Surabaya (voa-islam.com) - Islam benar-benar babak belur dipermainkan Densus 88 Jatim, dalam simulasi penanganan bom di kereta komuter Stasiun Wonokromo, Kamis (24/3), menggunakan simbol ISLAM!!! Dalam latihan antiteroris, Densus 88 benar-benar tak beradab dan tidak menghargai perasaan umat Islam sebagai pemilik suara mayoritas di negeri terbesar ke empat didunia, dan negeri muslim terbesar di dunia.
Kecaman datang akibat ulah Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis (24/3) kemarin.
Apa pasal? apalagi kalau bukan pengunaan label pada kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan juga menggunakan teriakan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror dalam simulasi penanganan teroris ini dituding telah melecehkan umat Islam.
kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan beradegan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror adalah penghinaan yang sangat jelas
"Secara tidak langsung, polisi Jawa Timur telah sengaja dan terus terang menganggap bahwa seluruh umat Islam adalah teroris," kecam Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Pusat, Mustofa B Nahrawardaya.
Tudingan itu disampaikan Tim Pembela Muslim (TPM) dan Forum Pembela Islam (FPI).
"Presiden sudah saatnya menegur keras terhadap Polda Jatim maupun lembaga yang terlibat dalam simulasi itu. Jika tidak, Presiden bisa dianggap terlibat langsung atau pun tidak langsung terhadap penggunaan simbol Islam yang dipakai dalam simulasi," jelasnya.
Mustofa pun mengingatkan agar polisi tidak usah menunggu reaksi besar umat Islam, mengingat penyalahgunaan simbol tersebut jelas menyalahi etika kerukunan beragama di Indonesia. Aparat yang digaji oleh masyarakat yang memang mayoritas Islam.
Islam, takbir dan Jihad, tidak selayaknya berbuat semena-mena, dan tidak mengindahkan tata krama kehidupan bermasyarakat.
Jika tidak ada permintaan maaf, sama saja polisi mengajak umat Islam untuk berperang dengan warga sendiri. Ini tidak akan mendukung upaya pemerintah yang konon akan memerangi terorisme, karena dengan model seperti polisi jawa Timur itu, justru akan memunculkan teroris model baru.
Kenapa tidak teriakkan Haleluya saja? Densus 88 Takut Gories Mere, ya?
Mengapa Islam jadi korban lagi? Selayaknya Umat Islam patut menuntut permintaan maaf dari Densus 88 segera! (detik/voa-islam.com)
Sabtu, 26 Maret 2011
Densus 88 Hina Islam! Latihan Anti Teror, Teriakkan Takbir
Selasa, 15 Maret 2011
Tentara Zionis Hajar Jamaah Palestina di Halaman Al Aqsa
Saksi mata Palestina menuturkan aksi pelecehan itu dlakukan para penghuni permukiman Yahudi di halaman masjid yang langsung dibalas oleh jamaah Palestina dengan meneriakkan nama Allah.
Namun tiba-tiba sejumlah tentara Israel menyerang mereka dengan keras dan melukai satu orang. Tentara Israel juga menahan tiga orang dalam insiden tersebut.
Mereka mengatakan bahwa tentara Israel meningkatkan jumlah keberadaan mereka di Masjid Al Aqsa menyusul bentrok tersebut.
Dalam kasus lain, masih dalam konteks yang sama, sebuah pengadilan Israel mengeluarkan larangan bagi seorang pemuda Palestina dari kota Umm Al-Fahm, untuk memasuki masjid Al Aqasa selama satu bulan. Sanksi itu dijatuhan atas sikapnya meneriakkan takbir dengan suara keras di dalam masjid.[muslimdaily.net/rpk] Readmore...
Relawan FPI Siap Bantu Korban Tsunami Jepang
Tawaran itu disampaikan FPI melalui surat kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta. FPI menyatakan memiliki pengalaman untuk melakukan evakuasi di lokasi bencana, terutama di Aceh.
FPI menyatakan siap menyediakan relawan berapapun jumlahnya yang dibutuhkan Jepang. “Kami berpengalaman mengevakuasi 100 ribu mayat saat tsunami di Aceh dan di lokasi lainnya di Jawa Barat, Sumatra Barat, Solo, Boyolali, Sinjai, Morowali, Mentawai, dan Yogyakarta,” ujar Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab.[muslimdaily.net/bbs] Readmore...
TPM dan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Walk Out
JAKARTA - Sidang dengan terdakwa ustadz Ba'asyir hari ini yang dijadwalkan menggunakan teleconference saksi-saksi diwarnai aksi walk out (keluar) pihak TPM dan ustadz Abu Bakar Ba'asyir.
TPM menyatakan tidak setuju dengan hakim Heri Swantoro yang tetap mengijinkan saksi dihadirkan melalui percakapan jarak jauh. Meskipun layar untuk telewicara sudah disiapkan namun TPM tetap menolak persidangan. Terjadi sedikit kericuhan saat salah satu anggota TPM membanting sebuah buku yang kemudian ditanggapi petugas keamanan dengan "menangkap" salah satu anggota dari TPM.
Aksi tersebut disusul walk out seluruh pengacara ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Sidang lalu di skors sekitar satu jam, dan dilanjutkan dengan tanpa kehadiran TPM.
Ustad Ba'asyir Walk Out
Setelah skors berakhir, ustadz Abu yang masih duduk di kursi terdakwa meminta waktu sebentar untuk menjelaskan hakikat persidangan yang sedang dijalani, bahwasanya persidangan tersebut merupakan kebatilan. Karena menurut ustadz Abu para jaksa telah melecehkan Islam dengan menyatakan i'dad (latihan militer) sebagai kejahatan.
Dengan itu ustadz Ba'asyir menyatakan menolak persidangan dan memilih keluar dari persidangan. [muslimdaily.net]
Abdul Haris dan Ubaid Saksi Teleconference Sidang ABB
JAKARTA - Tanggal 14 Maret 2011, hari Senin rencananya sidang dengan terdakwa ustadz Abu Bakar Ba'asyir dilanjutkan dengan mendatangkan saksi-saksi.
Setelah pada sidang sebelumnya, Kamis 10/3 hakim Heri Swantoro yang mengadili kasus yang menimpa ustadz ABB memberikan putusan sela yang isinya menolak eksepsi ustadz ABB maupun tim pengacara dari TPM. Selanjutnya Heri Swantoro meminta kepada JPU untuk mendatangkan saksi-saksi pada sidang lanjutan hari Senin 14/3.
Teleconference
Sidang kontroversial kali ini makin dilengkapi dengan kontroversi lain, yaitu mendatangkan saksi melalui teleconference. Dengan alasan keamanan hakim Heri Swantoro merestui permintaan JPU yang meminta saksi hanya dihadirkan dari jarak jauh menggunakan fasilitas video conference (komunikasi jarak jauh). Padahal para saksi yang dihadirkan hanya berada di Rutan Mako Brimob, Depok. Namun pengamanan dengan ribuan polisi dilengkapi tim sniper dirasa tidak cukup.
Menurut informasi yang diterima MuslimDaily dari JMC, saksi-saksi yang akan dihadirkan dalam persidangan melalui teleconference besok adalah Abdul Haris Ainul Falah yang merupakan amir JAT wilayah Jakarta (sudah divonis 4,5 tahun), kemudian Lutfi Haidaroh alias Ubaid (sudah divonis 10 tahun), Sholahudin alias Sholeh Shultoni. Teleconference akan dilakukan dari Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Sedangkan saksi-saksi yang akan dihadirkan langsung dalam persidangan ustadz ABB di PN Jaksel adalah Deden Dantini dan dr Syarif Usman yang dituduh menjadi donatur pelatihan bersenjata, Syarif Usman sudah divonis 4,5 tahun sama seperti yang dijatuhkan kepada Abdul Haris. [muslimdaily.net]
Sabtu, 12 Maret 2011
Tiga Cara Mengingat Mati!
Oleh: Ali Akbar bin Agil
INGAT mati termasuk salah satu akhlak terpuji dan perilaku luhur lagi mulia. Bagaimana tidak, mengingat kematian bukan sekadar ingat dan tidak lupa, namun lebih dari itu mengingat kematian berarti mempersiapkan bekal sebelum ajal datang.
Diriwayatkan dari Kumail bin Yizad, bahwa ia keluar dengan Ali Abi Thalib radhiyallahu`anhu (ra.). Dalam perjalanan itu Ali menoleh ke kuburan lalu berkata, “Wahai penghuni tempat yang menyeramkan, wahai penghuni tempat penuh bala`, bagaimana kabar kalian saat ini? Maukah kalian kuberitahu kabar dari kami: harta-harta kalian telah dibagi-bagi, anak-anak kalian telah menjadi yatim, dan istri kalian telah dinikahi oleh orang lain. Kini, maukah kalian memberi tahu tentang kabar yang kalian miliki?”
Kemudian Ali menoleh pada Kumail dan berkata, “Wahai Kumail, seandainya mereka diizinkan menjawab mereka akan mengatakan, ‘Sebaik-baik bekal adalah takwa.’
Ali menangis. Lantas, kembali berkata, “Wahai Kumail, kuburan itu adalah kotak amal, dan di kala kematian, kabar dari isi kotak amal itu akan menghampirimu.” (Al Hasan bin Bisyr Al-Aamidiy, Kanzul `Ummaal, Juz III, hal.697, Maktabah Syamilah).
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dun-ya dengan sanad dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallahu `alaihi wa sallam (SAW) bersabda: “Perbanyaklah mengingat kematian, sebab ia mampu membersihkan dosa-dosa, dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.”
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh para sahabat tentang siapa “orang-orang yang beruntung.” Maka Rasul menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati, paling baik dalam persiapan menyambut kematian. Merekalah orang-orang yang beruntung, dimana mereka pergi (meninggal) dengan membawa kemuliaan di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah (4259)
Sehebat apapun seseorang, segesit bagaimanapun ia berlari, tidak ada yang bisa lepas dari jaring kematian. Di manapun, kapanpun, dan dalam keadaan bagaimanapun, kematian itu pasti akan datang menyergap, baik dalam keadaan kita siap atau tidak, baik dalam keadaan baik atau buruk, kematian adalah suatu kepastian.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta`la (SWT) berfirman,
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu.” (QS. Al-Jumu`ah [62]: 08)
Cara Mengingat Mati
Ada banyak cara dan kiat untuk membuat kita selalu ingat mati. Beberapa di antaranya:
Pertama, berusaha sekuat tenang untuk mengingat kematian yang menimpa orang lain, entah itu saudara, keluarga, atau siapa saja di antara manusia yang telah mendahului kita. Misalnya, saat kita berjalan kemudian berpapasan dengan rombongan yang memanggul keranda jenazah, di saat itulah kita berusaha mengingat kematian.
Atau saat tetangga kanan-kiri kita ada yang meninggal, kita juga berusaha mengingat kematian dengan mengatakan dalam diri kita, “Hari ini tetanggaku telah meninggal, mungkin esok, lusa, atau beberapa hari lagi aku yang akan dipanggil oleh Allah SWT.”
Hal demikian jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh, akan membuat kita terhindar dari pembicaraan yang tidak berguna kala bertakziah kepada keluaraga yang ditinggal mati kerabatnya seperti yang sering kita perhatikan atau bahkan kita sendiri melakukannya.
Padahal Rasul pernah menegur beberapa orang yang berbicara tanpa guna. Beliau mengatakan, “Andaikata kalian banyak mengingat ‘pemotong kenikmatan’ niscaya kalian tidak banyak berbicara seperti ini, perbanyaklah mengingat ‘pemotong kenikmatan’. (HR. Turmudzi (2648))
Kedua, setelah kita mengingat kematian itu sendiri, cobalah kita membayangkan bagaimana sepi dan sunyinya alam kubur itu, tidak ada yang menemani di hari-hari yang dilalui. Suami atau istri yang paling cinta sekalipun tidak ada yang sanggup menemani jika kita telah wafat, terkubur dalam tumpukan debu dan tanah.
Diceritakan dari Abu Bakar Al-Isma`ili dengan sanandnya dari Usman bin Affan, bahwa apabila mendengar cerita neraka, ia tidak menangis. Bila mendengar cerita kiamat, ia tidak menangis. Namun, apabila mendengar cerita kubur, ia menangis.
“Mengapa demikian, wahai Amirul Mukminin,” tanya seseorang kepada beliau. Usman menjawab, “Apabila aku berada di neraka, aku tinggal bersama orang lain, pada hari kiamat aku bersama orang lain, namun bila aku berada di kubur, aku hanya seorang diri.” (Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Al-`Ushfuri, Syarh Al-Mawaa`idz Al-`Ushfuuriyyah, Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, hal. 28)
Kesendirian dan sepi senyapnya alam kubur dapat berubah menjadi kebahagiaan atau kesengsaraan, tergantung amal kita selama hidup di dunia. Kuburan dapat menjadi lumbung kebahagiaan atau menjadi sumber siksa dan sengsara. “Kubur itu bisa merupakan salah satu kebun surga atau salah satu parit neraka,” sabda Nabi SAW. (HR. Turmudzi (2460))
Ketiga, termasuk hal sangat dianjurkan dalam upaya kita mengingat mati adalah berziarah ke kubur. Ziara kubur merupakah perkara yang disunnahkan dan sangat direkomendasikan oleh rasul.
Lewat kegiatan ziarah, kita mengambil pelajaran dan hikmah tentang keadaan alam kubur, dan apa yang terjadi di dalamnya, serta kehidupan yang akan dilewati usai dari alam kubur nantinya.
Dalam sebuah hadits, nabi berpesan, “Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang berziaralah sebab ia dapat mengingatkan akan kehidupan akhirat dan menjauhi kemewahan dunia.” (HR. Muslim (977))
Saat ini, musibah terjadi di mana-mana setiap saat. Sementara di sisi lain, banyak manusia tidak sadar bahwa detak jantung, denyut nadi mereka bisa saja berhentik berdetak sewaktu-waktu. Entah karena tabrakan, karena kecelakaan, karena banjir, tsunami atau bahkanya saat mereka sedang bersendau gurau dengan sana-keluarga. Sesungguhnya kematian merupakan langkah yang sudah pasti, kita hanyalah menunggu gilirannya.
Dan ketika nyawa telah dicabut – bahkan ketika kita sedang bergembira sekalipun— apa yang telah kita siapkan untuk menghadap Nya?
Penulis adalah pengajar di Pesantren Darut Tauhid, Malang
Rabu, 02 Maret 2011
Mantan ''Dewa Gitar'' yang Kini Menyerukan Islam
Philips menyatakan, larangan itu bukan hanya untuk gitar, tapi semua aliran musik. "Hati yang diisi dengan musik tidak akan memiliki ruang untuk kata-kata Tuhan," tulisnya dalam bukunya, Contemporary Issues. Buku ini membahas persoalan-persoalan aktual umat islam, mulai dari perkawinan anak di bawah umur, pemukulan istri, poligami, dan membunuh kaum murtad, hingga homoseksualitas.
Philips berpendapat, Islam tidak melarang semua musik. Namun, musik yang dianjurkan adalah yang dinyanyikan kaum pria dan anak perempuan belum dewasa. Lagu-lagunya pun berisi konten yang dapat diterima umum. "Instrumen senar sebaiknya dihindari," ia melanjutkan.
Philips adalah imigran asal Jamaika. Masuk ke Kanada di usia 11 tahun, ia mengambil pendidikan gitar. Ia bermain di klub malam selama belajar di Universitas Simon Fraser di British Columbia. Namanya makin terdongkrak setelah itu.
Di puncak kepopulerannya, jiwanya gelisah. Ia memutuskan mengasingkan diri dari hiruk-pikuk musik negerinya dan menyusul sang ayah yang juga tenaga ahli di Canadian Colombo Plan berpindah ke Malaysia, menjadi penasihat menteri pendidikan. Di negeri jiran itu, ia dikenal sebagai "Jimi Hendrix dari Sabah".
Tapi setelah memeluk Islam pada tahun 1972, ia meletakkan gitarnya untuk selamanya. Dalam biografi di situs web ia mengatakan, "ketika saya menjadi seorang Muslim, saya merasa tidak nyaman melakukan hal ini dan menyerah baik secara profesional maupun pribadi."Bagi banyak orang, musik menjadi sumber hiburan dan harapan dari Allah. Musik membawa mereka untuk sementara, seperti obat. "Quran, kata-kata Allah yang penuh dengan bimbingan, juga bisa memainkan peran itu."
***
Dalam bukunya, ia juga mengatakan wanita dewasa dilarang untuk bernyanyi. "Pria lebih mudah terangsang daripada perempuan sebagai telah sepenuhnya didokumentasikan oleh studi klinis Masters dan Johnson. "
Tetapi Institut Islam Toronto mengatakan pada situs webnya yang banyak sarjana tidak setuju dengan penafsiran itu, dan mempertimbangkan musik diperbolehkan asalkan tidak mengandung "sensual, menduakan Tuhan, atau tema tidak etis dan pesan subliminal.
"Jadi untuk mengatakan bahwa semua musik dilarang dalam Islam tampaknya tidak tepat. Islam menempatkan kehidupan dunia dan akhirat secara seimbang," tulis situs ini.
Sohail Raza, juru bicara Kongres Muslim Kanada, mengatakan klaim bahwa Islam tidak mengijinkan musik adalah "benar-benar tak berdasar" dan benar-benar merupakan upaya untuk mencegah imigran Muslim dari integrasi ke dalam masyarakat Kanada.
"Ini adalah orang-orang yang memiliki keengganan untuk sukacita," kata Raza. "Kami memiliki situasi yang sangat menyedihkan dimana orang-orang seperti Philips yang membawa hal-hal dalam Islam yang benar-benar tidak benar, dan menumbuhsuburkan Islamophobia."
Philips, yang memiliki gelar dari Universitas Islam Madinah dan Universitas Riyadh, dan mendirikan Universitas Islam Online, tinggal di Qatar tapi tetap menjadi pembicara konferensi yang populer di Kanada. Dia memberikan kuliah tentang "musik dan kencan" di sebuah masjid Toronto April lalu.
Dalam video online-nya, mantan musisi panggilan musik kecanduan jahat. "Intinya adalah bahwa jika musik itu bermanfaat, maka musisi akan menunjukkan manfaat yang dalam hidup mereka," katanya dalam sebuah video YouTube.
"Apa yang Anda lihat justru adalah bahwa beberapa elemen yang paling korup masyarakat yang ditemukan di antara para musisi. Obat-obatan, penyimpangan dan homoseksualitas, hal ini jenis dan semua korupsi yang ada di sana, orang bunuh diri, "katanya. "Kenyataannya adalah bahwa hal itu sebenarnya tidak membawa sisi, jahat gelap yang memproduksi jenis korupsi antara mereka sendiri dan, pada akhirnya, berakhir sampai merusak elemen masyarakat."
Readmore...
Nashrani Menyerang Kampung Muslim di Medan
MEDAN (Arrahmah.com) - Sebuah penyerangan warga Muslim oleh pemuda nashrani terjadi di kota Medan. Kejadian teror yang memilukan ini terjadi di Kampung Melayu, Selambu, Medan. Sebanyak 7 rumah dibakar dan 7 hektar ladang warga juga dirusak. Mengapa kaum minoritas nasrani i...ni begitu berani melakukan teror ke umat Islam yang mayoritas?
Kronolis Kejadian Penyerangan
Kejadian bermula saat penyerangan oleh 16 pemuda nashrani yang merusak ladang warga muslim. Ladang warga yang dirusak sekitar 7 hektare. Selain itu, pemuda nashrani ini juga membakar 7 rumah warga Muslim Selambu, Medan. Peristiwa tersebut diketahui setelah adanya laporan dari salah satu warga, tepatnya tanggal 28 Oktober 2010 pukul 8.00 malam. Sebenarnya warga Selambu yang dikenal dengan kampung Melayu ini adalah warga yang menempati tanah dari warisan raja Melayu dan dihuni oleh sekitar 40 KK. Sementara pemuda nashrani yang bertempat tinggal di seberang jalan tol rute Amplas-Tembung ini adalah warga dengan tempat tinggal di daerah yang bisa dikatakan tidak menguntungkan, dikarenakan oleh lahan yang dijadikan pemukiman tidak bisa dijadikan untuk lahan pertanian. Sementara kampung melayu adalah kampung yang mempunyai lahan yang sangat bagus untuk dijadikan pertanian, dengan kata lain faktor awal penyerangan tersebut adalah untuk merebut lahan yang sudah diolah warga melayu sekitar tahun 2000. Sementara warga kampung melayu sendiri juga sudah membuat kampung mereka sendiri di tahun 2005 yang lalu. Meski sudah terlihat keinginan warga kafir untuk merebut lahan tersebut di tahun-tahun sebelumnya, tetapi bentrokan fisik ini tidak terhindarkan lagi dan terjadi di tahun 2010 ini.
Nasrani Berdusta & Warga Muslim Siap Siaga
Setelah kejadian, sejumlah warga yang mendengar laporan tersebut mendatangi tempat kejadian, dan dengan ijin Allah mereka menawan 1 pemuda diantara mereka. Diwaktu malam itu juga pemuda tersebut dibawa ke Polsekta Percut Sei Tuan, tetapi hasilnya nihil. Alih-alih mendapat perlindungan dari para thogut, malah perkara ini tidak dianggap serius oleh mereka. Dengan hasil yang tidak sebanding, maka warga memulangkan pemuda tadi ke pihak nashrani lagi. Tapi dasar orang kafir, sesampainya pemuda ini kembali ke kelompoknya, dia mengarang berita bohong tentang kejadian yang dialaminya, dia menceritakan bahwa dia telah ditawan sama orang muslim dan dipukuli, sementara istrinya juga di bawa dan ditelanjangi mereka. Dengan berita bohong ini, maka terjadilah bentrokan di kubu Muslim dan kafir nashrani ini.
Teroris Teriak Teroris
Berikutnya, pada tanggal 30 Oktobernya warga kafir mengumpulkan sejumlah orang dan mencapai sekitar 600 orang, dan ditambah lagi pihak Muslim di sekitar kampung melayu ini, yang sebelumnya mereka sudah diancam oleh orang bertopeng dengan menggunakan senjata api untuk mau bergabung membantai dan membakar warga Muslim Kampung Melayu, dengan isu bahwa warga Kampung Melayu adalah kampung teroris dan menyembunyikan teroris.
Betapa paniknya warga di Kampung Melayu, bagaimana tidak penyerangan ini dilakukan tanpa sepengetahuan warga melayu, dan para warga hanya 20 orang saja dan itupun sudah termasuk anak-anak dan wanita. Kejadian ini terjadi pada pukul 10 pagi. Hal ini dikarenakan sebagian warga bekerja sebagai buruh bangunan dan pedagang yang kerja di kota Medan, dengan dipimpin oleh Pak Thoriq (saksi dari peristiwa ini) ibu-ibu dan anak-anak dikumpulkan di Masjid Kampung.
Dengan beringasnya kelompok kafir sudah sangat tidak sabar untuk membakar rumah dan membantai warga Melayu. Hal ini terbukti dan terlihat jelas sekali oleh Pak thoriq, karena mereka membawa senjata pedang panjang. Dengan keyakinan dan kepasrahan kepada Allah, warga muslim bergerak maju ingin melakukan perlawanan dengan mengucapkan takbir, seketika itu juga pasukan kafir bergerak mundur, karena terlihat sudah mundurnya pihak kafir, maka warga melayu bergerak mundur lagi hal ini dikarenakan tidak inginnya terjadi bentrokan fisik.
Malaikat Turun Membantu Muslim
Tapi memang dasar orang kafir, mereka sudah termakan hasutan dari salah pemuda sebelumnya, dengan beringas lagi mereka menyerbu warga melayu, dan dengan izin Allah, "karamah" datang menghampiri warga, pada saat kejadian tersebut Allah mengutus malaikatnya dengan perlengkapan perang yang komplit, warga kampung melayu mendengar bahwa ada cerita dari fihak kafir bahwa mereka mundur karena melihat adanya shaf pasukan, yang shaf pertama barisan dengan perlengkapan baju perangnya, shaf kedua dengan pakaian ala ninja, dan di shaf ketiga dengan berpakaian berjubah berwarna putih, betapa terkejutnya warga muslim melihat kejadian tersebut karena belum melakukan bentrok fisik ke fihak kafir, tetapi mereka melihat seperti adanya penghalang diantara pihak muslim, fihak kafir melakukan perlawanan kepada pasukan malaikat tersebut, dengan adanya perlawanan maka setelah berakhirnya bentrokan dan kocar-kacirnya pihak kafir, ternyata dari pihak mereka kritis satu orang dengan kepala hampir terpenggal.
Belum hilang keheranan fihak kafir dengan pasukan perang yang datang menghalangi warga, mereka malah mencari-cari berkeliling kampung untuk memastikan dimana mereka menyembunyikan pasukan malaikat tadi, malah ibu-ibu yang ketika itu diintrogasi polisi langsung menjawab "Kalau mau dicari disini mana ada, cari sana dilangit" ketusnya.
Anehnya lagi, kejadian ini ternyata sudah disaksikan oleh polisi thogut dari kejahuan, hal ini nampak jelas sekali karena setelah adanya pihak kafir yang kritis maka polisi datang. Sayangnya pula, berita dan kejadian ini bak hilang ditelan bumi dan tidak menjadi berita nasional, malah terlihat disembunyikan ke khalayak ramai. Itu konsekuensi dari media-media kafir dan sekuler yang mendominasi negeri ini. Padahal, TV One sebagaimana biasa dan gemar dengan berita semacam ini sudah meliput kejadian ini dan sudah pula menyiarkannya. Namun, tetap saja umat Muslim banyak yang tidak tahu berita ini dan banyak pula yang takut masalah ini bisa menjadi pemantik terjadinya isu SARA. Padahal, ini suatu bukti bahwa umat Muslim yang mayoritas di negeri ini bisa menjadi korban teror kaum nashrani yang minoritas.
Dimanakah umat Islam yang lainnya ?
Keppres Bubarkan Ahmadiyah Segera Diterbitkan
Jakarta (voa-Islam) - Setelah umat Islam melakukan long march dari Bunderan HI menuju Istana Negara, perwakilan dari Forum Umat Islam (FUI), seperti KH. Muhammad Al Khaththath, Habib Muhammad Rizieq Syihab, Munarman, Alfian Tanjung, Amin Djamaluddin, KH. Misbahul Anam memasuki Istana Negara. Mereka diterima baik oleh wakil dari presiden, yakni Menteri Sekretaris Kabinet dan Menteri Agama Suryadarma Ali.
Dalam pertemuan itu, Selasa (1 Maret 2011) FUI menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang Bukti Kekafiran Ahmadiyah dan Penodaannya terhadap Agama Islam. Isi surat itu menyatakan agar SBY segera mengeluarkan Keppres tentang pembubaran Ahmadiyah dan pelarangan penyebaran ajarannya serta pembinaan terhadap warganya.
Atas dorongan FUI, Pemerintah berjanji akan segera melakukan rapat-rapat teknis untuk penyusunan Keppres pembubaran Ahmadiyah. Direncanakan, esok (2 Maret) FUI akan kembali melakukan pertemuan dengan Menteri Agama di Kantor Departemen Agama di Lapangan Banteng, Jakarta guna memberikan masukan-masukan atau point-pont yang diperlukan kepada pemerintah dalam rangka perumusan Keppres Pembubaran Ahmadiyah ke depan.
Usai pertemuan di Istana, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath dalam orasinya di depan Istana, menegaskan, adalah kewajiban penguasa adalah menjaga dan memelihara agama Islam. “Kami menyampaikan nasihat melalui surat kepada Presiden agar malakukan yang ma’ruf nahi munkar, khususnya terkait Ahmdiyah. Kami membawa bukti-bukti nyata, bahwa Ahmadiyah adalah pemalsu agama Islam. Tidak ada pilihan lain bagi Ahmadiyah kecuali dibubarkan,” seru Al Khaththath.
Al Khaththath berharap, Presiden SBY terbuka mata hatinya, bahwa Ahmdiyah tidak seperti yang dijelaskan oleh para pembohong seperti Abdul Basit dan Zafrullah Pontoh (Jubir Ahmadiyah), Ulil Absar Abdalla, Adnan Buyung Nasution (Pembela Ahmadiyah), Hendardi (Direktur Setara Institute), dan Goenawan Mohamad dari Majalah Tempo.
Sekjen FUI itu mengingatkan, umat Islam hendaknya jangan terlalu cepat gembira. “Kita ini sedang berhadapan dengan penguasa. Apalagi mereka itu politisi. Karena itu, umat Islam harus tetap bersabar dan tak berhenti berjuang. Yang pasti, kita akan kawal terus sampai Keppres Pembubaran Ahmadiyah diterbitkan. Kita berharap, Keppres pembubaraan Ahmadiyah segera diproses dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ungkap Al Khaththath tegas.
Siap Nginap di Istana
Sementara itu Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab mengatakan, Apel Siaga Umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah semoga menjadi awal kemenangan kita. Habib meminta umat Islam agar bersabar seraya melihat sejauhmana keseriusan Pemerintahan SBY untuk mengakomodasi aspirasi umat Islam.
“Siap sabar? Siap menunggu? Siap membela agama Allah? Kalau dikemudian hari kita dibohongi lagi, siap turun lagi? Siap nginap di istana? Karena itu yuk kita siapkan diri untuk menyambut kemenangan dari Allah Swt. Dan jangan lupa sehabis shalat, mohon doa kepada Allah agar umat Islam diberi kemenangan, dan kepada pemerintah SBY dibukan mata hatinya untuk segera membubarkan Ahmadiyah,” tukas Habib Rizieq yang diamini oleh seluruh kaum Muslimin yang memadati area Monas, depan Istana Negara.
Selasa, 01 Maret 2011
Menu Sehat ala Nabi
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab; 33 : 21).
Segala sesuatu yang dicontohkan atau disuruh oleh Rasulullah SAW pasti mempunyai manfaat dan kebaikan yang banyak. Karena sesuai dengan kedudukan beliau sebagai uswatun hasanah, tidaklah beliau berbuat atau berbicara melainkan atas petunjuk dan bimbingan Allah, bukan karena nafsu ataupun keinginannya sendiri.
Salah suatu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mudah2an tidak sulit untuk kita tiru adalah:
Tidur Menyamping ke Kanan
Posisi tidur Nabi SAW adalah miring kesebelah kanan, kemudian beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung. Jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan, ada 3 manfaat lain yang dapat diambil dari posisi tidur miring kesebelah kanan.
Ibnu Qayyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling ber-manfaat untuk badan, organ, dan kekuatan
Bangun di Sepertiga Malam
Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya
dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat
untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya
terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar.
Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang
memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan
penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh
hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.
Sikat Gigi dengan Siwak
Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa
memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga
kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat
berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya
proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
Menu Makan Nabi
“Kita masyarakat Barat yang tidak mengamati dan tidak mencontoh adab makan yang diajarkan Islam, akhirnya menderita banyak penyakit. Mereka yang mematuhi kebiasaan makan menurut Islam akan sehat, dan mereka yang meniru cara makan Barat yang buruk akan sakit. Kebiasaan sehat dalam adab makan Islam seharusnya ditiru oleh masyarakat Barat”
(Profesor Hans-Heinrich Reckeweg, M.D., ahli toksikologi, Biological Therapy Vol.1 No.2, 1983)
“Sumber dari segala obat adalah menjaga makanan” (Hadits Sohih)
“1/3 perut untuk makanan, 1/3nya lagi untuk makanan, dan 1/3 sisanya untuk udara”. Kita mungkin sudah akrab dengan diet anjuran Rasul yang satu ini. Bisa jadi kita lakukan, atau kita abaikan. Namun sudah tahukah kita, kalau berbagai penelitian masa kini menemukan bahwa diet tersebut dapat memperpanjang umur seseorang?
Mengawali Pagi dengan Minuman Madu
Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan
madu. Dalam Al Qur'an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi
obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan
peradangan.
Konsumsi Snack Sehat
Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang
siang. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka
akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi
menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di
perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh
zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra', salah
seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi
Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma
yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.
Menu Sore Hari
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan
pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang,
kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan
pencernaan.
Menu Malam Hari
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara
umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya
tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.
Aktifitas Sebelum Tidur
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan
mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda:
"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta
janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian
menjadi keras."[muslimdaily.net/bbs]
Fatwa Murtad Dari Ustadz Abu Bakar Ba'asyir
Pasalnya mereka tidak menghiraukan tadzkiroh ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk tidak menuntut mereka yang melakukan ibadah I’dad di Aceh dengan pasal terorisme. Mengingat syari’at i’dad begitu gamblang dalam Surat Al-Anfal ayat 60, maka menuntut orang yang melaksanakan i’dad dengan dakwaan teroris sama dengan mengolok-olok Allah dan RasulNya. Berikut kutipan eksepsi yang disampaikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir:
“Saya sudah peringatkan hal ini kepada kapolri, jaksa agung, ketua mahkamah agung dan Ka.Densus 88 agar mencabut tuduhan ibadah i’dad di Aceh ini sebagai perbuatan teror karena tuduhan itu berarti melecehkan Allah, rasulNya dan ayat-ayatNya dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dan agar mengingatkan bawahannya masing-masing agar tidak menuduh ibadah I’dan di Aceh sebagai perbuatan teror dan memperlakukan pemuda-pemuda Islam yang mengamalkan I’dad itu dengan ketentuan syariat.
Tetapi tadzkiroh saya tidak dihiraukan, buktinya bawahan mereka mengikuti jejak densus 88. Para jaksa mendakwa orang-orang yang ibadah I’dad di Aceh dengan undang-undang teroris, para hakim pun mengadili dengan undang-undang teroris, ini berarti kapolri, jaksa agung dan ketua mahkamah agung dalam menilai ibadah I’dad di Aceh sebagai perbuatan teror sependapat dengan musuh Allah densus 88. Maka saya yakin bahwa kapolri, jaksa agung dan ketua mahkamah agung juga melecehkan Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya, maka berdasarkan ayat dalam surat At-Taubah ayat 65-66 yang tersebut di atas mereka dinyatakan murtad. (Na’udlu billah min dzalik). Demikian pula tim jaksa yang mendakwa orang yang mengamalkan ibadah I’dad di Aceh dan majelis hakim yang mengadili mereka dengan udang-undang teroris juga tersangkut perbuatan terkutuk meleceh Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya, maka mereka terkena keputusan Allah menjadi murtad.
Mungkin tim jaksa dan majelis hakim beralasan hanya melaksanakan ketentuan atasan. Alasan ini tidak diterima oleh Allah, sebab dalam Islam ada ketentuan dalam perintah dan ketentuan-ketentuan atasan bila maksiat tidak boleh ditaati.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “mendengar dan taat (kepada amir/atasan) wajib atas muslim baik dalam keadaan senang atau tidak senang selama tidak diperintah dalam kemaksiatan, apabila diperintah dalam kemaksiatan tidak boleh mendengar dan (tidak boleh) taat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalau nekat mentaati perintah pimpinan yang jelas maksiat akan menyesal diakherat kelak, seperti diterangkan oleh Allah Ta’ala dalam firmanNya :
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرً
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata:"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar Kami, lalu mereka menyesatkan Kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzab : 66-68)
Dan FirmanNya :
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا يَا وَيْلَتَا لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (QS. Al-Furqan: 27-29)
Dalam persoalan ibadah i’dad di Aceh ini maka terjadi adalah jaksa menuntut hukuman bagi orang yang sedang ber-ibadah dan hakim menghukum orang yang sedang ber-ibadah bahkan orang yang sedang beribadah ini dilecehkan sebagai teroris sungguh besar dosa anda.”
Demikian pernyataan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dalam eksepsinya yang beliau bacakan sendiri dalam sidang di PN Jaksel. Dan perlu diketahui bahwa begitu banyak konsekwensi bagi orang yang murtad baik di dunia maupun di akhirat, diantaranya adalah halal darahnya sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam;
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالثَّيِّبُ الزَّانِي وَالْمَارِقُ مِنْ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Tidak halal darahnya orang muslim yang bersaksi tiada tuhan yang berhak diibadati selain Allah dan aku adalah rasul Allah kecuali dengan salah satu dari tiga hal; zina muhshan, qishash, keluar dari Islam”. (HR. Al Bukhari dan Muslim). Readmore...
Menag: Ahmadiyah Lebih Baik Dibubarkan Daripada Membiarkannya
Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengatakan membubarkan jamaah Ahmadiyah Indonesia lebih baik daripada membiarkan keberadannya dalam kehidupan bermasyarakat.
"Setelah ditimbang-timbang mana manfaat yang lebih besar, menurut pikiran saya, (Ahmadiyah -red) dibubarkan itu nampaknya lebih cocok karena tidak berdampak pada masalah lainnya seperti kerukunan hidup umat beragama," kata Suryadharma saat membuka Pertemuan Lanjutan Pimpinan Pondok Pesantren Se-NTB, di Aula Hotel Lombok Raya, Mataram, Ahad (27/2). Pertemuan yang difasilitasi Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB itu dihadiri sekitar 500 orang tokoh agama Islam, terutama pimpinan pondok pesantren di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Suryadharma juga mengakui banyak pihak yang menghendaki jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) dibubarkan. Namun, Kementerian Agama tidak mempunyai kewenangan untuk membubarkan, membekukan atau menghentikan aktivitas Ahmadiyah kecuali memfasilitasi penyelesaian masalahnya.
Salah satu bentuk fasilitasi yang dilakukan Kementerian Agama yakni bersama-sama menteri terkait lainnya mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Ahmadiyah pada 9 Juni 2008. Tiga menteri terkait itu yakni Menteri Agama yang saat itu dijabat Maftuh Basyuni, Mendagri dijabat Mardiyanto dan Jaksa Agung dijabat Hendarman Supandji.
"Mohon dimaklumi, yang punya kewenangan itu yakni pimpinan ormas keagamaan. Mereka yang mengajukan usulan pembekuan, pembubaran atau membiarkan," ujarnya.
Ormas keagamaan itu seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Dewan Masjid, pengurus Jamaah Hizbut Tahrir, Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) dan lain-lain. Sejauh ini, kata Suryadharma, pemerintah telah menyiapkan alternatif penyelesaian masalah Ahmadiyah yakni kembali ke ajaran Islam, pilih sekte baru atau dibubarkan.
Sementara banyak kalangan menghendaki Ahmadiyah segera dibubarkan, namun ada pihak tertentu yang menyarankan dibiarkan saja. "Ada yg bilang biarkan saja, tapi itu bermasalah. Ada juga yang bilang dibubarkan, tetapi apakah masalahnya juga akan selesai. Intinya, kalau dibiarkan masalah, dibubarkan juga masalah," ujarnya.
Hanya saja, kata Suryadharma, jika Ahmadiyah dibiarkan itu sama dengan membiarkan api dalam sekam. Masalahnya akan semakin besar dan pada akhirnya meledak juga.
Jika dibubarkan, lanjutnya, juga akan menimbulkan masalah sehingga ditimbang-timbang mana manfaat yang lebih besar. Pemerintah cenderung memilih membubarkannya, meskipun hingga kini belum memutuskannya karena kegiatan pengkajian tim terpadu belum rampung.
Menteri Agama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu juga setuju jika jamaah Ahmadiyah memilih sekte baru tetapi harus meninggalkan atribut Islam. "Silahkan pakai ayat-ayat lain sebagai ajarannya, jangan pakai Al Quran," ujarnya yang langsung mendapat sambutan dari ratusan tokoh agama Islam di wilayah NTB yang menghadiri pertemuan silaturahmi lanjutan itu.[muslimdaily.net/antara]
Senin, 21 Februari 2011
Fatwa Ulama ٍٍSedunia Tentang Kesesatan Ahmadiyah
Diantara pemimpin umat dari kalangan ulama yang memfatwakan kekafiran mereka adalah Syeikh Bin Bazz, Syeikh Jadul Haq Syeikhul Azhar, Syeikh Al-Albani dan Syeikhul Al-Maududi rahimahumullah.
Sebagaimana Parlemen Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa mereka kelompok minoritas non-muslim dan saat itu sandaran para ulama dalam kekafiran mereka adalah ucapan Al-Qadiyaniah yang mendustakan isi Al-Qur’an dan menyelewengkan maknanya yang bertentangan ijma umat, seperti mereka telah mengingkari kebanyakan sifat-sifat Allah dan mengingkari kehidupan Nabi Isa as, turunnya dan diangkatnya beliau ke langit, sebagaimana mereka mengingkari penutup para Nabi dan mengklaim bahwa pemimpin mereka adalah nabi yang mendapat wahyu.
Ucapan Al-Qadiyaniah dalam perkara ini semua dapat ditemukan dalam buku-buku Ghulam Ahmad Al-Qadiyani, sebagaimana ucapan Mujamma dan Lembaga-lembaga disebutkan di atas ada dan tersebar maka tidak ada yang perlu diragukan lagi, termasuk bagaimana sebenarnya biographi Mirza Ghulam Ahmad yang penuh kontroversi sehingga tidak pantas dianggap sebagai seorang nabi atau bahkan imam mahdi sekalipun.
(ar/voa-islam.com) Readmore...
Sibuk Cikeusik, Sebuah Masjid di Medan Dibongkar Paksa
Hidayatullah.com--Berhubung media massa sibuk memberitakan kasus Cikeusik dan Temanggung, Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI-SU) terpaksa bergerilnya ke Jakarta untuk mengabarkan aksi pembongkaran sebuah masjid di Kota Medan.
"Masjid al-Ikhlas namanya," kata Ustadz Yahya S. bagian komunikasi antar-lembaga FUI-SU saat bertamu ke kantor Hidayatullah Media Group, baru-baru ini.
Yahya mengatakan, pada tanggal 5 Februari 2011, masjid yang terletak di Jalan Timor, Medan itu mengalami aksi pengrusakan oleh sejumlah preman yang mengakibatkan rusaknya bagian atap masjid. Menurut pantauan surat kabar Waspada, (6/2/11), bagian atas masjid dijebol, kusen-kusen sudah dibongkar sehingga suasana masjid terlihat kotor.
Kata Yahya lagi, FUI-SU menduga keras, aksi perusakan masjid tersebut dilakukan oleh preman-preman yang dibayar oleh sebuah perusahaan pengembang perumahan.
Sebenarnya masjid tersebut berada dalam lahan milik Perhubungan Komando Daerah Militer (Hubdam) 1 Bukit Barisan yang sudah ditukar guling (ruislag) dengan pengembang perusahaan tersebut, ujar Yahya.
Masjid yang terletak di pusat kota dan diramaikan oleh masyarakat umum. Menurut Ketua FUI-SU, Timsar Zubir, pihaknya telah melakukan audiensi dengan pihak Kodam I/BB yang diterima oleh Mayjen Burhanuddin Amin. Kata Zubir, seperti dikutip Waspada, Mayjen Burhanuddin megatakan masjid tidak aka dirubuhkan dilakukan relokasi di tempat yang tidak jauh dari lokasi semula. Dan, masjid yang baru besarnya harus sesuai dengan masjid yang lama.
"Namun, kami kaget dan terkejut mendapatkan informasi bahwa masjid ini telah dirubuhkan," kata Zubir.
Yahya mengatakan, selama ini kepengurusan masjid dipegan oleh pihak Kodam 1/BB.Yahya juga menjelaskan, berhubung ketua dewan kemakmuran masjid al-Ikhlas berpangkat kopral, maka FUI-SU berinisiatif mengambil-alih kepengurusan masjid tersebut agar tidak mudah diintimidasi oleh pihak-pihak yang memanfaatkan perwira-perwira tinggi untuk menekan kepengurusan masjid. *
Ajaran Syi'ah Menghina dan Mengkafirkan Ahlus Sunnah
Oleh: Ust. Purnomo WD
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Berita penyerangan terhadap Pesantren Syi’ah al-Ma’had al-Islami Yayasan Pondok Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (15/2) telah berhasil menyita perhatian media. Bahkan, isu besar nasional tentang mafia hukum dan pajak jadi terpinggirkan. Padahal, dampak dari keributan tersebut tidaklah lebih besar bila dibandingkan dengan dampak dari mafia pajak dan hukum.
Harus diakui, setelah diekpos secara massif oleh media Nasional, penyerangan yang konon dilakukan oleh puluhan massa yang mengatasnamakan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) semakin memanaskan gesekan antar sekte Islam. Karena beberapa hari sebelumnya telah terjadi kerusuhan berdarah antara Umat Islam dengan jemaat Ahmadiyah yang mengaku bagian dari Islam.
Sebenarnya, penyerangan terhadap pesantren YAPI pada selasa lalu bukanlah yang pertama kali. Menurut pimpinan pesantren, Habib Ali bin Umar, pesantren yang dipimpinnya tersebut sudah cukup sering mengalami teror. “Tetapi untuk yang penyerangan langsung ke pondok baru kali ini terjadi," kata dia saat dihubungi dari Surabaya, Selasa malam (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011).
Berdasarkan kabar yang beredar, penyebab insiden di pesantren YAPI ada dua versi: Pertama, penyerangan dilakukan sekelompok orang yang sejak lama menyimpan sakit hati kepada pondok pesantren beraliran Syi'ah tersebut. Kedua, sejumlah kiai dan habib di Bangil menuding insiden ini diawali pelemparan batu dari dalam Pondok YAPI terhadap konvoi jemaah yang tengah melintas pulang usai menghadiri acara Maulid Nabi (vivanews, Sabtu, 19-02- 2011).
Jika demikian, seolah kesimpulan di atas bertentangan dengan pernyataan pimpinan YAPI, Habib Ali bin Umar. "Hubungan kami dengan NU dan Muhammadiyah sangat baik. Begitu juga dengan para habib di Pasuruan juga berlangsung harmonis," katanya sebelum mengikuti pertemuan dengan Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna dan para anggota muspida di Pendapa Kabupaten Pasuruan. (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011)
Bagaimana sebenarnya akidah dan ajaran syi’ah –yang tergolong minoritas- terhadap Ahlus sunnah yang menjadi mayoritas? Apakah ajaran golongan minoritas tersebut tidak berisi kebencian dan pengafiran terhadap selain mereka, khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah? Mari kita melihat bagaimana ajaran Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah dari kitab-kitab yang ditulis para ulama Syi’ah dan diakui sebagai rujukan agama mereka.
Akidah Syi’ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan harta.
Akidah Syi’ah Terhadap Ahlussunnah
Akidah Syi’ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan harta. Menurut keyakinan mereka, kekufuran Ahlus Sunnah lebih besar daripada kekufuran Yahudi dan Nashrani. Kenapa bisa begitu? Menurut mereka, kekafian Yahudi dan Nashrani adalah kekafiran asli, sedangkan kekafiran ahlus sunnah adalah karena murtad. Dan menurut ijma’, kekafiran karena murtad lebih besar daripada kekafiran asli.
Berikut ini kami sebutkan beberapa keyakinan mereka tentang Ahlus Sunnah yang berasal dari ucapan ulama-ulama mereka yang tertulis dalam kitab-kitab mereka sendiri.
1. Syaikh Husain bin Ali ‘Ushfur al-Dararial-Bahrani dalam kitabnya, al-Mahasin al-Nafsaniyyah fii Ajwibah al-Masaa-il al-Khurasaaniyyah, hal. 17: Orang-orang Syi’ah menggelari orang-orang Sunni atau Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan al-Naashibah. Menurut keyakinan Syi’ah, mereka lebih najis daripada anjing dan lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani.
Dia mengatakan,
بَلْ أَخْبَارُهُمْ عَلَيْهِمُ السَّلامُ تُنَادِي بِأَنَّ النَّاصِبَ هُوِ مَا يُقَالُ لَهُ عِنْدَهُمْ سُنِّياًّ
“Bahkan kabar-kabar dari mereka (para imam) 'alaihis salam menyerukan bahwa yang dimaksud al-Nashib adalah yang dikenal dikalangan mereka dengan Sunni.”
2. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, Juz: 101, hal. 85: Abu Abdilllah berkata: “Sesunghunya Allah Tabaraka wa Ta’ala terlebih dahulu melihat orang-orang yang menziarahi kuburan Husain bin Ali pada sore hari ‘Arafah.” Beliau ditanya, “(Apakah) sebelum melihat orang-orang yang sedang wukuf?” Beliau menjawab, “Ya.” Beliau ditanya lagi, “Bagaimana bisa behitu?” Beliau menjawab,
لِأَنَّ فِي أُولَئِكَ أَوْلادُ زِنَا ولَيْسَ فِي هَؤُلَاءِ أَوْلادُ زِنَا
“Karena di tengah-tengah mereka (orang-orang yang wukuf di Arafah) terdapat anak-anak zina, sedangkan di tengah-tengah mereka (peziarah kuburan Husain) tidak ada anak-anak zina.”
Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah sebagai anak zina . . .
3. Al-Kulaini, dalam al-Raudhah min al-Kaafi, Juz 8, hal. 285, menyebutkan sebuah riwayat dari Abu Abdillah yang berkata kepada Abu Hamzah:
وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَوْلادُ زِنَا مَا خَلا شِيْعَتُنَا
“Demi Allah hai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia seluruhnya merupakan anak-anak pelacur kecuali Syi’ah kita.”[1]
4. Muhammad al-Tijani, dalam kitabnya al-Syi'ah Hum Ahlus Sunnah, hal. 161, lebih terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-Nawasib (yang mereka kafirkan dan musuhi) adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dia berkata,
وَعُنِِيَ عَنِ التَّعْرِيْفِ بِأَنَّ مَذْهَبَ النَّوَاصِبَ هُوَ مَذْهَبُ ((أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ)) فَنَاصِرُ مَذْهَبِ النَّوَاصِبِ اَلْمُتَوَكِّل هُوَ نَفْسُهُ (( مُحْيِي السُّنَّةِ )) فَافْهَمْ
“Dan tidak membutuhkan pengenalan lagi bahwa madhab al-Nawashib adalah madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan al-Mutawwil adalah pembela madhab Al Nawashib, dia itu sendiri yang bergelar muhyis sunnah (pengidup sunnah), maka pahamilah.”
Menurut keyakinan al-Tijani, mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama'ah-lah yang menyimpang dari keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menjuluki al-Mutawwil sebagai tokoh utama al-Nawashib (yang memusuhi) Ali dan Ahlul Bait. Bahkan kedengkiannya sudah sampai membongkar makam Husain, melarang menziarahinya, dan membunuh orang-orang yang menggunakan nama Ali. Al-Khawirizmi dalam Rasail-Nya menyebutkan bahwa al-Mutawakkil tidak akan memberikan harta atau bantuan kecuali kepada orang yang mencela keluarga Ali bin Abi Thalib dan membela madhab al-Nawashib.
(Namun ini merupakan tuduhan semata dari al-Tijani yang menunjukkan kedengakian dan kebenciannya terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah).
5. Muhammad al-‘Ayasyi, dalam tafsirnya al-‘Ayasyi, Juz 2, hal. 398, menukil riwayat dari Ibrahim bin Abi Yahya. Dari Ja’far bin Muhammad, ia berkata: “Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali ada satu Iblis yang mendatanginya. Jika Allah mengetahui bahwa dia dari Syi'ah kami, maka Allah akan menghijabinya dari syetan itu. Dan jika bukan dari Syi'ah kami, maka syetan akan menancapkan jari telunjuknya di duburnya, lalu ia akan menjadi orang yang buruk, oleh karenanya zakar keluar di depan. Dan jika ia seorang perempuan, syetan akan menancapkan jari telunjuknya di kemaluannya sehingga ia menjadi pezina. Di saat itulah seorang bayi akan menangis dengan kencang jika ia keluar dari perut ibunya. Dan setelah itu, Allah akan menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul kitab.”
Menurut Syi'ah, Wanita Ahlus Sunnah sebagai pelacur . . .
6. Ni’matullah al-Jazairi, dalam al-Anwar al-Nu’maniyah, 2/307: Bahwa Syi’ah menghalalkan darah dan harta Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yakni membunuh dan merampas harta mereka. Diriwayatkan oleh al-Shaduq, ia bertanya kepada Abu Abdillah, “Apa pendapat Anda tentang membunuh orang al-Nashib (Ahlus Sunnah)?” Ia menjawab, “Darahnya halal (boleh membunuhnya), tetapi aku khawatir atas (keselamatan) mu. Jika kamu bisa, robohkan dinding (timpakan) atasnya atau kamu tenggelamkan di air supaya tidak bisa memberikan kesaksian (yang memberatkan) atasmu, maka lakukanlah.” Aku bertanya lagi, “Apa pendapat Anda dalam hartanya?” Ia menjawab, “Ambillah hartanya semampumu.”
7. Ni’matullah al-Jazaairi, dalam Nuur al-Barahin, hal. 57, bahwa firqah-firqah yang menyelisihi Firqah Imamiyah, berdasarkan nash-nash yang banyak sekali, menunjukkan mereka kekal di neraka. Dan ikrar syahadat mereka tidak bermanfaat sedikitpun kecuali dalam penjagaan darah dan harta mereka serta pelaksanaan hukum-hukum Islam yang berlaku bagi mereka.
Catatan Penulis: Bagi Syi'ah, seluruh kaum muslimin adalah Nawashib, karena mereka tidak mendahulukan Ali atas Abu Bakar dan Umar, kecuali Syi'ah saja.
Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah telah kafir dan akan kekal di neraka. Sehingga darahnya halal ditumpahkan dan hartanya halal dirampas. . .
8. Yusuf al-Bahrani, dalam al-Hadaa-iq al-Nadhirah fi Ahkaam al-‘Ithrah al-Thaahirah, hal. 136 dalam Bab “Orang yang menyelisihi (Syi’ah), hakikatnya bukan orang Islam. Dan sesungguhnya orang yang menyelisihi (Syi'ah) sebenarnya adalah kafir.” Ia tidak membedakan antara kufur kepada Allah dan kufur kepada para imam, dengan alasan bahwa imamah termasuk masalah ushuluddien (pokok agama) berdasarkan nash ayat dan hadits yang sangat jelas. Di antaranya pernyataannya,
“Pertama: engkau telah mengetahui bahwa orang yang menyelisihi (Syi'ah) adalah kafir, tidak memiliki bagian dalam Islam dari berbagai sisinya, sebagaimana telah kami pastikan dalam kitab kami al-Syihab al-Syaqib.”
Catatan Penulis: Beginilah Syi’ah dengan mudahnya menisbatkan kekafiran kepada orang yang mereka sebut sebagai wahabiyyin. Jangan heran jika mereka sangat membenci dan suka menghina Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena memang beginilah ajaran agama mereka.
9. Muhammad bin al-Hasan al-Thusi, dalam kitabnya Tahdziib al-Ahkaam 3/197, menyebutkan: Imam mereka (Abu Abdillah), ikut menyalatkan jenazah orang munafik (yang mereka maksud adalah Ahlus Sunnah,- red), tapi ia melaknatnya, isi doanya:
اَللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلاناً عَبْدَكَ أَلْفَ لَعْنَةٍ مُؤْتَلَفَةٍ غَيْرَ مُخْتَلَفَةٍ اللَّهُمَّ اخْزِ عَبْدَكَ فِي عِبَادِكَ وَبِلادِكَ وَأَصِلْهُ حَرَّ نَارِكَ وَأَذِقْهُ أَشَدَّ عَذَابِكَ فَإِنَّهُ كَانَ يَتَوَلَّى أَعْدَاءَكَ وَيُعَادِيْ أَوْلِيَاءَكَ وَيُبْغِضُ أَهْلَ بَيْتِ نَبِيِّكَ
“Allahu Akbar, Ya Allah laknatlah fulan hamba-Mu dengan seribu laknat yang terkumpul, bukan terberai. Ya Allah, hinakanlah hamba-Mu ini di tengah hamba-hamba-Mu dan di dalam negeri-Mu, sampaikanlah ia panasnya neraka-Mu, dan timpakan padanya adzab-Mu yang paling pedih, karena ia mengangkat musuh-musuh-Mu sebagai pemimpin, memusuhi para wali-Mu, dan membenci keluarga Nabi-Mu.”
Catatan Penulis: Maka jangan heran jika kita melihat seorang pengikut Syi'ah ikut menyalatkan jenazah seorang muslim, lalu laknat ini yang ia bacakan kepadanya. Karena menurut mereka, setiap orang yang menyelisihi Syi'ah disebut munafik.
10. Al-Hurr al-‘Aamili dalam Wasail al-Syi’ah: 2/771, Bab: Bagaimana cara menyalatkan orang yang sunni yang menyimpang, dari Muhammad bin Muslim dan salah seorang kedunya berkata: “Jika ia seorang penentang kebenaran, maka ucapkan:
اَللّهُمَّ أَمْلِأْ جَوْفَهُ نَاراً وَقَبْرَهُ نَاراً وَسَلِّطْ عَلَيْهِ الْحَيَاتَ وَالْعَقَارِبَ
“Ya Allah penuhilah lambungnya dengan api, kuburnya dengan api, dan kuasakan ular dan kalajengking atas mereka.”
Jika orang Syi'ah menyalatkan Ahlus Sunnah, bukan doa kebaikan yang terucap, tapi laknat dan adzab Allah yang mereka mohonkan. . .
11. Al-Maaqami, dalam Tanqih al-Maqaal fii ‘Ilmi al-Rijal, pada faidah yang ke-20, hal. 208, menukil dari al-Muhaqqiq al-Bahrani dan dari riwayat-riwayat yang banyak bahwa orang yang bukan Syi'ah Istna ‘Asyariyah adalah kafir dan musyrk.
12. Muhsin al-Mu’allim, dalam kitabnya al-Nushbu wa al-Nawashib, hal. 609. Sesudah menyebutkan sejumlah Nawashib, di antaranya: Abu Bakar, Umar, Ustman, ‘Aisyah, Hafshah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, dan sejumlah sahabat, serta Imam Malik, dan al-Bukhari radhiyallahu 'anhum, ia menyebutkan kafirnya para nawashib dari perkataan para ulama Syi'ah:
“Sayyid al-Khu-i semoga Allah meridhainya berkata: dan lebih jelasnya seorang nashib hukumnya kafir walau ia menampakkan (ucapan) dua kalimat syahadat dan keyakinan kepada hari kiamat.”
Sayyid al-Shadr berkata tentang orang-orang yang ia kecualikan dari najisnya orang kafir, ia memasukkan di antaranya: Ahlul Kitab, ghulat, lalu menyebut Nawashib. Ia berkata, “Begitu nawashib yang menyatakan permusuhannya kepada Ahlul Bait yang mereka itu telah Allah hilangkan kotoran (najis) dari mereka dan membersihkan mereka sebersih-bersihnya. Sesungguhnya mereka itu, para pemberontak dan nawashib, adalah kafir. Tetapi mereka suci menurut syariat selama mereka menisbatkan diri kepada Islam.”
“Mengambil dalil dari apa yang diriwayatkan Ibnu Abi Ya’fur dalam al-Mautsiq, dari Abu Abdillah, dalam sebuah hadits ia berkata: Janganlah kalian mandi dari tempat pemandian umum. Karena di dalamnya digunakan mandi orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan al-Nashib (para pembeci) terhadap kita ahlul Bait. Maka dia itu adalah yang terburuk dari mereka. dan sesungguhnya Allah Tabaraka wa ta’ala tidak pernah menciptakan satu makhluk yang lebih najis daripada anjing. Dan sesungguhnya al-Nashib (orang-orang yang memusuhi) kita ahlul bait, jauh lebih najis daripada anjing.”
13. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, 23/390 meyebutkan, seluruh kaum muslimin yang tidak meyakini keimamahan para imam dua belas (artinya; selai kelompok Syi'ah) adalah kafir, sesat, dan kekal dalam neraka. Berikut pernyataannya:
- “Ketahuilah, sesunguhnya keumuman lafadz syirik dan kufur atas orang yang tidak meyakini keimamahan amirul mukminin dan para imam sesudahnya dari anak-anaknya, dan lebih mengutamakan yang lain atas mereka itu menunjukkan bahwa mereka adalah kafir yang kekal di neraka.”
- "Syaikh al-Mufid dalam kitab al-Masa’il berkata: “Imamiyah bersepakat atas orang yang mengingkari keimamahan salah seorang imam (yang dua belas) dan menentang apa yang Allah wajibkan kepadanya berupa kewajiban taat (kepada para imam) adalah kafir, sesat, dan wajib kekal di neraka.”
Jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi profokasi dan suka menghina kelompok lain.
Lalu kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur’an dan Sunnah shahihah sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim.
Penutup
Dari pernyataan-pernyataan para ulama syi’ah dalam kitab-kitab mereka sendiri di atas, nampak jelas bahwa kaum Syi'ah mengafirkan kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang merupakan kelompok mayoritas kaum muslimin Indonesia. Karena itulah, kiranya wajar kalau saudara-saudara kita tersinggung dan marah terhadap paham yang diajarkan dan didengung-dengungkan Syi’ah. Oleh sebab itu, jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi provokasi dan suka menghina kelompok lain. Lalu kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur’an dan Sunnah shahihah sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim. Wallahu Ta’ala a’lam.
Jumat, 21 Januari 2011
Akhirnya Produsen Blackberry Mau Blokir Situs Porno
Terhitung hari ini, Kamis (20/01/2011) situs porno tidak dapat lagi di akses melalui brower Blackberry.
"Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, di Jakarta, Kamis.
Nawala sendiri merupakan software filter konten internet, baik konten pornografi, SARA, hingga malware. Nawala merupakan software besutan Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari).
Sebelumnya, Menteri Tifatul mengancam akan menutup layanan browsing BB di Indonesia jika vendornya tidak menghormati dan mematuhi peraturan perundangan di Indonesia.
Tifatul Sembiring sendiri sempat mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan termasuk para pengguna akun twitter di dunia maya.
..Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring..
Namun, kini RIM menyatakan, akan berkomitmen untuk menaati peraturan perundangan di Indonesia, termasuk mulai memfilter konten negatif dan pornografi, dalam jejaring sosial twitter para tweeps (para pengguna twitter) justru berbalik memuji kinerja Menkominfo.
Menteri Tifatul yang cukup aktif melalui akun @tifsembiring sempat mendapatkan apresiasi berupa "4 thumb up" karena ketegasannya menekan RIM agar mematuhi aturan di tanah air.
"Ya, silakan mereka (RIM) berbisnis di Indonesia asal mematuhi UU. Tujuan kita adalah melindungi konsumen BB di Indonesia, agar ada jaminan purnajual, serta para orang tua tidak khawatir anak-anak mereka menggunakannya," kata Tifatul.
Dalam rilis media pada Kamis (19/1) pagi, RIM menyatakan telah berkomitmen untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku di Indonesia.
Vendor asal Kanada itu bahkan menyatakan akan terus mengembangkan pasar dan investasi di Indonesia bekerja sama dengan pengembang dan distributor BB.
"Kita tunggu saja, RIM untuk menjalankan komitmen-komitmen mereka selanjutnya," demikian Tifatul Sembiring. (aa/ant) Readmore...
Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
“Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”
Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat, dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu. Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi, M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Arman, ternyata tidak semua orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu.
....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah....
“Maka pantaslah jika Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan otak kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya, bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar Arman.
Otak kanan yang tidak pernah diasah, lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan Arman, otak kanan, sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali pulang pergi.
Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi.
Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.
Salah satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.
Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.
Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya.
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]
Mantan KSAD: SBY Pemimpin Khianat, Munafik & Bejat. Wajib Revolusi Ganti Rezim!!
Pernyataan ekstrim itu disampaikan Mantan KSAD Jenderal TNI Purn Tyasno Sudarto dalam acara “Pertemuan Meja Bundar 100 Tokoh Pergerakan” di di Gedung Joeang 45 Jakarta, Senin (17/1/2011).
“Pemimpin sekarang Kimunajat, Khianat, Munafik, dan Bejat,” kata Tyasno.
Mengapa pemimpin saat ini disebut khianat, menurutnya, karena SBY sebagai orang yang pernah menjadi TNI harusnya memegang Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
“TNI hakikatnya adalah tentara rakyat, pejuang, dan nasional, lahir dan berjuang untuk melindungi rakyat, sekarang justru malah melawan dan menindas rakyat. Suatu keadilan dan kemakmuran, serta ideologi negara, sudah diganti dengan neoliberal. Ini yang disebut khianat,” jelasnya.
Lanjutnya, TNI itu sebenarnya mengabdi pada negara, TNI bukan mengabdi pada pemerintah dan penguasa, pemerintah bisa berubah tapi TNI tetap melindungi negara. “Bila pemerintah melakukan pengkhianatan, TNI wajib untuk memperingatkan atau bila tidak bisa maka diturunkan. Itu hakikat TNI. Aktivis dan tokoh-tokoh pergerakan jangan ragu-ragu, TNI akan berpihak pada rakyat,” ungkapnya.
Sebagai satu-satunya solusi, Tyasno mendukung untuk melakukan revolusi. Menurut dia keadaan saat ini terjadi karena masalahnya pada sistem rezim, menurutnya maka harus diganti sistem dan rezim tersebut.
“Itu yang harus ditempuh, jadi tidak ada kata lain adalah revolusi,” tegasnya. [taz/trb] Readmore...
Tersangka Pembantai Muslim Srebrenica Bersembunyi di Israel
TEL AVIV (voa-islam.com): Alexander Zvtkovic, adalah salah satu tersangka dalam "pembantaian Srebrenica" 1995 terhadap Muslim di Bosnia timur.
Unit Penyelidikan Internasional akhirnya menangkap Alexander Zvtkovic pada hari Selasa di Israel, ternyata ia selama ini bersembunyi di negara mayoritas Yahudi tersebut.
Segera setelah penangkapannya Kantor Kejaksaan dari Departemen Negara Urusan Internasional mengajukan permohonan kepada Pengadilan Distrik Yerusalem untuk mengekstradisi Zvtkovic ke Bosnia-Herzegovina dimana ia dicari atas tindakan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Jaksa juga meminta agar dia ditahan sampai keputusan pada proses ekstradisi dibuat.
Zvtkovic tersangka yang berpartisipasi dalam pembantaian Srebrenica dimana ribuan Muslim dibantai di Bosnia timur. Menurut bahan investigasi, Zvitkovic ikut ambil bagian aktif dalam pembantaian dan menjadi satu diantara delapan tentara yang menjadi regu tembak atau eksekutor Muslim Bosnia.
Sebelumnya pada 29 Agustus 2010, Kantor Kejaksaan Negara menerima permintaan dari pemerintah Bosnia-Herzegovina untuk mengekstradisi Zvitkovic atas partisipasinya dalam genosida. Setelah pemeriksaan cermat material dan setelah menerima penjelasan dari pihak berwenang Bosnia-Herzegovia selama dua bulan terakhir, menteri keadilan memutuskan untuk membuka proses ekstradisi dalam kasus ini.
Zvitkovic merupakan pria kelahiran 1968, dia bermigrasi ke Israel bersama istri dan anak-anaknya pada tahun 2006, dan dilaporkan menerima kewarganegaraan Israel berdasarkan pernikahannya dengan seorang wanita Yahudi yang bermigrasi ke Israel, yakni istrinya. Cara Zvitkovic cukup licik, ia menikahi seorang Yahudi untuk mendapat kewarganegaraan Israel dan bisa tinggal di negara mayoritas Yahudi tersebut untuk bersembunyi setelah melakukan kejahatan pembantaian Muslim. [Za/JP]
Senin, 17 Januari 2011
Apa aja sih 18 kebohongan Pemerintah SBY??
Sembilan kebohongan lama tersebut antara lain:
Pertama pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal dari penerimaan beras rakyat miskin tahun 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa.
Kedua, Presiden SBY pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun pada awal tahun 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif.
Ketiga, SBY mendoronga terobosan ketahanan pangan dan energi berupa pengembangan varietas Supertoy HL-2 dan program Blue Energi. Program ini mengalami gagal total.
Keempat, Presiden SBY melakukan konferensi pers terkait tragedi pengeboman Hotel JW Mariot. Ia mengaku mendapatkan data intelijen bahwa fotonya menjadis asaran tembak teroris. Ternyata foto tersebut merupakan data lama yang pernah diperlihatkan dalam rapat dengan Komisi I DPR pada tahun 2004.
Kelima, Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history. Kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini.
Keenam, UU Sistem Pendidikan Nasional menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20% dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Hingga kini anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20% APBN tersebut.
Ketujuh, Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden Tahun 2009. Penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini.
Kedelapan, Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungu dan menyelamatkan laut. Di sisi lain Presiden SBY melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak1.200 ton dari PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.
Kesembilan, tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.
Nabi Muhammad SAW bersabda, Maksud Hadits:
Tanda-tanda orang munafik ada tiga hal yaitu:
1 . Apabila ia berbicara, berbohong
2. Apabila berjanji, ingkar
3. Apabila dipercaya, berkhianat
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan 9 kebohongan baru SBY, di antaranya:
Pertama, dalam Pidato Kenegaraan 17 Agustus 2010 Presiden SBY menyebutkan bahwa Indonesia harus mendukung kerukunan antarperadaban atau harmony among civilization. Faktanya, catatan The Wahid Institute menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 33 penyerangan fisik dan properti atas nama agama dan Kapolri Bambang Hendarwso Danuri menyebutkan 49 kasus kekerasan ormas agama pada 2010.
Kedua, dalam pidato yang sama Presiden SBY menginstruksikan polisi untuk menindak kasus kekerasan yang menimpa pers. Instruksi ini bertolak belakang dengan catatan LBH Pers yang menunjukkan terdapat 66 kekerasan fisik dan nonfisik terhadap pers pada tahun 2010.
Ketiga, Presiden SBY menyatakan akan membekali Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan telepon genggam untuk mengantisipasi permasalahan kekerasan. Aksi ini tidak efektif karena di sepanjang 2010, Migrant Care mencatat kekerasan terhadap TKI mencapai 1.075 orang.
Keempat, Presiden SBY mengakui menerima surat dari Zoelick (Bank Dunia) pada pertengahan 2010 untuk meminta agar Sri Mulyani diizinkan bekerja di Bank Dunia. Tetapi faktanya, pengumuman tersebut terbuka di situs Bank Dunia. Presiden SBY diduga memaksa Sri Mulyani mundur sebagai Menteri Keuangan agar menjadi kambing hitam kasus Bank Century.
Kelima, SBY berkali-kali menjanjikan sebagai pemimpin pemberantasan korupsi terdepan. Faktanya, riset ICW menunjukkan bahwa dukungan pemberantasan korupsi oleh Presiden dalam kurun September 2009 hingga September 2010, hanya 24% yang mengalami keberhasilan.
Keenam, Presden SBY meminta penuntasan rekening gendut perwira tinggi kepolisian. Bahkan, ucapan ini terungkap sewaktu dirinya menjenguk aktivis ICW yang menjadi korban kekerasan, Tama S Langkun. Dua Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jenderal Timur Pradopo, menyatakan kasus ini telah ditutup.
Ketujuh, Presiden SBY selalu mencitrakan partai politiknya menjalankan politik bersih, santun, dan beretika. Faktanya Anggota KPU Andi Nurpati mengundurkan diri dari KPU, dan secara tidak beretika bergabung ke Partai Demokrat. Bahkan, Ketua Dewan Kehomatan KPU Jimly Asshiddiqie menilai Andi Nurpati melakukan pelanggaran kode etik dalam Pemilu Kada Toli-Toli.
Kedelapan, Kapolri Timur Pradopo berjanji akan menyelesaikan kasus pelesiran tahanan Gayus Tambunan ke Bali selama 10 hari. Namun hingga kini, kasus ini tidak mengalami kejelasan dalam penanganannya. Malah, Gayus diketahui telah sempat juga melakukan perjalanan ke luar negeri selama dalam tahanan.
Kesembilan, Presiden SBY akan menindaklanjuti kasus tiga anggota KKP yang mendapatkan perlakuan tidak baik oleh kepolisian Diraja Malaysia pada September 2010. Ketiganya memperingatkan nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia. Namun ketiganya malah ditangkap oleh polisi Diraja Malaysia. Sampai saat ini tidak terdapat aksi apapun dari pemerintah untuk nmenuntaskan kasus ini dan memperbaiki masalah perbatasan dengan Malaysia.
(Dari berbagai sumber) Readmore...
Jumat, 14 Januari 2011
Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah Masuk Surga?
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala Aalihi washahbihi wa Man Ihtadaa bi hudaahu.
Banyak dalil syar’i dari dari Al-Qur’an dan Sunnah yang menunjukkan bahwa siapa yang bertauhid dan meninggal di atasnya pasti masuk surga. Di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَهَا فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ
“Aku diperitahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah, maka apabila mereka telah mengucapkannya, darah dan harta mereka diharamkan atasku kecuali dengan hak-nya.” (HR. al-Bukhari)
Hadits Ubadah bin Tsamit radhiyallahu 'anhu:
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ
“Barangsiapa yang mengatakan, ‘Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang hak kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba wanita-Nya, (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya, bahwasanya jannah (surga) adalah hak dan neraka juga hak (benar adanya),’ pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga seberapapun amalnya.” (HR. Al-Bukhari)
Masih banyak hadits lain yang menunjukkan bahwa orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dengan jujur dan bertauhid, ucapannya mengandung sikap bara’nya (berlepas diri) dari syirik dan beriman bahwa Allah semata yang berhak diibadahi, maka dia akan masuk surga. Dia termasuk orang Islam. Bersamaan itu ia juga beriman bahwa Muhammad adalah Rasulullah dengan membenarkan segala yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan pada waktu itu. Kemudian dia dituntut melaksanakan syariat Islam, maka apabila telah datang waktu shalat, wajib ia melaksanakannya. Seperti itu juga zakat, puasa, dan haji. Jika ia meninggal setelah bertauhid, pasti masuk surga. Kalau dia masuk Islam lalu meninggal dunia setelahnya, pasti masuk surga, karena dia tidak sempat melakukan amal kebaikan dan tidak pula pernah melakukan keburukan sedikitpun. Dan Islam memutus/menghapus perbuatan-perbuatan sebelumnya, sedangkan taubat menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu. Jika ia sempat hidup hingga mendapatkan shalat, maka wajib baginya shalat. Jika ia menolak dan menentangnya maka kafirlah ia, dan jika meninggalkannya maka ia telah kafir. Seperti itu pula apabila dia mendapatkan perintah zakat, ia wajib menunaikan zakat. Jika ia menolak membayar zakat maka ia telah bermaksiat dan berhak masuk neraka. Begitu juga kalau ia mendapati perintah puasa, jika ia tidak berpuasa maka ia telah bermaksiat dan harus masuk neraka, kecuali kalau Allah memaafkan dirinya. Begitu juga ketika dia berzina, mencuri atau semisalnya, maka ia telah bermaksiat yang harus masuk neraka kecuali kalau Allah memaafkan dirinya, ia berada di bawah Masyi’ah (kehendak) Allah.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)
Maksudnya kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari kesyirikan dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia menjadi muslim. Kemudian dia dituntut melaksanakan hak-hak Islam berupa shalat, dan selainnya serta meninggalkan maksiat. Jika ia meninggalkan maksiat dan melaksanakan tuntutan Islam, maka sempurna Islam dan Imannya. Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga, karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya. Jika ia masih hidup dan melaksanakan beberapa kemaksiatan atau meninggalkan sebagian amal wajib, maka ia berada di bawah masyi’ah (kehendak) Allah, jika Allah berkehendak maka akan mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga dengan tauhidnya. Dan jika berkehendak, Allah akan menyiksanya sebanding dengan maksiatnya yang ia bawa mati sebagaimana firman Allah Ta’ala yang lalu,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)
kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari kesyirikan dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia menjadi muslim.
Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga, karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya.
Ini merupakan ijma’ (consensus) kaum muslimin dan sesuai dengan ijma Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Orang yang bermaksiat berada di bawah masyi’ah (kehendak) Allah, tidak dikafirkan sebagaimana keyakinan khawarij. Dia tidak kekal dalam neraka sebagaimana yang diucapkan kaum Khawarij dan Mu’tazilah. Tidak, tapi ia berada di bawah masyi’ah Allah. Apabila ia meninggal di atas zina, pencurian, durhaka kepada orang tua, menenggak minuman keras, memakan harta riba tapi tidak sampai menganggapnya halal dan tetap menilainya sebagai kemaksiatan, tanpa menghalalkannya tapi dia dikalahkan oleh hawa nafsu dan syetan dan dia tahu betul itu adalah maksiat, maka ia ia berada di bawah masy’iah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan memaafkan mereka, dan jika berkehendak maka Allah akan menyiksanya di neraka sesuai kadar kemaksiatan yang ia bawa mati. Sesudah disucikan dan dibersihkan maka Allah akan mengeluarkannya dari neraka sebagaimana ijma’ Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tidak akan kekal di neraka kecuali orang-orang kafir. Ini berbeda dengan paham Khawarij dan Mu’tazilah yang mereka berkata, “Sesungguhnya seorang yang bermaksiat apabila mati di atas kemaksiatannya ia akan kekal di neraka.” Kelompok Khawarij mengatakan, “Ia kafir”. Perkataan mereka ini batil menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Pendapat tersebut sangat batil dan telah dibantah oleh satu ayat yang mulia, yaitu firman Allah Ta’ala:
ِإِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)
Sedangkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang orang yang berzina “Seorang pezina tidak akan jadi berzina ketika ingin berzina kalau dia masih seorang mukmin. Dan tidak akan jadi meminum minuman keras ketika akan meminumnya kalau dia masih seorang mukmin. Dan tidak akan jadi mencuri (seorang puncuri) ketika akan mencuri sementara dia masih seorang mukmin.” Maksudnya adalah anacaman dan peringatan keras. Yakni bukan seorang mukmin yang sempurna imannya. Ada cacat dalam imannya yang maknanya bukan seorang kafir. Karena ayat-ayat saling membenarkan satu dengan lainnya begitu juga hadits, saling membenarkan satu dengan lainnya. Kitab Allah, sebagiannya tidak akan menduskan sebagian yang lain. Sunnah juga tidak akan menyalahi Al-Qur’an. Dan wajib menafsirkan nash dengan nash lainnya.
Sabda Nabi “Seorang pezina tidak jadi berzina ketika akan berzina kalau dia seorang mukmin,” yakni iman yang wajib dan sempurna. Kalau dia memiliki iman yang sempurna, pasti tidak akan berzina. Tai imannya lemah dan ada cacatnya, karenanya ia terjerumus melakukan zina dan minum minuman keras karena lemahnya iman yang ia miliki. Maknanya bukan ia seorang kafir, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan ditegakkan had (hukuman) atas pezina, dan had merupakan kafarah (penghapus dosa) baginya. Dan jika seorang pezina meninggal dunia setelah ditegakkan had atasnya, maka ia masuk surga dan had tersebut menjadi penebus untuknya. Karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits ‘Ubadah yang terdapat dalam Shahihain sesudah beliau menyebutkan tentang dosa-dosa maksiat, beliau bersabda:
“Siapa yang didapati oleh Allah di dunia –maksudnya ditegakkan had syar’i- maka itu menjadi kafarah (penghaphus) baginya. Dan siapa yang Allah tangguhkan sampai akhirat maka urusannya diserahkan kepada Allah.” Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Dan akan mengampuni dosa selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Nisa’: 48)
Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’ah berkata: Bahwasanya para pelaku maksiat berada di bawah masyi’ah (kehendak Allah). Jika maksiat bukan syirik dan ia tidak menghalalkannya, maka ia berada di bawah masyi’ah Allah sebagaimana pezina, peminum khamer, pemakan riba, anak durhaka kepada orang tuanya, dan semisalnya. Adapun orang yang menghalalkan maksiat, menghalalkan zina dan berkata bahwa zina halal, maka ditegakkan hujjah padanya. Jika dalil sudah jelas padanya lalu ia tetap ngotot bahwa zina halal maka ia kafir dan termasuk pelaku kufur akbar yang mengeluarkannya dari Islam. Begitu juga orang yang mengatakan: Bahwasanya khamer halal, lalu ditegakkan dalil kepadanya. Jika ia tetap ngotot dengan perkataannya maka ia menjadi kafir. Seperti itu juga orang yang mengatakan mencuri adalah halal atau riba halal, maka ditegakkan dalil padanya. Jika tetap ngotot dengan keyakinanya bahwa riba halal, ia telah kafir. Begitu juga orang yang berkata tentang durhaka kepada orang tua adalah halal, maka dijelaskan persoalan itu padanya. Jika ia tetap ngotot sesudah dijelaskan dalil-dalilnya, maka ia kafir. Seperti itu pula kondisi orang yang berkata bahwa liwath (homoseksual/hubungan sejenis) adalah halal.
Seperti itulah keadaan orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah jelas dalam dien. Jika ia menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah (argumentasi) dan dalil baginya, lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia kafir. Sedangkan orang yang meninggal dengan membawa kemaksiatan dan ia tahu itu adalah maksiat, ia tidak menganggapnya halal, ia sadar telah berbuat maksiat, ia mati dalam keadaan berzina, mati dalam keadaan mabuk, mati dalam keadaan memakan riba, namun ia menyadari bahwa ia berbuat maksiat maka ia berada di bawah masyi’ah Allah. Jika Allah berkehendak, maka akan mengampuni dosanya melalui amal-amal shalihnya dan tauhidnya. Dan jika Dia berkehendak lain, maka akan menyiksanya sekadar dengan kejahatan yang ia bawa mati. Kemudian sesudah suci dan bersih di neraka, Allah mengeluarkan mereka dan memasukkannya ke surga. Banyak sekali hadits Rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan banyak pelaku maksiat yang masuk neraka dan disiksa di dalamnya, lalu Allah mengeluarkan mereka dari neraka dalam keadaan gosong terbakar lalu dicelupkan dalam sungi kehidupan, setelah itu ia tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji kecambah. Jika sudah sempurna tubuh mereka, maka Alla memasukkannya ke dalam surga.
Orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah jelas dalam dien. Jika ia menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah (argumentasi) dan dalil baginya, lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia kafir.
Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma’ Ahlis Sunnah wal Jama’ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang kafir, --kita memohon keselamatan kepada Allah darinya--. Sementara ahli maksiat, tidak. Terkadang dia tinggal di neraka dalam waktu cukup lama, dan terkadang dinamakan kekal tapi kekal yang terbatas dan akan selesai. Jika selesai jatah waktu yang sudah Allah tertapkan baginya usai maka Allah mengeluarkannya dari neraka, lalu di bawa ke surga karena tauhid dan Islamnya.
Syarat Kalimat Tauhid
Tauhid memilihi beberapa syarat yang telah disebutkan sebagian ulama yang berjumlah tujuh, sebagian lainnya menyebutkannya delapan. Yaitu: Ilmu, yakin, ikhlas, jujur, cinta, inqiyad (tunduk), qabul (menerima), dan ditambah yang delapan kufur terhadap tuhan selain Allah. Apabila seorang penuntut ilmu memahami, meyakini, dan melaksanakannya maka ini adalah kesempurnaan tauhid dan iman. Jika ia seorang awam yang tidak mengetahui syarat-syarat ini tapi ia berlepas diri dari kesyirikan dan beriman keapda Allah, mentauhidkan-Nya maka sudah cukup walaupun ia tidak tahu syarat-syarat tersebut. Kapan ia berlepas diri dari syirik dan kekufuran, dan meyakini kebatilannya serta beriman kepada Allah semata, maka ia sudah cukup.
Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma’ Ahlis Sunnah wal Jama’ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang kafir, sementara ahli maksiat, tidak.
Ilmu, yakni mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla adalah yang berhak diibadahi. Sedangkan makna Laa Ilaaha Illallaah adalah tidak ada yang diibadahi dengan hak kecuali Allah. Yakin, ia mengucapkannya dengan penuh keyakinan tanpa ragu-ragu. Ia mentauhidkan Allah dengan keyakinan. Ikhlas, yakni ia tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya, tapi ia ikhlaskan ibadah kepada Allah dengan kejujuran. Ini berbeda dengan orang-orang munafikin, mereka mengatakannya dengan dusta. Orang-orang munafik adalah kafir apabila dia mengucapkannya secara dzahir padahal ia berdusta dalam batinnya, orang ini telah kafir.
Dengan penuh cinta, adalah mencinai Allah dan mencintai untuk mentauhidkannya. Orang yang kafir tidak akan mencintai Allah, membenci tauhid, atau membenci iman.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 9)
Begitu juga qabul, ia menerima dien (agama), menerima kebenaran, dan mengikutinya. Adapun jika ia menolak kebenaran, tidak menerimanya, dan tidak tunduk kepada kebenaran, bahkan ia tidak menerima untuk mentauhidkan Allah dan tidak meninggalkan kesyirikan, maka ia menjadi kafir. Dan harus mengingkari setiap yang diibadahi selain Allah sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ
“Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS. Al-Baqarah: 256) Yakni kufur terhadap peribadatan kepada selain Allah, yakni mengingkarinya. Meyakini kebatilan ibadah kepada selain Allah, mengingkarinya dan berlepas diri darinya. Inilah makna perkataan sya’ir: “Dan ditambahkan kedelapannya kufurmu terhadap segala sesuatu selain Allah yang dijadikan tuhan.” Maksudnya: seorang mukmin mngetahui kebenaran, meyakininya, dan membenarkannya. Ia berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya, serta mengikuti kebenaran dan mantap dengannya, mencintai Allah dan Rasul-Nya. Seperti inilah seorang mukmin, walaupun ia tidak mengetahui syarat-syarat kalimat tauhid. Kapan ia menerima kebenaran dan tunduk untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan ibadah kepada Allah, mencintai Allah dan tunduk kepada syariat-Nya dan tidak berdusta seperti orang-orang munafikin, maka imannya shahih. Walllahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Ditarjamahkan oleh Badrul Tamam dari dari www.binbaz.org.sa