Yang Kami Tolak Bukan Kristen, Tapi Kristenisasi
Islam tidak menolak Kristen, namun yang dilawan umat Islam adalah “Kristenisasi” dan segala bentuk makar terhadap Islam, ujar MUI
Hidayatullah.com--Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Kholil Ridwan, mengatakan, permasalahan HKBP yang terjadi di Ciketing beberapa waktu lalu, harus dilihat dengan jernih dan berimbang. Jangan dilihat dengan kacamata kuda.
Umat Islam, jelas Kholil, sama sekali tidak menolak Kristen sebagai agama, pun demikian dengan Hindu, Budha, Khong Khu Chu, dan lainnya. Namun yang ditolak dan dilawan oleh umat Islam adalah Kristenisasi dan segala bentuk makar lainnya terhadap Islam.
"Kalau kristenisasi, umat Islam pasti akan melawan, sebab kristenisasi sendiri itu adalah bentuk perang," kata Kholil dalam jumpa pers Forum Umat Islam di Sekretariat FUI JL. Kalibata Tengah, Jakarta, Rabu (22/09).
Dipaparkan Kholil, permasalahan HKBP yang terjadi di Ciketing belum ada apa-apanya dengan apa yang dialami umat Islam di daerah minoritas.
Di Manokwari, Kholil mencontohkan, umat Islam di sana untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi masjid saja tidak diizinkan. Dan, kata dia, sangat banyak contohnya lagi kasus-kasus diskriminasi yang dialami umat Islam di daerah-daerah yang lain.
"Jadi masalahnya bukan pada SKB atau PMB, tapi bagaimana mentaati peraturan tersebut. Ini sudah konsensus nasional yang disepakati semua perwakilan agama-agama di Indonesia," terang Ketua Majelis Pimpinan Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) ini.
Jika SKB atau PMB (Peraturan Menteri Bersama) tentang pendirian rumah ibadah sampai dihapus, maka kata Kholil, jelas ini akan memunculkan kekisruhan yang tak pelak bisa berujung pada pertikaian antaragama.
"Kalau PMB dihapus, kristenisasi akan merajalela," katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Forum Ummat Islam (FUI) Muhammad Al Khattath mengungkapkan, umat Kristen yang mau melakukan misi kristenisasi sebetulnya tidak ada masalah. Yang jadi masalah jika kegiatan tersebut dilakukan di tengah-tengah komunitas masyarakat yang sudah beragama.
"Jangan sampai orang yang sudah berakidah, bersyahadat, dan beriman kepada Allah, malah dimurtadkan. Ini adalah ajakan perang. Pemurtadan adalah aksi yang sangat membahayakan bagi umat," imbuh Al Khattath.
Jumpa pers ini juga dijadiri sejumlah tokoh-tokoh Islam, pimpinan ormas-ormas Islam, dan para aktifis dakwah dan pemerhati masalah umat Islam. [ain/hidayatullah.com]