Arogansi HKBP: Hadapi Brigade Yesus dengan Jihad Sampai Tetes Darah Terakhir
JAKARTA (voa-islam.com) - Berbagai konflik yang menimpa umat Islam dan Kristen di berbagai daerah harus diwaspadai. Jika diremehkan, pecahlah perang agama. Karena disinyalir, pihak Kristen telah lama mempersiapkan Brigade Yesus, kelompok pasukan bersenjata untuk menghadapi umat Islam. Mereka melakukan latihan fisik dan bahkan menggunakan senjata api di camp-camp militer.
Hal itu disampaikan Ustadz Drs M Alfian Tanjung dalam orasinya saat aksi damai “Menolak Arogansi HKBP & Serangan Kepada Umat Islam,” di bundaran HI Jakarta, Jum’at (24/9/2010). Menurutnya, kelompok paramiliter Kristen itu bersiap-siap untuk menghabisi kaum muslimin dengan strategi ‘bubur panas.’.
“Sampai hari ini barisan Brigade Yesus, kelompok-kelompok Kristen mereka sebetulnya terus mempersiapkan diri untuk menghabisi umat Islam dengan strategi ‘bubur panas’ yang mereka mainkan di berbagai belahan Indonesia timur,” ujarnya.
...Sampai hari ini barisan Brigade Yesus terus mempersiapkan diri untuk menghabisi umat Islam yang dimainkan di berbagai belahan Indonesia timur...
Aktivis antikomunis ini juga mengungkapkan data-data bahwa hingga Januari 2010, jumlah anggota Brigade Yesus diperkirakan mencapai 52 ribu pasukan yang dilatih sejak tahun bulan Mei 2005.
Dengan tegas, dosen Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA) ini memperingatkan umat Islam agar siap berjihad sampai titik darah penghabisan, untuk menghadapi semua pihak yang hendak menistakan umat Islam.
“Pada siang ini kita mempertegas kepada siapa saja yang mencoba bermain-main dengan umat Islam dan menghina pada titik yang sangat sensitif, yakni akidah kita. Bagi kita hanya ada dua pilihan, hidup mulia atau mati syahid,” tegasnya berapi-api. “Apapun yang dilakukan oleh siapapun, bila mengarah pada penistaan umat Islam, maka pilihan buat kita adalah menghadapi mereka sampai tetes darah penghabisan,” imbuhnya.
...kepada siapa saja yang mencoba bermain-main dengan umat Islam dan menghina akidah kita, maka kita hanya ada dua pilihan, hidup mulia atau mati syahid...
Karenanya, Ketua Umum LSM Taruna Muslim ini mengimbau umat Islam untuk merapatkan shaff perjuangan dan persaudaraan sesama Muslim.
“Persoalan kita sampai kepada sebuah titik situasi di mana konsolidasi dan sinergi potensi umat harus terus diperkuat. Semoga kebersamaan kita ini akan terus kita tata kelola sampai langkah-langkah yang ke depan karena gerakan mereka telah sampai kepada bentuk-bentuk perlawanan fisik lebih lanjut,” pungkasnya.
UMAT BERSATU MELAWAN AROGANSI HKBP BEKASI
Dalam aksi damai yang dikhususkan untuk merespon arogansi Gereja HKBP Bekasi itu, sekira sepuluh ribu umat Islam memutihkan Jakarta. Acara berlangsung tertib dan damai usai shalat Jum’at. Massa yang dikomando Forum Umat Islam (FUI) itu melakukan longmarch dari HI menuju ke Gedung Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI dan berakhir di Monas.
Para pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam FUI bergantian menyampaikan orasi, menyatakan sikap tegasnya terhadap arogansi HKBP yang membangkang terhadap Peraturan Bersama Menteri (PBM) tentang Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah. Kepada pemerintah dan aparat, mereka mendesak agar bersikap tegas terhadap arogansi HKBP yang melakukan tirani minoritas di Bekasi.
Uniknya, aksi damai menolak arogansi HKBP itu juga diikuti oleh massa dari The Jakmania (penggemar klub sepakbola Persija Jakarta). Bahkan seorang petinggi The Jakmania turut memberikan orasi tegas yang memperingatkan agar warga Batak Kristen di Bekasi menghormasi warga setempat. Mereka juga mengutuk kelakuan arogan HKBP di Bekasi.
Pernyataan sikap para tokoh dari ormas-ormas Islam itu diakhiri oleh orasi Ustadz Muhammad Al-Khaththath di depan gedung Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI. Sekjen FUI ini menyatakan kekecewaan terhadap kinerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Sebelumnya, telah disepakati bahwa aspirasi FUI akan diterima langsung oleh Menkopolhukam Djoko Suyanto. Tapi pada saat acara berlangsung, tiba-tiba dikabarkan bahwa Djoko Suyanto sudah pulang. Aksi damai pun diakhiri dengan doa dan pembacaan Pernyataan Sikap FUI Soal Konflik HKBP Bekasi dengan Warga.
Aksi damai sempat memanas, ketika para pengunjuk rasa dilarang melaksanakan shalat di masjid komplek Dephan. Untungnya, Ustadz Khaththath berhasil meredam emosi pengunjuk rasa agar tidak berbuat anarkhis. Massa pun memilih untuk shalat di masjid-masjid terdekat.
Meski berlapang dada terhadap pelarangan shalat di masjid tersebut, namun Khaththath tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Kepada para petugas yang melarang kita shalat di masjid ini, kita doakan supaya mereka pada sakit semua,” tuturnya. [taz/widiarto, adrian]