Ba'asyir Ditahan, JAT Ancam Shalat Ied di Tahanan Bareskrim
Jakarta (voa-islam.com) - Jika pengasuh pondok pesantren Ngruki Ustadz Abu Bakar Ba’asyir benar-benar tidak diizinkan untuk melakukan ibadah shalat Idul Fitri di luar tahanan, maka Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) berencana akan menggelar shalat Ied di tahanan Bareskrim Mabes Polri.
“Kami selalu ingin menemani ustadz untuk melakukan ibadah, apalagi ini Idul Fitri. Jadi kami akan menunggu jika sampai waktunya dipastikan tidak boleh shalat di luar,” ucap juru bicara JAT Son Hadi, Rabu (1/9/2010).
....Jadi kami akan menunggu jika sampai waktunya dipastikan tidak boleh shalat di luar,” ucap juru bicara JAT Son Hadi...
Dia menambahkan, untuk urusan melaksanakan ibadah adalah hak bagi setiap warga negara. “Ya ini urusan ibadah, tidak perlu pelarangan. Ini kan hak sebagaimana seorang warga negara yang beragama Muslim,” sambungnya.
Tapi yang pasti kalau memang benar, lanjutnya, dia berpikir bahwa Polri tidak perlu mengatakan hal demikian. Itu kan sesuatu yang menimbulkan sensasi dan pertanyaan di benak masyarakat. “Kami heran mengapa orang shalat kok dikhawatirkan,” ketusnya.
Sebelumnya, pihak Mabes Polri memberikan sinyal tidak akan mengizinkan Ba’asyir melakukan shalat Ied di luar tahanan Bareskrim. Mabes Polri tak mau mengambil risiko terkait pengamanan yang bersangkutan.
Sementara untuk shalat di dalam tahanan, diperkirakan tidak mencukupi untuk 40 orang. Padahal, salah satu syarat shalat Ied bisa dilaksanakan, yaitu minimal diikuti oleh 40 jamaah.
Polisi Disetir Asing Wajar Dapat Hibah
Menanggapi hibah yang didapat Bareskrim Mabes Polri yaitu sejumlah barang dengan total nilai 20 juta dolar Australia dari Australia. Denagan Alasan Hibah tersebut diberikan karena Bareskrim Mabes Polri dianggap dapat melakukan pemberantasan terorisme.
Namun, Juru bicara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Son Hadi menuding bahwa hibah tersebut adalah bukti bahwa adanya campur tangan pihak asing di dalam kebijakan pihak kepolisian.
..."Sumbangan itu tidak gartis. Polri menjalankan misi asing yang jelas menginjak negara. Kita hanya sebagai kacung," ucapnya...
"Ini jelas sekali mereka dibayar oleh Australia dan Amerika. Sumbangan itu tidak gartis. Polri menjalankan misi asing yang jelas menginjak negara. Kita hanya sebagai kacung," ucapnya, Rabu (1/9/2010).
Lebih lanjut Son mengaitkan campur tangan asing dengan penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Menurut dia, dalam dakwahnya, Ba’asyir hanya melakukan penyadaran agar warga negara Indonesia tidak bisa diperintah negara asing. "Ustad Abu hanya menyadarkan," sambungnya.
Son menambahkan bahwa hibah yang diberikan pemerintah Australia untuk penanganan masalah penyelundupan manusia harus diaudit. "Itu jelas yang penting itu diaudit, mekanisme resmi apa tidak," katanya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menerima sejumlah alat guna mencegah terjadinya penyelundupan manusia ke Austalia melalui Indonesia. (Arsyila/ozo)