya, panitia pemotongan hewan kurban tersebut bekerja dengan mudah, karena tanpa diikat sapi yang akan dipotong langsung menidurkan dirinya. Biasanya butuh beberapa orang untuk merebahkan sapi sebelum dipotong,” ujarnya.
Ditanya apakah daging tersebut akan dijual atau tidak, dengan tegas Budi menjawab tidak akan menjual daging tersebut. Daging ini tidak akan kami jual, berapapun harganya. Ini merupakan kebesaran tuhan, untuk mengingatkan hambanya agar tetap bertaqwa,” tegasnya.
Selain keanehan sesudah dan sebelum dipotong, malam hari sebelum dilakukan pemotongan, Hj Yusni juga merasa gelisah, namun ia tidak tahu secara pasti apa yang menyebabkan kegelisahannya tersebut.
Malam tadi ibu saya tidak bisa tidur. Namun tidak bisa diketahui dengan pasti ada atau tidak berhubungan dengan daging tersebut,” jelasnya(Ibnudzar/trb) Readmore...
Mungkin sebuah keajaiban dalam sebuah peristiwa yang sangat langka, seorang yang telah 20 tahun tidak bisa berbicara dan mendengar, akhirnya bisa normal seperti semula setelah meminum air zam-zam.
Surat kabar Saudi Al-Wathan melaporkan hari Ahad kemarin (14/11) bahwa seorang pria Somalia bernama Ali Abdul Rahman Asy-Syarif (42 tahun) mengatakan bahwa dirinya sejak dua puluh tahun yang lalu sudah tidak bisa berbicara dan mendengar orang berbicara akibat terluka karena tembakan dalam perang saudara di Somalia.
Ia dan keluarganya akhirnya terpaksa pindah ke Inggris agar dapat hidup dengan aman dan melakukan pengobatan terhadap kebisuan dan ketulian yang ia derita. Di Inggris ia tinggal dengan istrinya dan dikarunia dengan empat orang anak, dan seorang dokter telah memberikannya kartu pengenal yang menjelaskan bahwa dirinya seorang yang tuli dan bisu.
Selama di Inggris, ia menjelaskan bahwa dirinya telah berobat dengan berbagai macam dokter spesialis, namun mereka gagal mendeteksi dan mengobati kebisuan dan ketulian yang ia alami.
Asy-Syarif menyatakan keanehannya yang ia alami tersebut bermula setelah ia meminum air zam-zam setelah melakukan ihram, dan pada waktu subuh ia mendengar suara adzan berkumandang dari masjidil haram dan ia pun bergegas memberitahukan kepala delegasi hajinya bahwa dirinya telah bisa mendengar dan berbicara. Hal tersebut membuat heran dan bingung teman-teman satu kloternya.
Syarif menjelaskan bahwa mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat bahkan mereka membawa Syarif ke rumah sakit di Mekkah untuk diperiksa kembali dan dokter di sana menyatakan positif bahwa Syarif telah bisa mendengar dan berbicara kembali.
Dr. Muhammad Razali seorang Konsultan Telinga Hidung dan Tenggorokan Rumah Sakit Raja Faisal di Mekkah, mengatakan bahwa biasanya kejadian seperti ini dapat pulih total selama enam bulan, tetapi ada kasus yang jarang terjadi di mana orang yang tuli dan bisu dapat kembali normal seperti semula atas izin Allah SWT, dan kasus Syarif merupakan salah satu kasus langka yang dapatkan.
Dr. Razali juga menjelaskan bahwa kasus seperti Syarif ini bukan kasus pertama, beberapa waktu yang lalu ada seorang jamaah yang kemana-mana harus mengenakan kacamata namun setelah meminum air zam-zam sewaktu ia menunaikan ibadah haji, dirinya tidak lagi memerlukan kacamata. [eramuslim/fq/imo]
Readmore...
Taushiah Idul Adha Ba'asyir: Hidup untuk Berjuang Menegakkan Islam, di Luar Itu Tidak!
JAKARTA (voa-islam.com) – Jasad boleh dibelenggu, mental boleh diteror. Semangat jihad dan pemikiran kritis Abu Bakar Ba’asyir tak bisa dikekang sedikitpun, meski ustadz sepuh ini telah meringkuk di penjara selama tiga bulan, sejak ditangkap Densus 88, Senin pagi (9/8/2010) ketika sedang dalam perjalanan dakwah di Banjar Patoman, Ciamis, Jawa Barat.
Tepat pada hari raya Idul Adha, Selasa 16 November 2010 saat dibezuk di sel Bareskrim Mabes Polri, Amir Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) ini masih tegar memberikan taushiahnya kepada umat Islam. Tak nampak kesedihan di raut wajah ulama yang sudah berusia 73 tahun ini, meski terali besi memisahkan dirinya dari keluarga tercinta dalam suasana lebaran. Pemikirannya masih tajam mengkritisi berbagai persoalan dan kemaslahatan umat di negeri ini. Inilah petikan taushiah Idul Adha Ustadz Abu yang dikaitkan perjuangan menegakkan Islam:
Idul Qurban, qurban di sini dalam bahasa Arab asalnya (قَرُبَ) “qo-ru-ba” artinya mendekat. Pelajaran dari Idul Qurban adalah untuk menguji kebenaran iman. Kebenaran iman itu harus dibuktikan dan siap untuk berkorban.
Ujian yang pertama, ketika Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak, yaitu Ismail, ia diperintahkan pergi bersama istrinya, Hajar dan anaknya.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati…” (Qs. Ibrahim 37).
Menurut logika akal, anak dan ibunya ini pasti akan mati, karena tidak ada tumbuh-tumbuhan maupun air – di daerah tandus yang sekarang jadi Masjidil Haram. Itulah ujian iman. Kalau menuruti akal saja, Nabi Ibrahim pasti tidak akan mau melaksanakan perintah itu. Tapi karena imannya Nabi Ibrahim itu di atas segala-galanya, maka di letakkan betul anak dan istrinya di sana.
Memang ada kesulitan, sampai Hajar berlari-lari dari Shafa ke Marwah, hingga muncullah sumur Zam-Zam. Semua itu adalah ujian. Jadi iman itu harus dibuktikan dengan ketaatan meski perintah itu sepertinya berbahaya.
....iman itu harus dibuktikan dengan ketaatan meski perintah itu sepertinya berbahaya....
Ujian yang kedua, diabadikan dalam surat As-Shaffat ayat 102:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Nabi Ibrahim yang mempunyai anak yang begitu baik sangat disayanginya. Tetapi setelah dia dewasa, sudah bisa membantunya kerja dan akhlaknya baik, tiba-tiba ada lagi wahyu lewat mimpi:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu maka pikirkanlah apa pendapatmu!”
Nabi Ibrahim mendapat wahyu lewat mimpi untuk menyembelih Ismail. Bayangkan, orang yang sudah tua, baru punya anak satu yang begitu menyenangkan hati, malah diperintahkan untuk menyembelih. Maka disampaikanlah wahyu itu kepada anaknya:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!".
Ternyata iman Nabi Ismail itu sama hebat dengan iman ayahnya. Tanpa banyak cakap ia menjawab:
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Ujian dari Allah itu kalau dipikir pakai akal bisa membuat stress. Allah cuma mau menguji mau taat atau tidak, itu saja! Jadi, hikmah Idul Adha adalah ujian ketaatan, dan prinsip iman itu ada pada ketaatan.
....Ujian dari Allah itu kalau dipikir pakai akal bisa membuat stress. Allah cuma mau menguji mau taat atau tidak, itu saja!....
Kemudian ujian tersebut dilaksanakan betul oleh ayah dan anak yang sama-sama taat dan beriman, Ibrahim dan Ismail alaihissalam:
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya)” (Qs. As-Shaffat 103).
Setelah dicelentangkan mau disembelih, lalu diganti oleh Allah dengan seekor kambing.
Seterusnya, dalam ayat selanjutnya itu Allah menyatakan bahwa itu adalah ujian yang nyata.
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (As-Shaffat 106).
Itulah iman, yang dalam surat Al-’Ankabut ayat 2-3 Allah berfirman:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Kalau dengan mulut semua orang bisa mengaku beriman. Tetapi ketika ada perintah Allah, mau taat atau tidak? Itu persoalannya.
....dengan mulut semua orang bisa mengaku beriman. Tetapi ketika ada perintah Allah, mau taat atau tidak? Itu persoalannya....
Jadi, titik berat Idul Adha adalah iman, untuk mengajarkan iman yang benar itu harus dibuktikan dengan ketaatan. Sami’na wa atha’na tidak boleh dibahas atau dicocok-cocokan, kita hanya diberi kelonggaran menurut kemampuan.
Sebab orang beriman itu modalnya percaya hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Itu mutlak, pokoknya apapun yang berasal dari Allah dan Rasul itu benar, titik! Apakah akal bisa memahami maslahatnya atau tidak, pokoknya dari Allah dan Rasul itu paling benar, paling ilmiah, paling modern, titik! Sikap yang seperti ini namanya mukmin. Tetapi oleh orang-orang kafir, sikap yang seperti ini dituding ekstremis dan fundamentalis. Tapi memang begitulah, iman itu harus begitu.
Maka dalam ayat yang lain Allah berfirman:
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Qs. An-Nur 51).
Sikap seorang mukmin bila mendengar perintah Allah adalah “Kami dengar lalu kami taati (sami’na wa atha’na). Bukan “kami dengar lalu kami koreksi,” karena ini perilaku syaitan yang takabur, tak ubahnya iblis yang tidak mau sujud karena mengoreksi perintahnya Allah: “Wong saya dari api dan dia dari tanah ya Allah kok saya yang suruh sujud” (surat Al-A’raf 12 & Shad 76). Itu kan mengoreksi namanya, maka iblis diusir dan dilaknat sampai hari kiamat karena akabur.
Jadi, Idul Adha itu prinsipnya mengajarkan tentang iman yang benar, yang dibuktikan dengan ketaatan mutlak kepada Allah dan Rasul-Nya menurut kemampuan, tidak boleh dibantah dan tidak boleh dikoreksi.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar” (Qs. Al-Hujurat 15).
Keterkaitannya dengan perjuangan, dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa karakter orang beriman itu ada dua:
Pertama, imannya kepada Al-Qur’an dan Sunnah didasari yakin sehingga menimbulkan taat mutlak. Nah karakter semacam ini menimbulkan karakter yang kedua yaitu berjihad dengan harta dan jiwa fisabilillah "وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ."
“…Dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah...”
Hidupnya itu hanya untuk berjuang menegakkan Islam dengan harta dan nyawa. Berjuang dengan sistem perang, berjuang dengan sistem dakwah, dan berjuang dengan harta masing-masing menurut kemampuan.
....hidup orang beriman itu untuk berjuang menegakkan Islam, di luar itu tidak!....
Dengan kata lain, hidup orang beriman itu untuk berjuang menegakkan Islam, di luar itu tidak! Nah kalau sudah dua karakter ini ada baru ditutup ayat “أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ” (Mereka itulah orang-orang yang benar). Itulah relevansi Idul Adha dengan perjuangan. [taz/wid]
Minggu, 14 November 2010
Oleh: Badrul Tamam
Takbir pada Iedul Adha ada dua macam: Takbir mutlak dan takbir muqayyad. Takbir mutlak disyariatkan untuk dikumandangkan sejak awal Dzulhijjah sampai hari-hari Ied (hari tasyriq). Takbir ini dikumandangkan di jalan-jalan dan di pasar-pasar, di Mina, dan di tempat-tempat lainnya. Dasarnya adalah firman Allah Ta’ala,
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan,” (QS. Al-Hajj: 28). Ayyam Ma’lumaat adalah hari-hari sepuluh pertama dari Dzulhijjah.
Juga Firman Allah Allah Ta’ala,
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203). Maksudnya adalah hari-hari Tasyriq berdasarkan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, “Hari-hari Tasyriq adalah hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla.” (HR. Muslim dalam Shahihnya)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anha,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.” (HR. Ahmad 7/224, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya).
Imam al-Bukhari menyebutkan dalam Shahihnya secara Ta’liq dari Ibnu 'Umar dan Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhum, bahwa keduanya pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh (dari bulan Dzulhijjah) sambil bertakbir dan orang-orang pun ikut bertakbir dengan takbir keduanya.”
Adalah Umar bin Khathab dan anaknya (Abdullah bin Umar) radhiyallaahu 'anhuma, bertakbir pada hari-hari Mina di masjid dan di kemah. Keduanya mengeraskan suara takbirnya sehingga Mina menjadi gemuruh dengan suara takbir.
Termasuk dalam bagian ini adalah takbir yang dikumandangkan di tempat shalat Ied, di jalan menuju ke sana, dan di saat duduk menunggu shalat.
Sedangkan takbir muqayyad (terikat) adalah takbir yang dibaca sesudah shalat lima waktu, lebih khusus lagi pada shalat berjama’ah, sebagaimana yang disyaratkan oleh mayoritas fuqaha’.
Takbir ini dimulai sejak fajar hari ‘Arafah sampai dua puluh tiga shalat, yakni sampai sesudah shalat Ashar di hari raya keempat (hari Tasyriq terakhir/13 Dzulhijjah), sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan sejumlah sahabat ridwanullah ‘alaihim. (Kitab Ma’mu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, Syaikh Abdul Aziz bin Bazz, 13/17). Dan takbir ini hanya berlaku bagi selain jama’ah haji.
Sedangkan bagi yang sedang berhaji, dalam kondisi ihramnya cukup menyibukkan diri dengan talbiyah sehingga melempar jumrah pada hari nahar (hari ke-10 Dzulhijjah) Sesudah itu baru menyibukkan diri dengan bertakbir. bertakbirnya dimulai sejak lemparan pertama ketika melempar jumrah. Dan jika bertakbir sambil bertalbiyah maka tidak mengapa berdasarkan perkataan Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, “Dulu orang bertalbiyah pada hari Arafah dan tidak diingkari. Sementara seseorang bertakbir juga tidak diingkari.” (HR. Bukhari)
Namun yang afdhal (utama) bagi seorang yang berihram adalah mengucapkan talbiyah. Adapun bagi seorang yang tidak berihram yang afdhal adalah bertakbir pada hari-hari tersebut.
Bertakbir pada shalat Iedul Ahda
Disyariatkan bertakbir di tempat shalat Ied, di jalan menuju ke sana, dan ketika duduk di tempat shalatnya. Setiap orang dianjurkan untuk bertakbir, jangan hanya diam saja ketika duduk, baik pada saat Iedul fitri maupaun Iedul adha. Karena pada hari ini, sangat-sangat dianjurkan untuk menampakkan syi’ar-syi’ar Islam. Dan di antara syi ‘ar yang paling nampak jelas adalah kumandang takbir. Dikatakan, “Hiasilah hari raya-hari raya kalian dengan takbir.’ (HR. Al-Thabrani dalam Mu’jam al-Shaghir dan al-Ausath, sementara status rwiayatnya dipermasalahkan).
Karena itu, bagi kaum muslimin seyogyanya menampakkan syi’ar ini pada hari Ied. Apabila mereka diperjalanan menuju tempat shalat dan duduk menunggu pelaksanaan shalat, hendaknya mereka mengeraskan suara takbrinya. Dan di antara bunyi kalimat akbir adalah: Allahu Akbar. . . Allahu Akbar . . . Laa Ilaaha Illallaah . . . Wallahu Akbar . . . Walillahil Hamd. Susunan takbir ini sesuai dengan yang diriayatkan dari Ibnu Mas’ud dan yang dijadikan acuan oleh Imam Ahmad.
Masih ada bentuk lain yang diriwayatkan dari Salman, Allahu Akbar . . . Allahu Akbar . . . Allahu Akbar Kabiira.
Bacaan Shalawat dan Dzikir-dzikir yang selain
Bacaan shalalawat dan dzikir-dikir lainya tidak pernah didapatkan riwayatnya dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, seperti ucapan, Allahumma Shalli ‘ala sayyidinaa Muhammad wa ‘ala Aali sayyidina Muhammad. . . sampai akhir.
Bershalawat kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam memang disyariatkan dalam setiap waktu. Tetapi menghususkannya dengan bentuk seperti itu dan dalam waktu-waktu ini, pada dasarnya tidak pernah disebutkan keterangannya dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan tidak pula dari salah seorang shabat beliau.
Begitu juga yang sering diucapkan pada kesempatan ini, Laa Ilaaha Illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wahazamal ahzaba wahdah . . ., tidak didapatkan satu riwayatpun yang mengaitkannya dengan hari raya.
Laa Ilaaha Illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wahazamal ahzaba wahdah . . ., tidak didapatkan satu riwayatpun yang mengaitkannya dengan hari raya.
Sesungguhnya takbir yang ma’tsur dan memiliki landasan riwayat hanya dengan susunan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu: Allahu Akbar . . . Allahu Akbar . . . Laa Ilaaha Illallah . . .Wallahu Akbar . . . Allahu Akbar . . Walillahil Hamd.
Maka bagi seorang muslim untuk bersungguh-sungguh mengumandangkan takbir ini, meramaikan tempat shalat dengannya. Dan bertakbir pada semua hari sepuluh pertama Dzulhijjah. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com] Readmore...
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan banyak syariat untuk kebaikan hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam untuk Rasulullah, yang keluarga dan sahabatnya.
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla mensyariatkan ‘udhiyah (berkorban) sebagai sarana untuk bertaqarrub kepada-Nya dan sebagai kemurahan untuk umat manusia pada hari raya. Allah telah memerintahkan kepada bapak para Nabi, Ibrahim 'alaihis salam supaya menyembelih anaknya, Ismail. Lalu beliau menyambut perintah Allah tadi tanpa ragu. Karenanya Allah Ta’ala memberikan ganti dari langit sebagai tebusan bagi anaknya, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. Al-Shafat: 107). Sejak saat itulah, umat manusia menyembelih hewan ternak dalam rangka melaksanakan perintah Allah dengan mengalirkan darah. Dan berkurban merupakan amal ketaatan yang sangat utama.
Kemudian sunnah ini diperintahkan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan beliau telah melaksanakannya. Diriwayatkan dalam Shahihain, “Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam berkurban dua ekor domba yang putih dan bertanduk. Beliau menyembelih sendiri dengan kedua tangannya sambil menyebut nama Allah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di samping lehernya.”
Dan dalam riwayat lain dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anhuma, “Adalah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam selama sepuluh tahun tinggal di Madinah, beliau selalu menyembelih kurban.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, sanadnya hasan).
Hukum berkurban bagi yang mampu
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum berkurban bagi yang mampu, antara wajib dan sunnah mu’akkadah. Jumhur (mayoritas ulama) berpendapat, berkurban hukumnya sunnah mu’akkadah. Meninggalkannya, padahal mampu, termasuk sikap yang dibenci (makruh).
Sebagian ulama yang lain berpendapat hukumnya wajib bagi setiap keluarga muslim yang mampu melaksanakannya. Hal tersebut didasarkan kepada firman Allah Ta’ala,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Dan juga sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, “Siapa yang telah menyembelihnya sebelum shalat, hendaknya dia mengulanginya.” (Muttafaaq ‘alaih)
Dan sikap yang paling selamat yang selayaknya diambil seorang muslim, tidak meninggalkan berkurban ketika mampu, karena melaksanakan berkurban merupakan sikap yang melepaskan dirinya dari tanggungan dan tuntutan. Dan keluar darinya adalah lebih selamat. Sedangkan bagi yang tidak mampu, tidak memiliki harta kecuali sekedar mencukupi kebutuhan pokok keluarganya, maka berkorban tidak wajib atas mereka. Sedangkan siapa yang memiliki tanggungan hutang, maka selayaknya mendahulukan pembayaran hutang atas berkurban. Karena melepaskan diri dari beban tanggungan ketika mampu hukumnya wajib.
Siapa yang memiliki tanggungan hutang, maka selayaknya mendahulukan pembayaran hutang atas berkurban. Karena melepaskan diri dari beban tanggungan ketika mampu hukumnya wajib.
Berhutang untuk kurban
Meminjam uang (berhutang) untuk membeli hewan kurban pada dasarnya tidak dianjurkan, karena dia tidak termasuk yang memiliki kelapangan dan juga kedudukan hutang jauh lebih penting.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa seorang mukmin tergantung kepada hutangnya sehingga dibayarkan.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, beliau mengatakan hadits hasan. Syaikh al-Albani juga menghassankannya dalam Shahih Sunan Ibnu Majah 2/53)
Hutang juga bisa menjadi sebab seseorang terhalang dari masuk surga, diriwayatkan dalam Shahih Muslim, ada seseorang datang kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, lalu berkata, “Bagaimana menurut Anda, jika aku terbunuh di jalan Allah dalam kondisi sabar, berharap pahala dan maju terus tidak kabur, apakah Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahanku?” Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab, “Ya.” Namun ketika orang tersebut berbalik, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam memanggilnya atau memerintahkan untuk dipanggilkan dia. Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bertanya, “Apa yang kamu katakan tadi?” Lalu orang tersebut mengulangi pertanyaannya, dan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab, “Ya, kacuali hutang, begitulah yang dikatakan Jibril.” (HR. Muslim)
Dan dalam hadits lain dari Muhammad bin Jahsy, dia berkata, “Kami pernah duduk di tempat jenazah bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mengangkat pandangannya ke langit lalu meletakkan telapak tangannya di dahinya sambil bersabda, “Maha Suci Allah, betapa keras apa yang diturunkan Allah dalam urusan utang-piutang?” Kami diam dan meninggalkan beliau. Keesokan harinya kami bertanya, “Ya Rasulullah, perkara keras apa yang telah turun?” Beliau menjawab, “Dalam urusan utang-piutang. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya seorang laki-laki dibunuh di jalan Allah kemudian ia dihidupkan lalu dibunuh kemudian dihidupkan lalu dibunuh (lagi) sedang ia memiliki hutang, sungguh ia tak akan masuk Surga sampai dibayarkan untuknya utang tersebut.” (HR. Al-Nasa’i dan al-Hakim, beliau menshahihkannya. Imam al-Dzahabi menyepakatinya. Sementara syaikh al-Albani menghassankannya dalam Ahkam al-Janaiz, hal. 107)
Sedangkan bagi orang yang memiliki jaminan untuk membayarnya seperti gaji tetap atau semisalnya, maka dia dibolehkan berhutang dan berkurban. Sementara orang yang tidak memiliki jaminan untuk membayarnya, maka janganlah dia berhutang supaya tidak membebankan pada dirinya dengan sesuatu yang tidak diwajibkan seperti kondisinya saat ini.
Bagi orang yang memiliki jaminan untuk membayarnya seperti gaji tetap atau semisalnya, maka dia dibolehkan berhutang dan berkurban.
Satu ekor kambing untuk seluruh anggota keluarga
Bagi orang yang akan berkorban satu ekor kambing, hendaknya dia meniatkan untuk dirinya dan anggota keluarganya. Tujuannya, supaya mereka juga mendapat pahala berkurban sebagai implementasi perintah Allah Ta’ala dan mengikuti sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam yang telah berkurban untuk diri beliau dan anggota keluarganya.
Berkurban lebih utama daripada shadaqah semisalnya
Menyembelih hewan kurban berarti menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim. Di dalamnya terkandung taqarrub kepada Allah Ta’ala dengan mengalirkan darah. Berkurban juga menyenangkan keluarga dan pada fuqara’ di hari raya, serta membagi hadiah bagi kerabat dan tetangga. Karenanya berkurban lebih utama daripada shadaqah dengan yang harta yang semisalnya. Karena di dalamnya terdapat pengagungan kepada Allah Ta’ala melalui menyembelih hewan kurban untuk bertaqarrub kepada-Nya, menampakkan syi’ar agama-Nya, dan berbagai kemaslahatan yang lebih banyak daripada sekedar shadaqah.
Dan jika maksud dari berkurban adalah untuk bertaqarrub kepada Allah Ta’ala, maka bagi seseorang dianjurkan untuk menyembelih hewan kurbannya di rumahnya sendiri, memakan sebagiannya dan membagikannya kepada yang lain. Allah Ta’ala berfirman mengenai hewan kurban,
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
“Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al-Hajj: 28)
Karenanya, mengirimkan hewan kurban ke tempat yang jauh yang nampak kesusahan dan kemiskinan dengan mengirimkan uang untuk dibelikan hewan kurban di sana dan disembelih atas namanya tanpa menghadirinya bukanlah sebuah keutamaan. Hal ini atas dua pertimbangan:
Pertama, berkurban merupakan syi'ar dien yang berkaitan dengan orang yang melaksanakannya. Maka menyembelih di rumahnya merupakan bentuk menghidupkan syi’ar ini. juga memberikan kebahagiaan kepada istri dan anak. Sementara mengirimkannya ke tempat yang jauh akan menghilangkan semua ini.
Kedua, kalau orang yang mampu mengirimkan uang, makanan, pakaian dan semisalnya ke tempat-tempat tersebut, maka manfaatnya jauh lebih besar daripada mengirimkan hewan kurban.
Keutamaan berkurban
Tidak didapatkan hadits shahih yang menerangkan keutamaan berkurban kecuali semangat dan kesungguhan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dalam menjalankan syariat ini. Ada beberapa hadits yang masih diperbincangkan keshahihannya, akan tetapi satu sama lain saling menguatkan. Di antaranya sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ
“Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi, beliau menghassankannya)
Dan sabda beliau ketika di tanya apakah sembelihan ini, maka beliau menjawab, “Tuntunan ayah kalian Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan?” Beliau menjawab, "Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan.” Lantas mereka bertanya, "Bagaimana dengan bulu (domba)?” Maka beliau menjawab, "Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya)
[PurWD/voa-islam.com] Readmore...
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad kepada keluarganya, sahabatnya dan semua pengikutnya yang baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa
Akhir-akhir ini negeri kita sedang dirundung duka dengan terjadinya berbagai musibah yang tiada berhenti, gempa, tsunami longsor maupun meletusnya gunung merapi.
Hal ini membuat sebagian kita yang peka peduli terhadap keadaan dan penderitaan yang menimpa para korban berlomba-lomba memberikan bantuan baik itu materil maupun spiritual terutama karena kebanyakan korban adalah kaum muslimin dimana setiap muslim dengan muslim yang lain seperti satu bagian tubuh yang apabila satu bagian tubuh menderita maka yang lain pun akan merasakan penderitaan.
Kebetulan sebentar lagi kita akan menyambut salah satu hari raya agung di dalam Islam yaitu Idul Adha yang identik dengan ibadah kurban yang salah satunya ditujukan untuk membantu para fakir miskin termasuk yang sekarang sedang ditimpa musibah.
Secara logika kita dari pada kita berkurban dengan membeli sapi atau kambing yang memang pada musim ini melonjak harganya, kemudian setelah itu kita menyembelihnya dan membagi-bagikannya kepada fakir miskin terutama yang ditimpa musibah, maka lebih baik kita langsung saja menyerahkan uangnya kepada mereka yang membutuhkan, dari pada kita kerja dua kali.
Namun Islam bukanlah agama akal-akalan yang hanya mengandalkan logika saja tetapi harus berdasarkan contoh dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam yang menyampaikan syariah dari Allah Azza wa Jalla, dan dalil harus didahulukan dari pada logika. Apalagi yang berhubungan dengan hukum syarie, seperti soal keutamaan dalam ibadah.
Lalu bagaimana menyikapi seperti ini?
Marilah kita simak perkataan seorang ulama besar kontemporer Syeikh Utsaimin rahimahullah dalam hal ini:
Syeikh Utsaimin rahimahullah berkata:
Berkurban lebih utama dari bersedekah dengan uang senilainya atau lebih.
Ini juga perkataan Imam Ahmad rahimahullah.
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: menyembelih pada waktunya lebih utama dari sedekah dengan nilainya walaupun lebih besar dari itu seperti dalam Hadyu dan Kurban karena menyembelih dan mengucurkan darah secara zatnya adalah dimaksudkan karena merupakan ibadah yang sering dikaitkan dengan shalat sebagaimana firman Allah Ta’alaa: (maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah) [QS Al-Kautsar: 2]. Dan firman-Nya: (katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam) [QS Al-An’am: 162]. Maka dalam setiap ajaran ibadah shalat dan menyembelih tidak bisa digantikan.
Yang menunjukkan bahwa menyembelih kurban lebih utama dari sedekah dengan nilainya adalah amalan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dan kaum muslimin, mereka dahulu berkurban, seandainya bersedekah dengan uang senilai kurban lebih utama tentunya mereka akan bersedekah saja, dan tidaklah Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengamalkan amalan yang kurang afdhal yang terus dilakukan sejak beliau tinggal di Madinah hingga beliau wafat, bahkan beliau tidak pernah sekalipun melakukan hal itu. Apalagi bersedekah lebih mudah dari berkurban, sedangkan Allah menghendaki yang mudah bagi hamba-Nya.
Yang menunjukkan bahwa menyembelih kurban lebih utama dari sedekah dengan nilainya adalah ketika manusia ditimpa musibah kelaparan di zaman Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, beliau tidak memerintahkan untuk mengalihkan uangnya kepada yang membutuhkan, bahkan beliau menetapkan kurban mereka namun memerintahkan mereka untuk menyalurkan dagingnya kepada yang membutuhkan sebagaimana diriwayatkan dalam Shahihain dari Salamah bin Akwa’ radhiyallahu anhushallallahu ’alaihi wasallam bersabda: (Barangsiapa diantara kalian yang berkurban, maka janganlah pada hari ketiga masih ada sisa daging dirumahnya) lalu ketika tahun berikutnya mereka bertaya: ya Rasulullah, apakah kami lakukan seperti kami lakukan tahun lalu? Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: (Makanlah dan berikan kepada yang lain dan simpanlah, karena tahun lalu manusia sedang kelaparan dan saya ingin kalian membantu mereka).
Dalam Shahih Al-Bukhari ’Aisyah radhiyallahu anha bertanya kepada Rasulullah tentang daging kurban bolehkan dimakan sampai lebih dari tiga hari? Maka beliau berkata: Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam melakukannya kecuali pada tahun kelaparan karena beliau ingin yang kaya memberikan kepada yang miskin.
Yang menunjukkan bahwa menyembelih kurban lebih utama dari sedekah dengan nilainya adalah bahwa para ulama berselisih dalam hal kewajibannya dan bahwa yang berpendapat sunah muakadah kebanyakan mereka menyatakan bahwa yang mampu hukumnya makruh meninggalkannya dan sebagian menyatakan bahwa ketika penduduk negeri meninggalkannya mereka akan diperangi, kami tidak mengetahui bahwa seperti ini berlaku pada sedekah yang sunah.
Yang menunjukkan bahwa menyembelih kurban lebih utama dari sedekah dengan nilainya adalah bahwa seandainya manusia boleh melakukan hal itu maka tentulah syiar Islam akan terbengkalai padahal syiar kurban telah disebutkan dalam beberapa ayat, dilakukan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dan kaum muslimin ketika itu.
(Disadur dari kitab Risalah Hukum Kurban dan Penyembelihan oleh Syeikh Utsaimin rahimahullah).
Dengan demikian kita tidak boleh meninggalkan ibadah kurban ketika mampu dengan mengalihkannya kepada mereka yang ditimpa musibah, memang kita diharuskan membantu mereka namun dengan sedekah lain, karena pintu amal kebaikan terbuka lebar. Begitu juga ketika kita berkurban dan mengirimkan dagingnya kepada mereka lalu mereka menjualnya para ulama sepakat membolehkannya, atau kita bisa mengirim sejumlah uang ke tempat musibah lalu disana dibelikan kurban dan dagingnya dibagikan kepada mereka seperti yang difatwakan oleh Syeikh Ibnu Jibrin rahimahullah maka ini lebih mudah.
Karena petunjuk Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam lebih utama kita ikuti sehingga dalam keadaan musibah kelaparanpun kaum muslimin ketika itu tidak meninggalkan kurban hanya mekanisme pembagian yang berubah.
Wallahu A’lam bishowab
(ar/voa-islam.com) Readmore...
Ray Henry: Perjuangan Ibadah Haji Mualaf Panama
Menjadi Mualaf di Panama tidaklah mudah. Islam di negara yang terletak di Benua Amerika itu kerap diidentikkan dengan teroris dan selalu dipinggirkan.
Apalagi di Panama merupakan negara bekas koloni Spanyol yang terkenal dengan praktik inkuisisinya. Kesulitan itu pula yang dialami mualaf Panama, Ray Henry.
Tumbuh di Kota Colon, kota kedua di Panama, Ray mengucapkan syahadat empat tahun lalu. Awalnya, dia tak tertarik sama sekali dengan Islam yang di negaranya digambarkan begitu buruknya. ''Islam tidak menarik bagi saya karena banyak masukan negatif dari media massa,'' ungkapnya seperti ditulis Aljazeera.
Namun Allah SWT menuntut pria kulit hitam ini untuk menemui Islam secara perlahan. Diawali membaca sebuah selebaran mengenai kehidupan Nabi Muhammad SAW. Dari situ dia mengetahui betapa mulianya sosok sang Nabi.
Hingga suatu ketika, Ray mendatangi sebuah pertemuan besar yang diadakan umat Islam di negaranya. ''Saya mulai bertanya-tanya tentang Islam kepada mereka. Dan saya mulai memahami kebenaran Islam,'' ujar pekerja di Terusan Panama ini.
Meskipun terbilang masih baru memeluk Islam, Ray coba aktif dalam komunitas Muslim yang berkembang di Panama. Menurut Direktur Pusat Studi Islam Panama, Abdulkhaber Muhammad, Islam sebenarnya mempunyai akar panjang di Panama. ''Namun dalam sejarahnya, Panama tidak pernah mau mengakui kehadiran Islam,'' ungkapnya.
''Karena Panama merupakan koloni Spanyol, dan jika kita kembali ke masa inkuisisi, banyak Muslim dibunuh dan dipaksa mengubah nama Islam mereka. Di Amerika Latin, Islam merupakan hal yang tabu,'' ujar Abdulkhader.
Masjid yang pertama dibangun di Amerika Tengah diresmikan pada 1982. Masjid itu dibangun dengan didanai pemimpin Libya, Muammar Gaddafi. Sekarang terdapat 10 masjid di seluruh Panama.
Ray dipilih oleh Asosiasi Muslim negaranya untuk menjalankan ibadah haji tahun ini. Dia pun sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin sejak lama. Mulai dari mempelajari ritual haji, bahasa Arab, sampai meminta bimbingan haji dari tokoh Muslim setempat.
Namun keinginannya untuk segera melihat Ka'bah di Masjidil Haram tampaknya masih harus disimpan dulu. Sampai saat ini, visa dirinya untuk menuju Arab Saudi tak kunjung selesai. Tak semudah di negara lain yang mengurus visa di negara sendiri, di Panama, Ray harus menitipkan pengurusannya ke Caracas, ibukota Venezuela. Visa haji Panama memang dijamin oleh Caracas.
Nasib Ray tampaknya serupa dengan 30 jamaah haji asal Panama yang sampai sekarang masih menanti kedatangan visa itu. Ray tak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena tak jadi menunaikan haji tahun ini.
''Saya akan terus berusaha mewujudkan haji tahun depan, Insya Allah. Ini berarti saya harus bekerja sedikit lebih keras untuk menyiapkan diri. Tetapi seperti yang saya katakan, saya memahami kehendak Allah, dan aku tidak mempertanyakannya,'' tuturnya.
Sementara jutaan Muslim akan memulai haji di Makkah, Ray akan berdoa, sholat, dan ikut menyembelih hewan kurban saat Idul Adha nanti di Colon. Dia pun berniat mencukur rambutnya seperti yang dilakukan jamaah haji untuk menghormati ritual haji di Makkah.
Ray tetap berpikir positip atas cobaan yang diberikan Allah SWT sehingga tak bisa menjalankan ibadah haji tahun ini. Mungkin Allah memandang dirinya belum siap menjalankan ibadah itu.
''Mungkin tahun depan Allah memandang saya sudah siap menjalankannya, dan saya akan datang bersama-sama dengan yang lain,'' ujarnya. [republika]
Umar Patek, Pakar Bom Indonesia Diduga Ada di Tawi-tawi Filipina Selatan
Manila, Filipina (Voa-Islam.com) - Seorang ahli perakit bom asal Indonesia yang diburu karena diduga terlibat serangkaian serangan teror di negaranya dan Filipina, telah terlihat di provinsi Tawi-Tawi, Filipina selatan, laporan mengatakan Sabtu (13/11).
Dikatakan, Umar Patek, 40, terlihat membawa senapan dalam sebuah video yang disediakan oleh Institut Filipina untuk Perdamaian, Kekerasan dan Penelitian Terorisme untuk raksasa televisi ABS-CBN. Umar Patek adalah anggota Jemaah Islamiyah yang diduga terkait dengan bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 yang sebagian besar orang asing, dan dicari oleh Amerika Serikat dan Australia atas tuduhan terorisme.
Laporan itu tidak mengatakan kapan video diambil dan siapa yang memberikan rekaman tersebut ke kelompok riset Filipina. Umar Patek awalnya dilaporkan oleh militer Filipina tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah di provinsi Sulu pada tahun 2006 hanya untuk menyangkal kematiannya kemudian. Umar Patek alias Umar Kecil, diyakini telah melatih kelompok pejuang Abu Sayyaf dalam pembuatan bom di Filipina selatan.
Australia mengatakan Abu Sayyaf menyembunyikan Umar Patek, termasuk ahli perakit bom Indonesia yang telah gugur dalam penyergapan densus 88, Dulmatin, yang keduanya pergi ke Filipina selatan pada tahun 2003 untuk menghindari penangkapan oleh pihak berwenang Indonesia setelah serangan Bom Bali.
..Umar Patek, 40, terlihat membawa senapan dalam sebuah video yang disediakan oleh Institut Filipina untuk Perdamaian, Kekerasan dan Penelitian Terorisme untuk raksasa televisi ABS-CBN..
Otoritas Filipina sebelumnya mengklaim bahwa puluhan militan Jemaah Islamiyah bersembunyi di negara itu, terutama di Mindanao, dan Canberra mengatakan para militan Indonesia terus mendukung operasi gerilya yang dilakukan oleh Abu Sayyaf dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan juga memberikan pelatihan pembuatan bom ke jaringan kelompok pejuang Muslim yang berbasis di Filipina.
Front Pembebasan Islam Moro yang berjuang untuk penentuan nasib sendiri membantah memiliki hubungan dengan baik Abu Sayyaf atau Jemaah Islamiyah, tetapi Australia mengatakan, informasi dari sejak Maret 2009 yang ditemukan dari kamp-kamp pelatihan Abu Sayyaf, mendokumentasikan kerjasama antara dua kelompok pejuang tersebut dan Jemaah Islamiyah dalam mempengaruhi 'transfer teknologi dan penyediaan tempat yang aman sebagai pertukaran dengan senjata.
Australia mengatakan Abu Sayyaf juga menyembunyikan Marwan - seorang militan Jemaah Islamiyah, insinyur terlatih dan dan instruktur bahan peledak - yang telah berada di Filipina sejak pertengahan tahun 2007. Dikatakan Patek dan Marwan saat ini memiliki total gabungan US $ 6 juta (Rp 64 miliar) sebagai uang hadiah yang disediakan untuk menangkap mereka oleh Amerika Serikat.
Selain Patek, pihak berwenang Filipina mengatakan, anggota Jemaah Islamiyah, Muawiyah (warga Singapura) dan Quayem juga bersembunyi di Filipina selatan dan di bawah perlindungan Abu Sayyaf. Muawiyah telah ditandai sebagai salah satu dari mereka yang menahan tiga pekerja bantuan internasional di wilayah bergolak tersebut tahun 2009. [Mindanao Examiner]
Kamis, 11 November 2010
Oleh: Badrul Tamam
Bagi orang yang ingin berkurban dilarang memotong kuku dan memangkas rambutnya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah hingga dia menyembelih hewan kurbannya.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِه
“Apabila kalian melihat hilal Dzilhijjah dan salah seorang kalian ingin berkurban, maka hendaknya dia menahan rambut dan kuku-kukunya (yakni tidak memotongnya,- red).” (HR. Muslim, beliau membuat bab untuk hadits ini dan hadits-hadits semakna dengannya, “Bab larangan orang yang sudah masuk Dzulhijjah dan ingin berkurban untuk memotong rambut dan kukunya sedikitpun”)
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa jika sudah masuk sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan seseorang ingin berkurban, maka janganlah dia mengambil sedikitpun dari rambut, kuku, dan kulit luarnya sampai dia menyembelih hewan kurbannya. Dan jika dia memiliki beberapa hewan kurban, maka larangan ini gugur setelah melakukan penyembelihan yang pertama (Ahadits ‘Asyr Dzilhijjah wa Ayyama Tasyriq, Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan, hal. 5)
Larangannya haram atau makruh?
Para ulama berselisih pendapat mengenai hukum rinci atas larangan ini bagi orang yang ingin berkurban ketika sudah memasuki sepuluh hari pertama Dzulhijjah, antara haram dan makruh.
Sa’id bin Musayyib, Rabi’ah, Ahmad, Ishaq, Dawud, dan sebagian pengikut imam Syafi’i berpendapat, diharamkan baginya mengambil sesuatu dari rambut dan kukunya sehingga dia menyembelih hewan kurbannya pada hari penyembelihan.
Imam Malik, Syafi’i, dan sebagian sahabatnya yang lain berpendapat, dimakruhkan –dengan makruh tanzih- bukan diharamkan. Kesimpulan ini didasarkan kepada hadits Aisyah, “Dahulu aku memintal tali-tali untuk dikalungkan pada unta Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau mengalungkannya dan mengirimkannya. Sementara tidak diharamkan atas beliau apa yang telah dihalalkan Allah hingga beliau menyembelih kurbannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mereka mengatakan, para ulama bersepakat bahwa ia tidak diharamkan memakai pakaian dan wewangian seperti diharamkan atas orang yang sedang ihram. Ini menunjukkan suatu anjuran bukan kewajiban. Karenanya Imam syafi’i berpendapat larangan ini tidak menunjukkan keharaman. Sementara hadits-hadits larangan dibawa kepada makna makruh tanzih.
Memotong kuku dan rambut bagi orang yang akan berkurban hukumnya makruh, tidak sampai haram.
Maksud larangan memotong kuku dan rambut
Maksud larangan memotong kuku adalah larangan menghilangkannya dengan jepit kuku, mematahkannya, atau dengan cara lainnya. Sedangkan larangan memangkas rambut adalah menghilangkannya (mengambilnya) dengan mencukur, memendekkan, mancabut, atau cara lainnya. Rambut di sini mencakup bulu ketiak, kumis, kemaluan, dan rambut kepala serta bulu-bulu lain di badannya.
Ibrahim al-Marwazi dan selainnya berkata, “Hukum semua anggota badan seperti hukum rambut dan kuku, dalilnya dalam riwayat Muslim yang lain,
فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
“Janganlah dia memotong sedikitpun dari rambut dan kulit luarnya.” (dinukil dari syarah Shahih Muslim milik Imam al-Nawawi)
Kepada siapa larangan ditujukan
Larangan ini khusus ditujukan kepada orang yang akan berkurban, berdasarkan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, “Dan ingin berkurban…” tidak meluas kepada istri dan anak-anak apabila mereka disertakan dalam niat berkurban tadi.
Sedangkan orang yang menyembelih untuk orang lain karena wasiat atau perwakilan, tidak termasuk yang dilarang untuk memotong kuku, rambut, atau kulitnya. Karena hewan kurban itu bukan miliknya.
Sementara wanita yang ingin berkurban lalu mewakilkan hewan kurbannya kepada orang lain karena ingin memotong rambutnya, maka tidak diperbolehkan. Karena hukum tersebut terkait dengan pribadi yang berkurban, baik dia mewakilkan kepada yang lainnya ataukah tidak. Sedangkan orang yang mewakilinya tidak terkena khitab larangan tersebut.
Apa hikmahnya?
Hikmah larangan di atas, sebagaimana disebutkan Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, agar seluruh bagian tubuh mendapatkan jaminan terbebas dari api neraka. Ada juga yang berpendapat, agar menyerupai orang-orang yang sedang ihram. Akan tetapi pendapat ini perlu dikoreksi, karena ia tidak menjauhi wanita, tidak meninggalkan memakai minyak wangi dan baju serta selainnya yang ditinggalkan orang yang sedang ihram.
Bagaimana kalau niatan berkurban muncul bukan sejal awal Dzulhijjah?
Bagi orang yang telah memotong kukunya atau memangkas rambutnya pada awal Dzulhijjah karena tidak ada niatan untuk berkurban, maka tidak mengapa. Kemudian keinginan itu muncul di pertengahan sepuluh hari pertama (misalnya pada tanggal 4 Dzulhijjah), maka sejak hari itulah dia harus Manahan diri dari memotong rambut atau kukunya.
Bagaimana kalau terpaksa?
Orang yang sangat terdesak untuk memotong sebagian kuku atau rambut karena akan membahayakan, seperti pecahnya kuku atau adanya luka di kepala yang menuntut untuk dipangkas, maka tidak apa-apa. Karena orang yang berkurban tidaklah lebih daripada orang yang berihram yang pada saat sakit atau terluka kepalanya dibolehkan untuk memangkasnya. Hanya saja bagi yang berihram terkena fidyah, sementara orang yang berkurban tidak.
Bolehkah keramas?
Dalam mandi besar atau keramas biasanya ada beberapa lembar rambut yang akan rontok dan terbawa bersama air, bagaimanakah ini?
Laki-laki dan perempuan yang ingin berkurban tidak dilarang untuk keramas pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, walaupun akan ada satu, dua, atau lebih helai rambutnya yang rontok. Karena larangan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam tersebut bagi yang sengaja memotong atau memangkas dan juga karena orang berihram tetap dibolehkan untuk membasahi rambutnya.
Laki-laki dan perempuan yang ingin berkurban tidak dilarang untuk keramas pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, walaupun akan ada satu, dua, atau lebih helai rambutnya yang rontok.
Ya Allah limpahkan kebaikan-Mu kepada kami. Liputi kami dengan rahmat dan maghfirah-Mu. Jangan jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang atas pahala dan ampunan-Mu. Jangan Engkau telantarkan kami karena keburukan dan aib kami. Ampunlah kami, Ya Allah, dan ampuni dosa kedua orang tua kami serta seluruh kaum muslimin. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada baginda Rasulillah, keluarga, dan para sahabatnya. Amiin. [PurWD/voa-islam.com] Readmore...
Astagfirullah!! Tifatul Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama
Jakarta (voa-islam.com) — Situs microblogging Twitter langsung heboh ketika ketika siaran langsung stasiun televisi swasta menyiarkan tayangan di mana Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, berjabatan tangan dengan Ibu Negara Michelle Obama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11/2010) sore.
Pada Selasa sore, Presiden AS Barack Obama dan Michelle berkunjung ke Istana Merdeka. Setibanya di Istana Merdeka, Obama dan Michelle menyalami para anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan pemimpin lembaga tinggi negara lainnya.
Kehebohan terjadi karena Tifatul selama ini berpegang teguh tak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Soal "insiden" itu, Tifatul punya dalih sendiri.
..."Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul...
"Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul pada akun Twitter-nya, @tifsembiring.
Anehnya, di televisi tampak Tifatul agak membungkuk badan sambil menyalami Ibu Negara AS Michele Obama bersama rombongan saat tiba di Istana Negara.
Tifatul Menikmati Salamannya?
Mantan presiden PKS itu menjawab dalam twitternya tanggal 9 November sekitar pukul 22.00 sekitar dua jam setelah kritik para twitter dan facebooker dimuat di media massa online, termasuk tribunnews.com
"Hmmm saya mulai faham poinnya, intinya ngiri aja..." jawab Tifatul di twitternya. Kontan saja jawaban seperti itu mengundang respon para twitter lagi.
Ada yang mengkritik lagi dan mengatakan bahwa Pak Tifatul sedang mabuk, menjabat tangan bukan mahram kan haram."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi. Tapi ada juga twitter yang mendukung sikap Tifatul karena itu acara resmi dan kesempatan langka.
..."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi...
Kejadian jabat tangan itu tampak seperti tak terelakkan oleh Tifatul Sembiring. Ketika Presiden SBY diperkenalkan satu persatu rombongan yang dibawa Obama. Kemudian gantian Presiden SBY memperkenalkan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kepada Obama dan Michele. Tifatul berdiri di dekat Gubernur Lemhanas Muladi.
Saat Obama menjabat tangannya, senyum dan sapa Obama menyapa hangat. Michele Obama pun lantas gantian menyodorkan tangan untuk berjabat tangan dengan Tifatul. Walhasil, terjadilah peristiwa aksi jabat tangan Tifatul dengan perempuan yang bukan mahramnya.
Dan karena ini menjadi pembicaraan hangat saking anehnya, berita juga dimuat di The Washington Post tanggal 9 November 2010 dengan judul Minister admits reluctant Michelle Obama handshake.
Tifatul mengaku tak ada pilihan lain selain menjabat tangan Michele Obama. Dengan demikian apakah selanjutnya Tifatul juga tidak bisa menolak saat ada wanita yang bukan mahramnya mengajak berjabat tangan? (LieM/dbs)