AYO DUKUNG PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI BUMI INDONESIA TERCINTA

Jumat, 21 Januari 2011

Akhirnya Produsen Blackberry Mau Blokir Situs Porno

JAKARTA (voa-islam.com) - Setelah "ditekan" pihak Kemenkominfo, Research in Motion (RIM), produsen dari Blackberry akhirnya memenuhi janjinya untuk memblokir konten negatif, termasuk situs porno.

Terhitung hari ini, Kamis (20/01/2011) situs porno tidak dapat lagi di akses melalui brower Blackberry.

"Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, di Jakarta, Kamis.

Nawala sendiri merupakan software filter konten internet, baik konten pornografi, SARA, hingga malware. Nawala merupakan software besutan Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari).

Sebelumnya, Menteri Tifatul mengancam akan menutup layanan browsing BB di Indonesia jika vendornya tidak menghormati dan mematuhi peraturan perundangan di Indonesia.

Tifatul Sembiring sendiri sempat mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan termasuk para pengguna akun twitter di dunia maya.

..Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring..

Namun, kini RIM menyatakan, akan berkomitmen untuk menaati peraturan perundangan di Indonesia, termasuk mulai memfilter konten negatif dan pornografi, dalam jejaring sosial twitter para tweeps (para pengguna twitter) justru berbalik memuji kinerja Menkominfo.

Menteri Tifatul yang cukup aktif melalui akun @tifsembiring sempat mendapatkan apresiasi berupa "4 thumb up" karena ketegasannya menekan RIM agar mematuhi aturan di tanah air.

"Ya, silakan mereka (RIM) berbisnis di Indonesia asal mematuhi UU. Tujuan kita adalah melindungi konsumen BB di Indonesia, agar ada jaminan purnajual, serta para orang tua tidak khawatir anak-anak mereka menggunakannya," kata Tifatul.

Dalam rilis media pada Kamis (19/1) pagi, RIM menyatakan telah berkomitmen untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku di Indonesia.

Vendor asal Kanada itu bahkan menyatakan akan terus mengembangkan pasar dan investasi di Indonesia bekerja sama dengan pengembang dan distributor BB.

"Kita tunggu saja, RIM untuk menjalankan komitmen-komitmen mereka selanjutnya," demikian Tifatul Sembiring. (aa/ant)

Readmore...

Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia

“Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”

Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat, dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu. Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi, M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Menurut Arman, ternyata tidak semua orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya masing-masing.

Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu.

....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah....

“Maka pantaslah jika Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan otak kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya, bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar Arman.

Otak kanan yang tidak pernah diasah, lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata Arman prihatin.

Islam dan Otak Kanan

Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).

“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.

Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”

Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.

Hasil Penelitian Mutakhir

Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.

Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi urusan otak kanan.

....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....

Dikatakan Arman, otak kanan, sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali pulang pergi.

Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi.

Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.

Salah satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.

Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.

Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.

God Spot

Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.

Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham.

Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.

....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....

“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya.

Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK Bunyan.

Kata Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.

“Seorang pendidik ketika memberikan hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]

Readmore...

Mantan KSAD: SBY Pemimpin Khianat, Munafik & Bejat. Wajib Revolusi Ganti Rezim!!

JAKARTA (voa-islam.com) – Pemimpin negeri ini khianat, munafik dan bejat. Tak ada kata lain selain revolusi mengganti sistem dan rezim.

Pernyataan ekstrim itu disampaikan Mantan KSAD Jenderal TNI Purn Tyasno Sudarto dalam acara “Pertemuan Meja Bundar 100 Tokoh Pergerakan” di di Gedung Joeang 45 Jakarta, Senin (17/1/2011).

“Pemimpin sekarang Kimunajat, Khianat, Munafik, dan Bejat,” kata Tyasno.

Mengapa pemimpin saat ini disebut khianat, menurutnya, karena SBY sebagai orang yang pernah menjadi TNI harusnya memegang Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

“TNI hakikatnya adalah tentara rakyat, pejuang, dan nasional, lahir dan berjuang untuk melindungi rakyat, sekarang justru malah melawan dan menindas rakyat. Suatu keadilan dan kemakmuran, serta ideologi negara, sudah diganti dengan neoliberal. Ini yang disebut khianat,” jelasnya.

Lanjutnya, TNI itu sebenarnya mengabdi pada negara, TNI bukan mengabdi pada pemerintah dan penguasa, pemerintah bisa berubah tapi TNI tetap melindungi negara. “Bila pemerintah melakukan pengkhianatan, TNI wajib untuk memperingatkan atau bila tidak bisa maka diturunkan. Itu hakikat TNI. Aktivis dan tokoh-tokoh pergerakan jangan ragu-ragu, TNI akan berpihak pada rakyat,” ungkapnya.

Sebagai satu-satunya solusi, Tyasno mendukung untuk melakukan revolusi. Menurut dia keadaan saat ini terjadi karena masalahnya pada sistem rezim, menurutnya maka harus diganti sistem dan rezim tersebut.

“Itu yang harus ditempuh, jadi tidak ada kata lain adalah revolusi,” tegasnya. [taz/trb]

Readmore...

Tersangka Pembantai Muslim Srebrenica Bersembunyi di Israel

TEL AVIV (voa-islam.com): Alexander Zvtkovic, adalah salah satu tersangka dalam "pembantaian Srebrenica" 1995 terhadap Muslim di Bosnia timur.

Unit Penyelidikan Internasional akhirnya menangkap Alexander Zvtkovic pada hari Selasa di Israel, ternyata ia selama ini bersembunyi di negara mayoritas Yahudi tersebut.

Segera setelah penangkapannya Kantor Kejaksaan dari Departemen Negara Urusan Internasional mengajukan permohonan kepada Pengadilan Distrik Yerusalem untuk mengekstradisi Zvtkovic ke Bosnia-Herzegovina dimana ia dicari atas tindakan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Jaksa juga meminta agar dia ditahan sampai keputusan pada proses ekstradisi dibuat.

Zvtkovic tersangka yang berpartisipasi dalam pembantaian Srebrenica dimana ribuan Muslim dibantai di Bosnia timur. Menurut bahan investigasi, Zvitkovic ikut ambil bagian aktif dalam pembantaian dan menjadi satu diantara delapan tentara yang menjadi regu tembak atau eksekutor Muslim Bosnia.

Sebelumnya pada 29 Agustus 2010, Kantor Kejaksaan Negara menerima permintaan dari pemerintah Bosnia-Herzegovina untuk mengekstradisi Zvitkovic atas partisipasinya dalam genosida. Setelah pemeriksaan cermat material dan setelah menerima penjelasan dari pihak berwenang Bosnia-Herzegovia selama dua bulan terakhir, menteri keadilan memutuskan untuk membuka proses ekstradisi dalam kasus ini.

Zvitkovic merupakan pria kelahiran 1968, dia bermigrasi ke Israel bersama istri dan anak-anaknya pada tahun 2006, dan dilaporkan menerima kewarganegaraan Israel berdasarkan pernikahannya dengan seorang wanita Yahudi yang bermigrasi ke Israel, yakni istrinya. Cara Zvitkovic cukup licik, ia menikahi seorang Yahudi untuk mendapat kewarganegaraan Israel dan bisa tinggal di negara mayoritas Yahudi tersebut untuk bersembunyi setelah melakukan kejahatan pembantaian Muslim. [Za/JP]

Readmore...

Senin, 17 Januari 2011

Apa aja sih 18 kebohongan Pemerintah SBY??

Jakarta (voa-islam.com) Para aktivis, di antaranya Yudi Latief, Maemunah, Halid Muhammad, Ray Rangkuti, dan Tama S Langkun, Senin (10/1), menyampaikan 9 kebohongan lama dan 9 kebohongan baru, artinya ada 18 kebohongan yang dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut petikannya :

Sembilan kebohongan lama tersebut antara lain:

Pertama pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal dari penerimaan beras rakyat miskin tahun 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa.

Kedua, Presiden SBY pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun pada awal tahun 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif.

Ketiga, SBY mendoronga terobosan ketahanan pangan dan energi berupa pengembangan varietas Supertoy HL-2 dan program Blue Energi. Program ini mengalami gagal total.

Keempat, Presiden SBY melakukan konferensi pers terkait tragedi pengeboman Hotel JW Mariot. Ia mengaku mendapatkan data intelijen bahwa fotonya menjadis asaran tembak teroris. Ternyata foto tersebut merupakan data lama yang pernah diperlihatkan dalam rapat dengan Komisi I DPR pada tahun 2004.

Kelima, Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history. Kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini.

Keenam, UU Sistem Pendidikan Nasional menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20% dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Hingga kini anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20% APBN tersebut.

Ketujuh, Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden Tahun 2009. Penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini.

Kedelapan, Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungu dan menyelamatkan laut. Di sisi lain Presiden SBY melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak1.200 ton dari PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.

Kesembilan, tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.

Nabi Muhammad SAW bersabda, Maksud Hadits:

Tanda-tanda orang munafik ada tiga hal yaitu:

1 . Apabila ia berbicara, berbohong

2. Apabila berjanji, ingkar

3. Apabila dipercaya, berkhianat

(HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan 9 kebohongan baru SBY, di antaranya:

Pertama, dalam Pidato Kenegaraan 17 Agustus 2010 Presiden SBY menyebutkan bahwa Indonesia harus mendukung kerukunan antarperadaban atau harmony among civilization. Faktanya, catatan The Wahid Institute menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 33 penyerangan fisik dan properti atas nama agama dan Kapolri Bambang Hendarwso Danuri menyebutkan 49 kasus kekerasan ormas agama pada 2010.

Kedua, dalam pidato yang sama Presiden SBY menginstruksikan polisi untuk menindak kasus kekerasan yang menimpa pers. Instruksi ini bertolak belakang dengan catatan LBH Pers yang menunjukkan terdapat 66 kekerasan fisik dan nonfisik terhadap pers pada tahun 2010.

Ketiga, Presiden SBY menyatakan akan membekali Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan telepon genggam untuk mengantisipasi permasalahan kekerasan. Aksi ini tidak efektif karena di sepanjang 2010, Migrant Care mencatat kekerasan terhadap TKI mencapai 1.075 orang.

Keempat, Presiden SBY mengakui menerima surat dari Zoelick (Bank Dunia) pada pertengahan 2010 untuk meminta agar Sri Mulyani diizinkan bekerja di Bank Dunia. Tetapi faktanya, pengumuman tersebut terbuka di situs Bank Dunia. Presiden SBY diduga memaksa Sri Mulyani mundur sebagai Menteri Keuangan agar menjadi kambing hitam kasus Bank Century.

Kelima, SBY berkali-kali menjanjikan sebagai pemimpin pemberantasan korupsi terdepan. Faktanya, riset ICW menunjukkan bahwa dukungan pemberantasan korupsi oleh Presiden dalam kurun September 2009 hingga September 2010, hanya 24% yang mengalami keberhasilan.

Keenam, Presden SBY meminta penuntasan rekening gendut perwira tinggi kepolisian. Bahkan, ucapan ini terungkap sewaktu dirinya menjenguk aktivis ICW yang menjadi korban kekerasan, Tama S Langkun. Dua Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jenderal Timur Pradopo, menyatakan kasus ini telah ditutup.

Ketujuh, Presiden SBY selalu mencitrakan partai politiknya menjalankan politik bersih, santun, dan beretika. Faktanya Anggota KPU Andi Nurpati mengundurkan diri dari KPU, dan secara tidak beretika bergabung ke Partai Demokrat. Bahkan, Ketua Dewan Kehomatan KPU Jimly Asshiddiqie menilai Andi Nurpati melakukan pelanggaran kode etik dalam Pemilu Kada Toli-Toli.

Kedelapan, Kapolri Timur Pradopo berjanji akan menyelesaikan kasus pelesiran tahanan Gayus Tambunan ke Bali selama 10 hari. Namun hingga kini, kasus ini tidak mengalami kejelasan dalam penanganannya. Malah, Gayus diketahui telah sempat juga melakukan perjalanan ke luar negeri selama dalam tahanan.

Kesembilan, Presiden SBY akan menindaklanjuti kasus tiga anggota KKP yang mendapatkan perlakuan tidak baik oleh kepolisian Diraja Malaysia pada September 2010. Ketiganya memperingatkan nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia. Namun ketiganya malah ditangkap oleh polisi Diraja Malaysia. Sampai saat ini tidak terdapat aksi apapun dari pemerintah untuk nmenuntaskan kasus ini dan memperbaiki masalah perbatasan dengan Malaysia.

(Dari berbagai sumber)

Readmore...

Jumat, 14 Januari 2011

Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah Masuk Surga?

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala Aalihi washahbihi wa Man Ihtadaa bi hudaahu.

Banyak dalil syar’i dari dari Al-Qur’an dan Sunnah yang menunjukkan bahwa siapa yang bertauhid dan meninggal di atasnya pasti masuk surga. Di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَهَا فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ

“Aku diperitahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah, maka apabila mereka telah mengucapkannya, darah dan harta mereka diharamkan atasku kecuali dengan hak-nya.” (HR. al-Bukhari)

Hadits Ubadah bin Tsamit radhiyallahu 'anhu:

مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ

“Barangsiapa yang mengatakan, ‘Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang hak kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba wanita-Nya, (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya, bahwasanya jannah (surga) adalah hak dan neraka juga hak (benar adanya),’ pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga seberapapun amalnya.” (HR. Al-Bukhari)

Masih banyak hadits lain yang menunjukkan bahwa orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dengan jujur dan bertauhid, ucapannya mengandung sikap bara’nya (berlepas diri) dari syirik dan beriman bahwa Allah semata yang berhak diibadahi, maka dia akan masuk surga. Dia termasuk orang Islam. Bersamaan itu ia juga beriman bahwa Muhammad adalah Rasulullah dengan membenarkan segala yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan pada waktu itu. Kemudian dia dituntut melaksanakan syariat Islam, maka apabila telah datang waktu shalat, wajib ia melaksanakannya. Seperti itu juga zakat, puasa, dan haji. Jika ia meninggal setelah bertauhid, pasti masuk surga. Kalau dia masuk Islam lalu meninggal dunia setelahnya, pasti masuk surga, karena dia tidak sempat melakukan amal kebaikan dan tidak pula pernah melakukan keburukan sedikitpun. Dan Islam memutus/menghapus perbuatan-perbuatan sebelumnya, sedangkan taubat menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu. Jika ia sempat hidup hingga mendapatkan shalat, maka wajib baginya shalat. Jika ia menolak dan menentangnya maka kafirlah ia, dan jika meninggalkannya maka ia telah kafir. Seperti itu pula apabila dia mendapatkan perintah zakat, ia wajib menunaikan zakat. Jika ia menolak membayar zakat maka ia telah bermaksiat dan berhak masuk neraka. Begitu juga kalau ia mendapati perintah puasa, jika ia tidak berpuasa maka ia telah bermaksiat dan harus masuk neraka, kecuali kalau Allah memaafkan dirinya. Begitu juga ketika dia berzina, mencuri atau semisalnya, maka ia telah bermaksiat yang harus masuk neraka kecuali kalau Allah memaafkan dirinya, ia berada di bawah Masyi’ah (kehendak) Allah.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)

Maksudnya kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari kesyirikan dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia menjadi muslim. Kemudian dia dituntut melaksanakan hak-hak Islam berupa shalat, dan selainnya serta meninggalkan maksiat. Jika ia meninggalkan maksiat dan melaksanakan tuntutan Islam, maka sempurna Islam dan Imannya. Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga, karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya. Jika ia masih hidup dan melaksanakan beberapa kemaksiatan atau meninggalkan sebagian amal wajib, maka ia berada di bawah masyi’ah (kehendak) Allah, jika Allah berkehendak maka akan mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga dengan tauhidnya. Dan jika berkehendak, Allah akan menyiksanya sebanding dengan maksiatnya yang ia bawa mati sebagaimana firman Allah Ta’ala yang lalu,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)

kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari kesyirikan dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia menjadi muslim.

Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga, karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya.

Ini merupakan ijma’ (consensus) kaum muslimin dan sesuai dengan ijma Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Orang yang bermaksiat berada di bawah masyi’ah (kehendak) Allah, tidak dikafirkan sebagaimana keyakinan khawarij. Dia tidak kekal dalam neraka sebagaimana yang diucapkan kaum Khawarij dan Mu’tazilah. Tidak, tapi ia berada di bawah masyi’ah Allah. Apabila ia meninggal di atas zina, pencurian, durhaka kepada orang tua, menenggak minuman keras, memakan harta riba tapi tidak sampai menganggapnya halal dan tetap menilainya sebagai kemaksiatan, tanpa menghalalkannya tapi dia dikalahkan oleh hawa nafsu dan syetan dan dia tahu betul itu adalah maksiat, maka ia ia berada di bawah masy’iah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan memaafkan mereka, dan jika berkehendak maka Allah akan menyiksanya di neraka sesuai kadar kemaksiatan yang ia bawa mati. Sesudah disucikan dan dibersihkan maka Allah akan mengeluarkannya dari neraka sebagaimana ijma’ Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tidak akan kekal di neraka kecuali orang-orang kafir. Ini berbeda dengan paham Khawarij dan Mu’tazilah yang mereka berkata, “Sesungguhnya seorang yang bermaksiat apabila mati di atas kemaksiatannya ia akan kekal di neraka.” Kelompok Khawarij mengatakan, “Ia kafir”. Perkataan mereka ini batil menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Pendapat tersebut sangat batil dan telah dibantah oleh satu ayat yang mulia, yaitu firman Allah Ta’ala:

ِإِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Nisa’: 48)

Sedangkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang orang yang berzina “Seorang pezina tidak akan jadi berzina ketika ingin berzina kalau dia masih seorang mukmin. Dan tidak akan jadi meminum minuman keras ketika akan meminumnya kalau dia masih seorang mukmin. Dan tidak akan jadi mencuri (seorang puncuri) ketika akan mencuri sementara dia masih seorang mukmin.” Maksudnya adalah anacaman dan peringatan keras. Yakni bukan seorang mukmin yang sempurna imannya. Ada cacat dalam imannya yang maknanya bukan seorang kafir. Karena ayat-ayat saling membenarkan satu dengan lainnya begitu juga hadits, saling membenarkan satu dengan lainnya. Kitab Allah, sebagiannya tidak akan menduskan sebagian yang lain. Sunnah juga tidak akan menyalahi Al-Qur’an. Dan wajib menafsirkan nash dengan nash lainnya.

Sabda Nabi “Seorang pezina tidak jadi berzina ketika akan berzina kalau dia seorang mukmin,” yakni iman yang wajib dan sempurna. Kalau dia memiliki iman yang sempurna, pasti tidak akan berzina. Tai imannya lemah dan ada cacatnya, karenanya ia terjerumus melakukan zina dan minum minuman keras karena lemahnya iman yang ia miliki. Maknanya bukan ia seorang kafir, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan ditegakkan had (hukuman) atas pezina, dan had merupakan kafarah (penghapus dosa) baginya. Dan jika seorang pezina meninggal dunia setelah ditegakkan had atasnya, maka ia masuk surga dan had tersebut menjadi penebus untuknya. Karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits ‘Ubadah yang terdapat dalam Shahihain sesudah beliau menyebutkan tentang dosa-dosa maksiat, beliau bersabda:

“Siapa yang didapati oleh Allah di dunia –maksudnya ditegakkan had syar’i- maka itu menjadi kafarah (penghaphus) baginya. Dan siapa yang Allah tangguhkan sampai akhirat maka urusannya diserahkan kepada Allah.” Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Dan akan mengampuni dosa selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Nisa’: 48)

Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’ah berkata: Bahwasanya para pelaku maksiat berada di bawah masyi’ah (kehendak Allah). Jika maksiat bukan syirik dan ia tidak menghalalkannya, maka ia berada di bawah masyi’ah Allah sebagaimana pezina, peminum khamer, pemakan riba, anak durhaka kepada orang tuanya, dan semisalnya. Adapun orang yang menghalalkan maksiat, menghalalkan zina dan berkata bahwa zina halal, maka ditegakkan hujjah padanya. Jika dalil sudah jelas padanya lalu ia tetap ngotot bahwa zina halal maka ia kafir dan termasuk pelaku kufur akbar yang mengeluarkannya dari Islam. Begitu juga orang yang mengatakan: Bahwasanya khamer halal, lalu ditegakkan dalil kepadanya. Jika ia tetap ngotot dengan perkataannya maka ia menjadi kafir. Seperti itu juga orang yang mengatakan mencuri adalah halal atau riba halal, maka ditegakkan dalil padanya. Jika tetap ngotot dengan keyakinanya bahwa riba halal, ia telah kafir. Begitu juga orang yang berkata tentang durhaka kepada orang tua adalah halal, maka dijelaskan persoalan itu padanya. Jika ia tetap ngotot sesudah dijelaskan dalil-dalilnya, maka ia kafir. Seperti itu pula kondisi orang yang berkata bahwa liwath (homoseksual/hubungan sejenis) adalah halal.

Seperti itulah keadaan orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah jelas dalam dien. Jika ia menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah (argumentasi) dan dalil baginya, lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia kafir. Sedangkan orang yang meninggal dengan membawa kemaksiatan dan ia tahu itu adalah maksiat, ia tidak menganggapnya halal, ia sadar telah berbuat maksiat, ia mati dalam keadaan berzina, mati dalam keadaan mabuk, mati dalam keadaan memakan riba, namun ia menyadari bahwa ia berbuat maksiat maka ia berada di bawah masyi’ah Allah. Jika Allah berkehendak, maka akan mengampuni dosanya melalui amal-amal shalihnya dan tauhidnya. Dan jika Dia berkehendak lain, maka akan menyiksanya sekadar dengan kejahatan yang ia bawa mati. Kemudian sesudah suci dan bersih di neraka, Allah mengeluarkan mereka dan memasukkannya ke surga. Banyak sekali hadits Rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan banyak pelaku maksiat yang masuk neraka dan disiksa di dalamnya, lalu Allah mengeluarkan mereka dari neraka dalam keadaan gosong terbakar lalu dicelupkan dalam sungi kehidupan, setelah itu ia tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji kecambah. Jika sudah sempurna tubuh mereka, maka Alla memasukkannya ke dalam surga.

Orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah jelas dalam dien. Jika ia menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah (argumentasi) dan dalil baginya, lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia kafir.

Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma’ Ahlis Sunnah wal Jama’ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang kafir, --kita memohon keselamatan kepada Allah darinya--. Sementara ahli maksiat, tidak. Terkadang dia tinggal di neraka dalam waktu cukup lama, dan terkadang dinamakan kekal tapi kekal yang terbatas dan akan selesai. Jika selesai jatah waktu yang sudah Allah tertapkan baginya usai maka Allah mengeluarkannya dari neraka, lalu di bawa ke surga karena tauhid dan Islamnya.

Syarat Kalimat Tauhid

Tauhid memilihi beberapa syarat yang telah disebutkan sebagian ulama yang berjumlah tujuh, sebagian lainnya menyebutkannya delapan. Yaitu: Ilmu, yakin, ikhlas, jujur, cinta, inqiyad (tunduk), qabul (menerima), dan ditambah yang delapan kufur terhadap tuhan selain Allah. Apabila seorang penuntut ilmu memahami, meyakini, dan melaksanakannya maka ini adalah kesempurnaan tauhid dan iman. Jika ia seorang awam yang tidak mengetahui syarat-syarat ini tapi ia berlepas diri dari kesyirikan dan beriman keapda Allah, mentauhidkan-Nya maka sudah cukup walaupun ia tidak tahu syarat-syarat tersebut. Kapan ia berlepas diri dari syirik dan kekufuran, dan meyakini kebatilannya serta beriman kepada Allah semata, maka ia sudah cukup.

Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma’ Ahlis Sunnah wal Jama’ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang kafir, sementara ahli maksiat, tidak.

Ilmu, yakni mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla adalah yang berhak diibadahi. Sedangkan makna Laa Ilaaha Illallaah adalah tidak ada yang diibadahi dengan hak kecuali Allah. Yakin, ia mengucapkannya dengan penuh keyakinan tanpa ragu-ragu. Ia mentauhidkan Allah dengan keyakinan. Ikhlas, yakni ia tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya, tapi ia ikhlaskan ibadah kepada Allah dengan kejujuran. Ini berbeda dengan orang-orang munafikin, mereka mengatakannya dengan dusta. Orang-orang munafik adalah kafir apabila dia mengucapkannya secara dzahir padahal ia berdusta dalam batinnya, orang ini telah kafir.

Dengan penuh cinta, adalah mencinai Allah dan mencintai untuk mentauhidkannya. Orang yang kafir tidak akan mencintai Allah, membenci tauhid, atau membenci iman.

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 9)

Begitu juga qabul, ia menerima dien (agama), menerima kebenaran, dan mengikutinya. Adapun jika ia menolak kebenaran, tidak menerimanya, dan tidak tunduk kepada kebenaran, bahkan ia tidak menerima untuk mentauhidkan Allah dan tidak meninggalkan kesyirikan, maka ia menjadi kafir. Dan harus mengingkari setiap yang diibadahi selain Allah sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ

“Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS. Al-Baqarah: 256) Yakni kufur terhadap peribadatan kepada selain Allah, yakni mengingkarinya. Meyakini kebatilan ibadah kepada selain Allah, mengingkarinya dan berlepas diri darinya. Inilah makna perkataan sya’ir: “Dan ditambahkan kedelapannya kufurmu terhadap segala sesuatu selain Allah yang dijadikan tuhan.” Maksudnya: seorang mukmin mngetahui kebenaran, meyakininya, dan membenarkannya. Ia berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya, serta mengikuti kebenaran dan mantap dengannya, mencintai Allah dan Rasul-Nya. Seperti inilah seorang mukmin, walaupun ia tidak mengetahui syarat-syarat kalimat tauhid. Kapan ia menerima kebenaran dan tunduk untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan ibadah kepada Allah, mencintai Allah dan tunduk kepada syariat-Nya dan tidak berdusta seperti orang-orang munafikin, maka imannya shahih. Walllahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Ditarjamahkan oleh Badrul Tamam dari dari www.binbaz.org.sa

Readmore...

Arafat Mati Karena Diracun Israel

TEPI BARAT (voa-islam.com): Teka-teki penyebab kematian bekas pemimpin Palestina Yasser Arafat terkuak. Hasil investigasi terbaru menyebutkan, Arafat meninggal karena diracun menggunakan thallium. Racun tersebut disusupkan ke dalam makanan dan minuman Arafat.

Menurut mantan penasihat senior Arafat, Bassam Abu Sharif, hasil investigasi ini adalah laporan dari analisa forensik Inggris. Thalliun adalah racun berbahaya dan sulit terdeteksi. Biasanya, racun ini bekerja setelah masuk lewat mulut. Dia menduga Israel pelakunya.

"Racun ini hasil ekstrak dari rumput laut dan berubah bentuk menjadi cairan, tidak berwarna, tidak memiliki rasa dan tidak berbau," kata Abu Sharif seperti dikutip dari laman AlArabiya.Net, dua hari lalu.

Karena karakternya sulit terdeteksi, kata Abu Sharif, thallium bisa dimasukkan ke dalam makanan atau minuman tanpa disadari. Racun tersebut juga bisa masuk ke tubuh dengan cara disuntikkan lewat pembuluh darah.

Namun, kata Abu Sharif, laporan itu menyebutkan, racun itu efektif bekerja bila masuk ke tubuh melalui lidah. "Jadi, sangat mungkin thalium masuk lewat teh, air minum, kopi, buah atau obat," katanya.

Para ahli racun sangat asing dengan racun ini. Hanya ahli racun di bidang forensik yang bisa mengidentifikasi racun ini di tubuh. "Menurut ahlinya, racun ini sungguh berbahaya dan tidak ada penangkalnya bisa sudah masuk ke tubuh setelah lima jam," ujar Abu Sharif.

Bila sudah masuk ke tubuh seseorang, thallium bisa merusak berbagai organ dalam. Mulai dari, ginjal, hati, paru dan teraakhir otak. Menurut ahli, lamanya racun bekerja tergantung dari berbagai faktor, seperti usia, dan ketahanan tubuh. "Tapi biasanya, racun ini menjadi mematikan dalam waktu dua hingga delapan bulan, dan bisa menjadi waktu yang cukup untuk si peracun kabur," kata Abu Sharif.

Abu Sharif mengingatkan, Presiden Palestina saat ini Mahmoud Abbas ada kemungkinan dia diracun seperti Arafat. "Kemungkinan Israel ingin menyingkirkannya bersama Perdana Menteri Salam Fayyad, Israel ingin Palestina tidak memiliki pemimpin," ujarnya.

Abu Sharif mengatakan, dia juga telah mengingatkan Arafat beberapa bulan sebelum dia diracun. "Saya katakan, racun adalah senjata utama Israel," katanya. Yasser Arafat meninggal pada usia 75 tahun di Rumah Sakit Militer Prancis, 11 November 2004.

Arafat pemimpin Palestina dan seorang penerima Penghargaan Nobel. Semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA). Arafat merupakan pemimpin partai politik Fatah yang ia dirikan pada 1959. Arafat menghabiskan sebagian besar hidupnya memerangi Israel untuk memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri bagi Palestina.

Readmore...

Libatkan Gay dan Ahmadiyah, Acara SETARA Institute Dibubarkan Polisi dan FPI

SURABAYA (voa-islam.com) – Polisi bersama FPI bubarkan acara lintas agama yang digelar SETARA Institute di Surabaya. Acara dibubarkan karena tak berizin dan melibatkan unsur kaum gay, aliran sesat ahmadiyah dan faham pluralisme.

Pertemuan lintas agama (Focus Group Discussion) yang diadakan SETARA Institute di Surabaya dibubarkan polisi dan Front Pembela Islam (FPI), sesaat sebelum pertemuan digelar di Hotel Inna Simpang Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (13/1/2011). Aksi pembubaran itu berlangsung damai tanpa ada keributan apapun, meski sempat terjadi perdebatan ringan antara pihak SETARA Institute dengan anggota FPI.

Polisi melarang acara tersebut dengan alasan panitia tidak memiliki izin. Polisi sendiri memang tidak mengizinkan adanya pertemuan itu karena tidak disertai dengan surat permohonan izin pertemuan. Seorang polisi menjelaskan bahwa pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang harus mendapat izin

Setelah menggelar jumpa pers untuk wartawan di Palapa Coffe Shop, seorang perwira menengah polisi meminta agar peserta pertemuan meninggalkan hotel. Polisi meminta peserta pertemuan meninggalkan hotel dengan baik-baik karena pertemuan itu memang tidak berizin.

Sementara FPI berupaya membubarkan acara ini karena di dalamnya ada unsur kaum gay, aliran sesat Ahmadiyah, dan mengusung faham liberalisme. Bagi FPI, aliran sesat Ahmadiyah adalah penista agama yang tidak berhak hidup di bumi Indonesia.

“Sebenarnya kami tidak keberatan dengan pertemuan ini. Kami keberatan dan membubarkan karena mereka mengundang unsur Ahmadiyah, unsur gay dan unsur liberalisme,” kata Ketua Laskar FPI Surabaya, Sasmito, kepada wartawan di Hotel Inna Simpang

Sasmito menegaskan, selama ada unsur Ahmadiyah di suatu forum, maka di situ pula FPI akan hadir mencegah dan membubarkan. Pembubaran acara Ahmadiyah, kata Sasmito, karena keberadaan aliran sesat Ahmadiyah menimbulkan keresahan umat.

“Kami memang tidak banyak membawa anggota tetapi ratusan anggota kami siap digerakkan dari Masjid Al-Akbar,” tandas Sasmito.

Dengan nada kecewa, Bonar Tigor Naipospos yang menggelar acara ini menyesalkan alasan polisi membubarkan pertemuan ini. Tentang alasan izin yang dipersoalkan oleh polisi, Bonar menegaskan bahwa pihaknya tak perlu mengantongi izin dari polisi. Wakil Ketua Setara Institute ini berkilah bahwa pertemuan itu dilakukan di tempat tertutup.

“Malahan ini bisa menjadi masukan bagi SBY untuk menjamin keselamatan kaum minoritas di Indonesia,” jelasnya.

Meski sudah dibubarkan polisi, peserta pertemuan Forum Group Discussion (FGD) masih di dalam Hotel Inna Simpang. Para peserta pertemuan malah berkumpul di Palapa Coffee Shop untuk berbincang-bincang.

Karena masih berada di dalam hotel, maka beberapa anggota FPI pun juga enggan beranjak dari situ. Mereka masih terus berjaga untuk memantau dan memastikan peserta pertemuan tidak menggelar acaranya. Beberapa anggota polisi berpakaian preman juga ikut menjaga.

Melihat sikap ngeyel SETARA Institute yang memaksa bertahan di hotel, Chief Security Hotel, Budi, segera bertindak. Budi dengan tegas meminta agar peserta pertemuan membubarkan diri karena dianggap telah mengganggu pengunjung hotel lainnya.

“Kami tidak ingin pengunjung hotel terganggu dengan suasana ini. Jadi tolong silahkan keluar,” usir budi dengan sopan.

Setelah berkata itu, lampu coffee shop segera dimatikan, selanjutnya Budi menyuruh petugas hotel untuk menata meja yang sempat berserakan. Dengan cara ini akhirnya peserta pertemuan ngibrit meninggalkan hotel. [taz/dtk]

Readmore...

Riset 'Bodong' SETARA Institute, Ilusi Zionis Adu Domba Ormas Islam

JAKARTA (voa-islam.com) – Bermodal data yang minim dan lemah, SETARA Institute memberikan cap radikal terhadap ormas-ormas Islam.

LSM liberal SETATARA Institute merilis laporan riset berjudul “Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat: Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan,” pada 22 Desember 2010 silam. Dalam laporan tersebut, SETARA Institute menyematkan cap radikal dan intoleran terhadap ormas-ormas Islam, seperti: FUI (Forum Umat Islam), FPI (Front Pembela Islam), GARIS (Gerakan Reformasi Islam), FAPB (Front Anti Pemurtadan Bekasi), FUI (Forum Ukhuwah Islamiyah) Cirebon, Tholiban, DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), dan sejumlah majelis taklim lainnya. Laporan yang dirilis tanggal dinilai lemah dan penuh kedustaan.

Ketua KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam) Ahmad Soemargono menilai laporan itu sebagai kebohongan yang diindikasi sebagai skenario Zionis internasional.

“SETARA Institute telah menyebarkan informasi tidak benar. Apa yang diungkap dalam laporannya, adalah bagian dari proyek deradikalisasi. Bahkan bisa saja ini merupakan skenario jaringan Zionis internasional,” jelasnya kepada voa-islam.com di Sekretariat Forum Umat Islam (FUI) Jakarta, Rabu siang (12/1/2011).

“Jika melihat hasil penelitiannya, mereka ingin mendiskreditkan kelompok Islam tertentu dengan menyetarakannya dengan terorisme. Mereka membahasakan kelompok Islam yang selama ini giat mengkampanyekan syariat Islam dan membendung kemaksiatan sebagai kekerasan dan intoleran,” tambahnya.

Secara bahasa, lanjut Ahmad Soemargono, definisi radikal masih diperdebatkan. Demi proyek dan dalih antiteror, mereka menyamakan pejuang syariat Islam dan penjaga moral dan akidah umat sebagai terorisme. “Terus terang, saya tersinggung ketika Muhammad Natsir distigmatisasi seperti itu,” ujar dia.

....SETARA Institute sesungguhnya sedang melancarkan politik devide et impera (adu domba)....

Bang Gogon, begitu ia akrab disapa, mensinyalir ada upaya untuk membenturkan antar ormas Islam. SETARA Institute sesungguhnya sedang melancarkan politik devide et impera (adu domba). Karena itu umat Islam dan ormas Islam harus waspada dengan makar itu. “Saya berharap FUI menjadi kekuatan umat Islam untuk menggalang ukhuwah. Setelah KISDI, FUI bisa diharapkan untuk menyatukan seluruh elemen Islam. Saya mendukung aktivis-aktivis muda seperti Al-Khaththath dan Munarman. Perjuangan FUI harus didukung oleh ormas Islam yang ada. Bahkan FUI perlu membuat daurah-daurah pencerahan kepada ormas Islam. Intinya perlu ada regenerasi untuk menggantikan yang tua seperti saya,” harap Bang Gogon.
Laporan SETARA Institute bukan riset, tapi ilusi kosong!

Senada itu, Ketua An-Nashr Institute, Munarman, menilai laporan SETARA Institute bukanlah hal yang aneh. Sejak 2006-2007, laporan yang mereka sebut penelitian tak lebih hanyalah ilusi atau khayalan mereka saja. LSM komparador itu ingin mencari-cari celah ormas Islam yang selama ini getol membendung kemaksiatan dan aliran sesat. Sampai-sampai, mereka mengait-ngaitkan pengaruh Masyumi dengan ormas Islam yang ada saat ini.

“Bagi kaum Sepilis, Islam dianggap sebagai sumber masalah. Intinya, bagaimana musuh melihat kita. Isu yang digulirkan SETARA Institute didesain seperti dokumen Rand Corporation yang merupakan jaringan Zionis international,” tegas Munarman yang juga menjabat Ketua Bidang Nahi Munkar DPP FPI itu.

Sejak SETARA Institute berdiri sekitar tahun 2002-2003, Hendardi sebelumnya hanya menulis opini di koran-koran. Ia dibantu oleh seorang asisten. “Hendardi itu orang bodoh, nggak ngerti apa-apa. Penelitian yang disusun oleh SETARA Institute kali ini, juga bukan ditulis oleh Hendardi, melainkan Ismail Hasani.”

....laporan yang mereka sebut penelitian tak lebih hanyalah ilusi atau khayalan mereka saja. LSM komparador itu ingin mencari-cari celah ormas Islam yang selama ini getol membendung kemaksiatan dan aliran sesat....

Munarman tertawa geli dengan laporan SETARA Institute yang menyatakan bahwa umat Islam yang bodoh, miskin, bisanya hanya marah-marah saja. Konyolnya lagi, umat Islam yang selama ini mengacu Al-Qur’an dan Hadits dianggap radikal. “Oleh SETARA Institute, kita dilarang untuk meyakini kebenaran agama Islam. Ngaco itu,” tukas Munarman santai. [taz/desastian]

Readmore...

Minggu, 09 Januari 2011

Dakwaan terhadap Ustadz Abdullah Sunata Semberono

JAKARTA (Arrahmah.com) – Terdakwa kasus terorisme Aceh, Ustadz Abdullah Sunata dalam eksepsinya menilai dakwaan terhadap dirinya dibuat Jaksa Penuntut Umum (JPU) secara sembrono, terkesan kabur, tidak jelas, tidak cermat dan tidak lengkap (obscuur libel).

Sidang lanjutan Ustadz Abdullah Sunata, terdakwa yang diduga terlibat kasus terorisme di Aceh kembali digelar, Rabu (5/1/2011), dengan agenda pembacaan Eksepsi (nota keberatan) terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan sebelumnya (14/12/2010).

Dalam eksepsinya, tim kuasa hukum Ustadz Abdullah Sunata dari Tim Pengacara Muslim (TPM), membeberkan tatacara pemeriksaan (penyidikan) yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang. Dimulai dari tingkat kepolisian, saat terdakwa masih berstatus tersangka atas dugaan telah melakukan tindak pidana terorisme, di mana terdakwa tidak mendapat hak-hak hukum sebagaimana mestinya.

“Bukan karena tidak didampingi penasihat hukum, akan tetapi tidak diberikan hak-haknya oleh penyidik untuk menentukan dan menunjuk penasihat hukum sendiri. Lalu memaksakan Asludin Hatjani cs yang merupakan bentukan oknum-oknum polri untuk menjadi kuasa hukumnya. Bahkan Asludin mengaku-ngaku sebagai Tim Pengacara Muslim, “ ungkap TPM.

Atas pencatutan Asludin Hatjani yang mengatasnamakan TPM, Dewan Pembina Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Pengacara Muslim Indonesia telah membantah dengan tegas terkait kedudukan Asludin sebagai anggota yayasan. “Kami sudah melaporkan hal ini kepada Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim untuk membentuk tim atas dugaan skandal penunjukan penasihat hukum yang dipaksakan,” jelas TPM.

Pemaksaan penunjukan penasihat hukum, menurut TPM, jelas-jelas telah melanggar ketentuan Pasal 54, 55, 56 ayat (1) KUHAP tentang hak menentukan penasihat hukum sendiri. Karena itu, upaya penghalangan atas hak-hak terdakwa (Abdullah Sunata) terdahulu selama pemeriksaan di tingkat penyidikan untuk menunjuk penasihat hukumnya sendiri. “Tindakan penghalangan itu jelas melanggar hukum

Setelah diperjuangkan, kuasa hukum terdakwa kemudian diambil alih oleh TPM dengan segala resikonya, seperti perlakuan diskriminatif selama berada di tahanan, dipersulit untuk mendapatkan kunjungan keluarga hingga kemungkinan untuk dipindahkan tahanan ke sel yang jauh lebih buruk.

Surat Dakwaan Kabur

Seperti diketahui, yang menjadi dasar dan pokok dakwaan JPU terhadap Abdullah Sunata, lelaki kelahiran 4 Oktober 1978 ini, adalah penggunaan senjata api yang berasal dari terdakwa atas pelatihan asykari/militer di Hutan Perbukitan Desa Jalin Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

Masih menurut dakwaan JPU, pada akhir bulan Januari 2009, pelatihan militer di Hutan Perbukitan Desa Jalin Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar dimulai dengan peserta lebih kurang 40 orang. Peserta pelatihan militer tersebut dibagi dalam beberapa regu dengan perlengkapan berupa senjata api laras panjang dan pendek beserta amunisi/peluru.

Pada saat kegiatan latihan militer berjalan, kegiatan tersebut diketahui oleh aparat kepolisian Polres Aceh Besar dan terjadilah baku tembak antara aparat kepolisian dengan peserta pelatihan militer di pemukiman Desa Lamkabeu Kecamatan Selimun yang mengakibatkan tiga orang anggota Brimob Polri tewas dan satu warga Desa Lamkabeu, serta 11 orang anggota Brimob lainnya mengalami luka tembak.

Dalam dakwaan pertama primair, subsidair dan kedua oleh JPU, terdakwa dinilai telah melakukan permufakatan jahat, percobaan atau pembantuan untuk melakukan tindak pidana terorisme dengan sengaja. JPU juga mendakwakan Abdullah Sunata dengan sengaja memberikan bantuan atau kemudahan dengan menyembunyikan pelaku serta informasi terhadap pelaku tindak pidana terorisme.

Surat dakwaan juga menyebutkan, pada bulan Februari 2010, terdakwa mengetahui dari pemberitaan media bahwa dirinya dinyatakan DPO oleh pihak kepolisian, karena terlibat aksi tindak pidana terorisme di Nangroe Aceh Darussalam.

TPM dalam eksepsinya menilai, surat dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut Umum (JPU) secara sembarangan dan sembrono. Dakwaan yang ditimpakan terhadap terdakwa, terkesan kabur, tidak jelas, tidak cermat dan tidak lengkap (obscuur libel).

“Dakwaan JPU itu tidak benar dan tidak dapat dijadikan alasan bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan tindak pidana terorisme. JPU tidak menguraikan unsur delik dari semua pasal yang didakwakan. Lalu, bagaimana mungkin terdakwa melanggar suatu perbuatan tindak pidana, tetapi perbuatan materiil deliknya tidak diuraikan,” tegas TPM yang diketuai oleh Achmad Michdan SH.

Dalam bantahan TPM, dakwaan pertama primair, subsidair dan kedua JPU, kata TPM, tidak jelas menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti), bahkan terindikasi terjadi error in objecto. Dakwaan JPU tidak jelas mengurai cara-cara yang ditempuh terdakwa ketika melakukan pemufakatan jahat, percobaan atau pembantuan untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Dakwaan JPU juga tidak jelas soal bagaimana cara terdakwa menyembunyikan pelaku dan informasi tindak pidana terorisme. Dengan demikian, surat dakwaan JPU dinyatakan batal demi hukum.

TPM juga menyatakan, PN Jakarta Timur tidak berwenang mengadili perkara ini. Dakwaan harusnya dilaksanakan di PN Depok atau PN Jakarta Selatan, mengingat terdakwa saat ini ditahan di Kepolisian Resort (Polres) Jakarta Selatan. TPM menyatakan, surat dakwaan JPU batal demi hukum, dan meminta hakim ketua melepaskan dan membebaskan terdakwa dari rumah tahanan negara. (voa-islam/arrahmah.com)

Source: http://arrahmah.com/index.php/news/read/10593/dakwaan-terhadap-ustadz-abdullah-sunata-semberono-dan-tidak-cermat#When:00:10:13Z#ixzz1AUzzAd9W

Readmore...

Sabtu, 08 Januari 2011

Hukum Arisan dalam Islam

Akhir-akhir ini berkembang berbagai macam arisan di tengah masyarakat.Ada arisan motor, arisan haji, arisan sembako, arisan bahan bangunan dan lain-lain. Bagaimana sebenarnya hukum arisan dalam Islam, karena ada sebagian kalangan yang mengharamkannya. Apakah semua bentuk arisan dibolehkan atau di dalamnya ada perinciannya?

Pengertian Arisan

Di dalam beberapa kamus disebutkan bahwa Arisan adalah pengumpulan uangatau barang yang bernilai samaoleh beberapa orang, lalu diundi diantara mereka. Undian tersebut dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.(Kamus Umum Bahasa Indonesia, Wjs. Poerwadarminta, PN Balai Pustaka, 1976 hlm: 57).

Hukum Arisan Secara Umum.

Arisan secara umum termasuk muamalat yang belum pernah disinggung dalam Al Qur’an dan as Sunnah secara langsung, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu dibolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaedah fikih yang berbunyi:

اَلأَصْلُ فِي الْعُقُوْدِ وَالْمُعَامَلاَتِاَلْحِلُّ وَ الْجَوَازُ

“Pada dasarnya hukum transaksi dan muamalah itu adalah halal dan boleh “(Sa’dudin Muhammad al Kibyi, al Muamalah al Maliyah al Mua’shirah fi Dhaui al Islam, Beirut, 2002, hlm: 75 )

Berkata Ibnu Taimiyah di dalam Majmu’ al Fatawa (29/ 18): “Tidak boleh mengharamkan muamalah yang dibutuhkan manusia sekarang, kecuali kalau ada dalil dari al Qur’an dan Sunnah tentang pengharamannya “

Para ulama tersebut berdalil dengan al Qur’an dan Sunnah sebagai berikut:

Pertama: Firman Allah SWT:

“Dialah Zat yang menjadikan untuk kamu apa-apa yang ada di bumi ini semuanya. “(Qs. al-Baqarah: 29)

Kedua: Firman Allah SWT:

“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah memudahkan untuk kamu apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi; dan Ia telah sempurnakan buat kamu nikmat-nikmatNya yang nampak maupun yang tidak nampak. “(Qs.Luqman: 20)

Ketiga: Hadist Abu Darda’ ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

مَا أَحَلَّ اللهُ فِيْ كِتاَبِهِ فَهُوَ حَلاَلَ وَماَ حَرَّمَ فَهُوَ حَرَامٌ وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ عَفُوٌّ فَاقْبَلُوْا مِنَ اللهِ عَافِيَتَهُ فَإِنَّّ اللهَ لَـمْ يَكُنْ لِيَنْسَى شَيْئاً

“Apa yang dihalalkan Allah di dalam kitab-Nya, maka hukumnya halal, dan apa yang diharamkannya, maka hukumnya haram. Adapun sesuatu yang tidak dibicarakannya, maka dianggap sesuatu pemberian, maka terimalah pemberiannya, karena Allah tidaklah lupa terhadap sesuatu” (HR. al Hakim)

Keempat: Firman Allah SWT:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. “(Qs Al Maidah: 2)

Kelima: Hadit Aisyah ra, ia berkata:

كَانَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَإِذَاخَرَجَأَقْرَعَبَيْنَنِسَائِهِفَطَارَتْالْقُرْعَةُعَلَىعَائِشَةَوَحَفْصَةَفَخَرَجَتَامَعَهُجَمِيعًا

“Rasullulah SAW apabila pergi, beliau mengadakan undian di antara istri-istrinya, lalu jatuhlah undian itu pada Aisyah dan Hafsah, maka kami pun bersama beliau. “(HR Muslim, no: 4477)

Keenam: Pendapat para ulama tentang arisan, diantaranya adalah pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syek Ibnu Jibrin serta mayoritas ulama-ulama senior Saudi Arabia. (Dr. Khalid bin Ali Al Musyaiqih, al Mua’amalah al Maliyah al Mu’ashirah (Fikh Muamalat Masa Kini), hlm: 69) Syekh Ibnu Utsaimin berkata: “Arisan hukumnya adalah boleh, tidak terlarang. Barangsiapa mengira bahwa arisan termasuk kategori memberikan pinjaman dengan mengambil manfaat maka anggapan tersebut adalah keliru, sebab semua anggota arisan akan mendapatkan bagiannya sesuai dengan gilirannya masing-masing “. (Syarh Riyadhus Sholihin, Ibnu Utsaimin: 1/838)

Meskipun hukum arisan boleh, tapi ada beberapa bentuk arisan yang diharamkan, karena mengandung riba, penipuan dan merugikan pihak lain.Karena keterbatasan tempat, penulis hanya akan menjelaskan dua macam arisan yang saja, yaitu:

Pertama: Arisan Motor Dengan Sistem Lelang

Maksud Arisan Sepeda Motor Dengan Sistem Lelang yaitu pemenang arisan adalah yang mengajukan harga tertinggi.Adapun kelebihan harga lelang dari harga asli sepeda motor disimpan oleh penyelenggara untuk diberikan lagi ke peserta arisan dengan cara dibelikan sepeda motor lagi.Sehingga arisan yang asalnya selesai 20 kali pembayaran, bisa selesai sebelum itu, dikarenakan adanya uang kelebihan.

Misalnya arisan motor yang diselenggaran oleh salah satu lembaga dengan standar harga yang mengacu kepada “New Shogun “yaitu Rp. 13.635.000,-. Peserta diwajibkan menyetor Rp.250.000,- setiap bulannya selama 48kali. Dengan setoran sebesar itu panitia arisan masih mengiming-imingi beberapa hadiah. Sehingga kalau ditotal setiap peserta akan menyetor Rp.250.000,- x 48= Rp. 12.000.000,-. Untuk mendapatkan motor tersebut, peserta diwajibkan lagi membayar lelang minimal Rp. 3.500.000,-sehingga jumlah total yang harus dibayar peserta adalah Rp. 15.500.000,-.Berarti selisisih harga lelang dengan harga asli adalah sebesar Rp. 1.865.000,-. Peserta yang ingin mendapatkan motor lebih cepat, maka harga lelangnya harus lebih tinggi.

Bentuk arisan di atas hukumnya haram, karena ada sebagian anggota yang membayar lebih banyak dari yang lain, padahal arisan itu identik dengan hutang, sehingga kelebihan pembayaran dikatagorikan riba yang diharamkan. Selain itu ada unsur mengambil harta orang lain tanpa hak, jika panitia mengambilkeuntungandari discount pembelian dari setiap motor yang dibelinya, padahal itu adalah haknya para peserta.

Kedua: Arisan Berantai

Yang dimaksud arisan berantai atau sering juga disebut dengan Program Investasi Bersama adalah setiap peserta harus mengirim uang dalam jumlah tertentu,umpamanya Rp.20.000,- kepada 4 anggota arisan lain yang sudah ditentukan.

Gambaran cara kerjanya sebagai berikut: 1. Peserta mengirim uang ke4 orang anggota , 2. mengubah isi surat dengan cara memasukkan nama dirinya pada urutan paling bawah dan menaikkan urutan peserta sebelumnya satu tingkat sehingga peserta pada urutan pertama yang dikirimi uang keluar dari daftar urutan calon penerima uang.3. mengirim surat yang telah dirubah isinya tersebut ke orang lain sebanyak-banyaknya.4. setelah peserta tersebut sampai pada urutan pertama, dia akan menerima uang kiriman dari peserta baru yang jumlahnya tergantung pada jumlah surat yang dikirimkannya dulu.

Perkiraannya jika dalam satu minggu masing-masing orang melakukan promosi terhadap 20 orang member baru, kemudian masing-masing orang tadi mensponsori 20 orang, dan seterusnya (terjadi duplikasi 4 kali), maka setiap peserta yang hanya menyetor Rp 80.000,- tersebut akan mendapatkan keuntunganRp. 400.000,-, sampai Rp. 3.200.000.000,- dalam rentang satu sampai empat bulan.

Hukum arisan berantai seperti di atas adalah haram, karena merupakan bentuk perjudian terselubung.Di sini seorang peserta menaruh uang dalam jumlah tertentu dan tidak mengetahui secara jelas berapa uang yang akan diterimanya. Begitu juga peserta yang tidak mendapatkan member baru, akan rugi karena tidak ada orang yang akan mengirim uang ke nomor rekeningnya. Dan itulah hakekat perjudian.

Arisan berantai dengan menggunakan istilah Investasi Bersama adalah bentuk penipuan, karena dalam investasi, harus ada barang yang dikembangkan atau diperjual-belikan, kemudian keuntungannya dibagi kepada peserta menurut besar dan kecilnya saham yang diberikan. Dalam arisan berantai ini tidak ada barangnya sehingga hanya berkutat di uang saja. Inilah hakekat perjudian. Wallahu A’lam.

Readmore...

Zaid al Khair, Semakin Indah, Bagai Emas yang Disepuh

Biasanya, kisah shahabat nabi memiliki plot yang agak mirip. Awalnya memusuhi Islam, lalu datang hidayah dan selanjutnya berbalik secara drastis menjadi pembela Islam. Meski cahaya Islam telah menaungi, tapi tidak sedikit yang senantiasa dihantui kenangan hitam di masa jahiliyah. Seperti Umar bin Khattab yang selalu teringat anak putrinya yang telah ia bunuh atau Abu Sufyan al Haritsi yang terus saja menyesali permusuhannya pada Islam di masa lalu. Tapi diantara shahabat nabi yang lain, tidak sedikit pula yang “dari sana”nya memang orang baik-baik. Misalnya, tiga orang shahabat Nabi yang bernama “Zaid”; Zaid bin Haritsah yang menjadi budak pertama yang masuk Islam, Zaid bin Tsabit yang sejak kecil masuk Islam, dan yang terakhir adalah Zaid bin Muhalhil yang sejak masa jahiliyahnya sudah terkenal sebagai seorang yang penyayang.

Nah kisah kali ini adalah kisah Zaid bin Muhalhil. Dulu dia dijuluki Zaid al Khail, Zaid sang Kuda jantan. Sebuah julukan yang mengisyaratkankemuliaan dan kebaikan. Tapi setelah masuk Islam, gelar itu diganti oleh rasulullah dengan “Zaid al Khair” atau Zaid sang pemilik kebaikan.

Zaid al Khair, sejak masa jahiliyahnya, beliau memang sudah terkenal sebagai pribadi yang baik dan penyayang. Sebuah kisah yang diceritakan oleh asy Syaibani dari seorang kakek dari bani Amir, dia menuturkan bahwa suatu ketika bani Amir ditimpa paceklik. Hujan yang kunung turun mengakibatkan ladang menajdi tandus. Sang kakek yang pada saat itu masih belum terlalu tua, merasa kasihan dengan anak dan isterinya.

Ia pun mencoba mencari peruntungan dengan pergi ke Hairah. Sampai disana, dia katakan pada anak dan istrinya, “Kalian tunggulah aku di sini sampai aku kembali membawa harta atau aku mati.” Dengan sedikit perbekalan, dia pun pergi. Di jalan, dia melihat tenda yang disampingnya ada unta yang ditambatkan. Dia berpikir bahwa itu adalah ‘ghanimah’, harta rampasan. Dengan mengendap ia mencoba mengambil unta itu. Namun malang, terdengar suara dari tenda, “lepaskan unta itudan rampaslah dirimu sendiri.” Ia pun urung mengambil unta tersebut.

Setelah tujuh hari berjalan, ia menemukan tenda yang lebih besar dan megah. Disampingnya terdapat tambatan unta. Ia berpikir, pasti ada unta disini. Ia pun mengendap ke dalam tenda, ternyata di dalamnya hanya terdapat seorang kakek yang sudah renta. Saat itu hari sudah mulai gelap. Ia pun mengendap dan tanpa sepengetahuan si kakek, dia bersembunyi di belakang tempat tidurnya. Lalu datanglah seorang penunggang kuda membawa seratusan ekor unta dan dua hamba sahaya. Ia berhenti dan berkata, “Perahlah unta ini, dan berikan pada kakek.” Salah seorang pembantunya pun memerah susu dan meletakkannya dihadapan sang kakek. Sang kakek pun meminum satu-dua teguk. Orang bani Amir yang bersembunyi dengan segera mengambil susu dan meminumnya hingga habis. Saat si pembantu masuk dia menemukan bejana susu sudah kosong. Ia berkata, “Kakek telah meminumnya semua.” Sang penunggang kuda menyuruh untuk memerah susu lagi. Kejadian serupa terjadi, tapi orang dari bani Amir hanya meminum separuh. Sang penunggang kuda lalu menyembelih kambing dan menyuapi sang kakek dengan tangannya. Setelah itu, ia dan dua hamba sahayanya makan samapi kenyang dan merekapun tertidur.

Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh orang dari Bani amir untuk membawa lari unta-unta yang ditambatkan tanpa penjaga. Ia hanya mengambil unta bunting yang ditambatkan. Tapi ternyata, unta-unta lain mengikutinya. Ia pun berjalan hingga siang keesokan harinya.

Sekonyong-konyong dari kejauhan ia melihat sesosok bayangan hitam mendekati. Ternyata dia adalah penunggang kuda. Setelah dekat, orang bani Amir mengambil panahnya dan siap menembak. Penunggang kuda berkata, “Lepaskan tali unta itu.” Orang Bani Amir berkata, “Tidak, aku meninggalkan isteri dan anak-anakku di Hairah, aku bersumpah aku tidak akan kembali kalau tidak membawa harta atau aku mati.”

Penunggang kuda berkata, “Kalau begitu, kau akan mati.” Terjadilah perdebatan. Tapi aneh, penungang kudaitu tidak menghunus pedang malah meminta agar orang Bani Amir itu memilih lubang tali kekang yang mana yang ingin dipanah. Ia pun memilih yang tengah. Penunggang kuda itupun memanah lubang tali itu seakan-akan ia memasukkanya dengan tangannya. Demikian pula dua lubang tali disampingnya. Tahu akan keakuratan tembakan musuhnya, orang dari Bani Amir menurunkan panahnya dan menyerah.

Penungganga kuda berkata, “Menurutmu, apa yang akan aku lakukan padamu?”

Orang bani amir menjawab, “Hal yang buruk.”

Penunggang kuda berujar, “Kau kira aku akan berbuat buruk padahal kau telah menemani “Muhalhil” makan, minum dan lalu engkau akan menyesali malam itu?”–Muhalhil ternyata adalah kakek di dalam tenda yang bukan lain adalah ayah penunggang kuda-. Mendengar nama Muhalhil yang kesohor, orang Bani Amir berkata, “ Jadi anda adalah Zaid al Khail, putra Muhalhil? Kalau begitu berbuat baiklah atas tawananmu ini.”

Penunggang kuda berkata, “Tak masalah. Kalau saja unta ini milikku pasti akan aku berikan padamu. Tapi unta-unta ini milik saudariku.”

Itulah Zaid di masa Jahiliyah. Sedang pada masa keislamannya, Zaid seumpama emas yang disepuh, mengkilap dan semakin indah. Beliau masuk Islam setelah mendengar khutbah Nabi Muhammad. Begitu mudah dan lancar hidayah mengalir ke sanubarinya. Setelah bersyahadat, Rasulullah bertanya, “Siapa kamu?” Zaid menjawab, “ Saya Zaid al Khail.” Rasulullah bersabda, “kamu Zaid al Khair, bukan al Khail.” Lalu Zaid diajak ke rumah beliau dan diberi bantal untuk bersandar. Tapi Zaid menolak karena sungkan duduk bersandar di hadapan Rasulullah.

Rasulullah bersabbda, “ Wahai Zaid, belum pernah ada orang yang diceritakan ciri-cirinya kepadaku, lalu aku menemukannya lebih dari yang diceritakan, selain dirimu. Wahai Zaid sesungguhnya pada dirimu ada dua hal yang dicintai Allah.”

Zaid bertanya, “ Apa itu wahai Rasulullah?”

Rasulullah bersabda, “Sifat welas asih dan lemah lembut.”

Zaid berkata, “ Segala puji bagi allah yang telah memberiku sifat yang dicintainya.”

Lalu seluruh pengikut Zaid memeluk Islam. Pada hari menjelang kepulangannya, Madinah terkena wabah demam. Zaid tetap pulang menuju kaumnya dengan harapan kaumnya bisa mendapat hidayah sepertinya. Tapi ajal tak dapat ditolak, Zaid terkena wabah demam dan belum sampai ia masuk ke rumahnya, malaikat maut telah menjemput dirinya.

Subhanallah, antara keislaman dan ajalnya, tak terdapat sedikitpun celah baginya untuk bermaksiat. (T. Anwar/disarikan dari Suwar min Hayatish Shahabah, DR. Abdurrahman Ra’fat Basya)

Readmore...

Tebar Kebaikan Panen Kemudahan

Tebar Kebaikan Panen Kemudahan
Hukum sebab akibat adalah fakta yang disepakati adanya oleh seluruh penduduk bumi. Termasuk tercapainya keinginan dan terhindarnya manusia dari bencana, pasti ada sebab yang mendahuluinya. Hanya saja, manusia berbeda-beda dalam mengidentifikasi sebab yang sesungguhnya.

Sebab-Akibat, Menurut Ahli Maksiat
Kaum atheis yang tidak mengenal Allah, menyandarkan pemenuhan kebutuhan dan peraihan cita-cita mereka kepada kemampuannya. Tak ada istilah do’a dalam kamus kehidupan mereka. Berhasil menurut mereka adalah buah dari kemampuan usaha semata. Selamat menurut mereka, melulu dikarenakan kesigapan atau cermatnya perhitungan. Begitupun dengan kegagalan dan kecelakaan, terjadi lantaran keterbatasan kemampuan atau kecerobohan. Padahal akal sehat sepakat, kemampuan manusia serba terbatas, sementara besarnya rintangan dan bahaya jauh berlipat. Maka tatkala ikhtiar ragawi sudah klimaks, pikiran juga sudah buntu mencari jalan keluar, yang tinggal hanyalah rasa putus asa. Karena mereka kaum yang kafir tidak mengenal cara lain sesudah itu.

Sebagian lagi, sedikit ‘lebih mending’ dari mereka. Di saat kehidupan terasa lapang, nyaman dan menyenangkan, mereka cenderung lalai, tidak menjaga ketaatan, dan berlaku syirik. Namun jika tiba-tiba kesempitan dan bahaya terpampang di hadapan mata, serta-merta mereka tinggalkan sesembahan yang mereka agungkan selain Allah, kemudian berdoa dengan ikhlas memohon hanya kepada Allah. Akal mereka masih waras, kekuatan manusia tak mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Sejenak mereka juga sadar, berhala batu, kayu maupun jimat yang mereka agungkan tak lebih hanya pajangan yang tak bisa membantu apa-apa. Allah mengisahkan tentang mereka,

Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih. (QS al-Isra’ 67)

Begitulah karakter orang musyrik zaman dulu, hanya mengenal Allah di saat sempit, tapi berpaling di saat lapang. Sekarang, kesyirikan yang terjadi lebih parah lagi. Mereka tak hanya mempersekutukan Allah pada saat rakha’ (longgar) saja, bahkan di saat syiddah (sempit), kesyirikan makin menjadi.

Bukankah saat Allah turunkan peringatan dengan muntahan lava pijar, hembusan awan panas disertai hujan kerikil dan suara gemuruh dari perut bumi yang membuat hati miris, manusia tidak kemudian mentauhidkan Allah dan meninggalkan perilaku syirik? Mereka justru mengadakan ritual tolak bala dengan menyembelih kerbau, dagingnya mereka makan, sedang kepala ditanam di lereng gunung untuk sesaji?

Sebab-Akibat Menurut Mukmin yang Taat

Adapun orang mukmin memiliki sikap yang berbeda, bahkan berseberangan dengan itu semua. Bagi mereka, ’tabungan’ kebaikan yang dijalani secara kontinyu dalam suka dan duka, adalah sebab dominan datangnya keberuntungan, dan terhindarnya mereka dari petaka. Mereka mengimani kebenaran sabda Nabi saw,
تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِى الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِى الشِّدَّةِ

”Kenalilah Allah di saat lapang, niscaya Allah akan mengenalimu di saat sempit.” (HR Tirmidzi)

Waktu longgar baginya adalah saat menabung, investasi amal kepada Allah; dengan memelihara hak-hak-Nya, menjaga batas-batas yang telah ditetapkan oleh-Nya, termasuk menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Dengan itulah seorang mukmin membangun hubungan ma’rifah khashshah ( hubungan khusus) dengan Rabb-nya. Hal itu tak hanya bermanfaat baginya menghadapi hari akhirat yang merupakan asyaddu syiddah (kesempitan yang paling berat), bahkan juga bermanfaat baginya ketika menghadapi kegentingan di dunia. Kisah tiga orang yang terjebak di gua, merupakan contoh betapa amal shalih yang dilakukan dengan ikhlas, dapat menjadi wasilah dikabulkannya doa di saat sulit.

Imam al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Salman al-Farisi, bahwa beliau berkata,
” إِذَا كَانَ الرَّجُلُ يَدْعُو اللهَ فِي السَّرَّاءِ ، فَنَزَلَتْ بِهِ الضَّرَّاءُ فَيَدْعُو فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: صَوْتٌ مَعْرُوفٌ مِنْ آدَمِيٍّ ضَعِيفٍ، كَانَ يَدْعُو فِي السَّرَّاءِ، فَيَشْفَعُونَ لَهُ ؛ وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ لَا يَدْعُو اللهَ فِي السَّرَّاءِ فَنَزَلَتْ بِهِ الضَّرَّاءُ فَدَعَا فَيَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: صَوْتٌ مُنْكَرٌ مِنْ آدَمِيٍّ ضَعِيفٍ كَانَ لَا يَدْعُو فِي السَّرَّاءِ فَنَزَلَتْ بِهِ الضَّرَّاءُ فَلَا يَشْفَعُونَ لَهُ “

Apabila seseorang berdoa kepada Allah pada saat longgar, kemudian kesulitan menerpanya, lalu dia berdoa, maka malaikat berkata, “(Ini) Suara yang telah dikenal, dari manusia yang lemah, dan sebelumnya biasa berdoa di saat lapang.” Maka para malaikat memintakan syafaat (kepada Allah) untuknya. Dan jika seseorang tidak pernah berdoa di saat lapang, kemudian kesulitan menerpanya lantas dia berdoa, maka malaikat berkata, “Suara yang asing (tidak dikenal) dari seorang manusia lemah, sebelumnya tidak pernah berdoa pada saat lapang, lantas di saat sulit dia berdoa”. Maka malaikat tidak memintakan baginya syafa’at /pertolongan (kepada Allah).

Kebenaran rumus ini telah terbukti dan dialami oleh Nabi Yunus alaihissalam. Ketika beliau berada dalam perut ikan, tak ada lagi ikhtiar yang mampu dia lakukan. Mustahil pula beliau meminta pertolongan orang lain dalam kondisi itu. Tapi beliau tahu, ada Dzat yang mampu menolongnya. Yang beliau taati saat kondisi aman, tak mungkin membiarkan beliau dalam kondisi ketakutan. Dalam kegelapan perut ikan itu, beliau berdoa,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

“Tidak ada Ilah yang haq melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.” (Al-Anbiya: 87)

Ucapan tasbih itu didengar oleh Allah, dan Allahpun menyelamatkan beliau. Hanya saja, tasbih yang dilantunkan oleh Yunus itu bukan kali pertama beliau ucapkan. Beliau terbiasa mengucapkannya dalam kondisi lapang. Karena itulah Allah menolongnya,

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (bertasbih), niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Ash-Shaffat: 143-144)

Begitupun yang terjadi atas Nabi Musa beserta kaumnya yang beriman. Ketika mereka dikejar oleh Fair’aun dan pasukannya, jalan mereka buntu. Di hadapan mereka terbentang samudera yang luas. Sementara di belakang mereka pasukan Fir’aun yang menurut penuturan Ibnu Jarir berjumlah satu juta tentara. Ada pula yang mengatakan 600.000 pasukan. Di depan ada laut, sedang di belakang sejuta pedang telah terhunus, hingga Bani Israel berkata, “Inna lamudrakuun”, Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. (QS asy-Syu’ara 61). Tapi, meski situasi benar-benar terjepit, tak ada putus harap bagi orang yang menjaga hak Allah di saat lapang. Dengan yakin Musa alaihis salam berkata, “Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.(QS asy-Syu’ara’ 62)

Beliau yakin, karena beliau menjaga hak Allah di saat longgar, pastilah Allah tak akan menelantarkannya di saat sempit. Maka tatkala pasukan Fir’aun merangsek, sementara Musa dan teman-temannya makin dekat dengan bibir pantai, Allah mewahyukan kepada Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Atas kehendak Allah, lautpun terbelah. Mereka menyeberang dengan selamat, sementara Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di laut.

Adapun yang terjadi atas Nabi saw, sangat banyak kisah bertebaran tentangnya. Betapa banyak peristiwa genting yang beliau alami, lalu Allah menyelamatkan beliau dari bahaya musuh.

Menabung Kebaikan Menuai Kemudahan
Rumus ini tak hanya berlaku bagi para anbiya’. Siapapun yang mengenal Allah dan menjaga hak-hak-Nya di saat aman, Allah akan mengenalnya di saat genting. Karena itulah, seorang mukmin tak pernah bosan mengumpulkan kebaikan. Dia selalu menjaga pengabdiannya kepada Allah dalam segala kondisi; di saat suka dan duka, lapang dan sempit dan saat mudah maupun sulit. Rasulullah saw bersabda,
لَنْ يَشْبَعَ مُؤْمِنٌ مِنْ خَيْرٍ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الجَنَّةَ

“Tidak kenyang-kenyangnya orang yang beriman dari (mengumpulkan) kebaikan, hingga dia berhenti di jannah.”(HR Tirmidzi, beliau berkata, “ hadits hasan”).

Mereka yakin, pada saatnya kebaikan itu akan berbuah kebahagiaan. Juga menjadi sebab datangnya pertolongan di dunia. Dan puncaknya adalah dijauhkannya mereka dari neraka; kesempitan yang paling berat dan penderitaan yang paling dahsyat. Alangkah indah nasihat sebagian ulama salaf, ”Jika kamu menyadari amalmu akan ditimbang, baik dan buruknya, maka jangan remehkan kebaikan sekecil apapun. Karena kelak kamu akan melihat, yang sedikit itu akan membahagiakan dirimu. Dan jangan pula menganggap enteng keburukan sekecil apapun. Karena kelak kamu akan saksikan, bahwa yang sedikit itu akan membuatmu menyesal.” Wallahu a’lam. (Abu Umar Abdillah)

Readmore...

Kamis, 06 Januari 2011

Tanda Husnul Khatimah yang Bisa Dirasakan Orang yang Akan Meninggal


Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk hamba dan Rasul-Nya, Muhammad bin Abdillah beserta keluarga dan para sahabatnya.

Bergantinya tahun bukanlah menambah panjang hidup, tapi sesungguhnya menambah cepat datangnya ajal. Karenanya, bagi seorang muslim harus lebih giat lagi mempersiapkan bekal untuk mengarungi perjalanan panjang sesudahnya. Dan bekal terbaik adalah takwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197) Dan siapa yang berbekal takwa di dunia, maka takwa tersebut akan memberikan manfaat baginya kelak di akhirat.

Dan bekal terbaik adalah takwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Ingat, Kematian Pasti Datang!

Tumpukan harta, gemerlapnya dunia, dan kesibukan mencari materi sering melupakan kita akan kematian. Padahal kematian adalah suatu kepastian. Tak seorangpun yang bisa lepas darinya. Ke mana saja kita berlari, di mana kita sembunyi, dan di benteng mana kita berlindung tetaplah kematian pasti akan menemukan kita.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratulmaut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf: 19)

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. Al-Nisa’: 78)

Kondisi Insan Saat Kematian Datang

Keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, karena balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada kondisinya saat tutup usia. Sebagaimana dalam hadits yang shahih :

إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ

“Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya.” (HR. Bukhari dan selainnya)

Saat itu, manusia ada pada satu dari dua kondisi. Yaitu husnul khatimah atau su’ul khatimah. Siapa yang mendapat hunsul khatimah (akhir hayat yang baik), sungguh dia berbahagia dengan kondisi setelahnya. Ia menghadapai kematian dengan tenang dan rindu bertemu dengan Rabb-nya yang senantiasa dia agungkan. Sebaliknya, siapa yang berada di atas su’ul khatimah, dia akan menderita sesudahnya. Sedangkan kematian yang ada di hadapannya menjadi sesuatu yang sangat menakutkan baginya.

Sementara itu, kondisi seseorang pada detik-detik terakhir kehidupannya ini, tergantung amal perbuatan pada masa lampau. Barangsiapa yang mengisi hidupnya dengan berbuat baik, -Insya Allah- akhir hidupnya baik. Dan jika sebaliknya, maka sudah tentu kejelekan yang akan menimpanya. Allah tidak akan pernah menzhalimi para hamba-Nya, meskipun sedikit.

. . . kondisi seseorang pada detik-detik terakhir kehidupannya ini, tergantung amal perbuatan pada masa lampau. Barangsiapa yang mengisi hidupnya dengan berbuat baik, -Insya Allah- akhir hidupnya baik.

Tanda Husnul Khatimah yang Dirasakan Oleh yang Sedang Meninggal

Pastinya setiap kita berharap husnul khatimah. Namun itu bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itulah, seorang hamba Allah yang shalih sangat merisaukannya. Mereka melakukan amal shalih tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah sampai meninggal. Mereka berusaha merealisasikan wasiat Allah Azza wa Jalla,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri)”. (QS. Ali Imran: 102)

Husnul khatimah memiliki banyak tanda-tandanya. Sebagiannya bisa diketahui oleh orang lain yang ada disekitarnya (walaupun tidak bisa dijadikan sebagai suatu kepastian). Dan sebagian yang lain, hanya bisa diketahui dan dirasakan oleh orang yang menghadapi kematian tersebut.

Tanda husnul khatimah yang diketahui dan dirasakan oleh yang orang yang akan meninggal dunia adalah bisyarah (kabar gembira) mendapat ridha Allah dan kemuliaan dari-Nya saat kematian tiba. Hal sebagaimana yang Allah 'Azza wa Jalla firmankan,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".” (QS. Al-Fushilat: 30)

Dan bisyarah ini bagi orang-orang mukmin ketika menghadapi kematian, ketika berada di kuburnya, dan saat dibangkitkan dari kubur-kubur mereka pada hari kiamat. (Dinukil dari Khalid Bin Abdurrahman al-Syayi’ dalam makalahnya, “‘Alamaat wa Asbab husnil Khatimah wa Su’il Khatimah”.)

Dalil lain yang menguatkannya adalah hadits yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya, dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

“Siapa yang suka bertemu dengan Allah, maka allah pun suka bertemu dengannya. Sebaliknya, siapa yang benci bertemu Allah, maka Allah juga benci bertemu dengannya.”

Lalau Aisyah bertanya, “Wahai Nabi Allah, Apa maksud benci kematian itu, padahal kami semua benci kematian?” Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab,

لَيْسَ كَذَلِكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

“Bukan seperti itu (maksudnya). Akan tetapi, seorang mukmin, apabila diberi kabar gembira tentang rahmat dan ridha Allah serta janah-Nya, maka ia akan suka bertemu Allah. Dan sesungguhnya orang kafir, apabila diberi kabar tentang azab Allah dan kemurkaan-Nya, maka ia akan benci untuk bertemu Allah, dan Allah-pun membenci bertemu dengannya.”

Imam Abu ‘Ubaid Al-Qayim bin Salam rahimahullaah menjelaskan makna hadits ini, “Menurutku maknanya bukan membenci kematian dan kedahsyatannya, karena tak seorangpun bisa menghindarinya. Tetapi yang dicela dari semua itu adalah mengutamakan dunia dan cenderung kepadanya serta membenci untuk kembali kepada Allah dan negeri akhirat.” Beliau rahimahullaah mendasarkan penjelasannya tersebut pada firman Allah Ta’ala yang mencela suatu kaum karena mencintai kehidupan dunia.

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آَيَاتِنَا غَافِلُونَ أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 7-8)

Al-Imam al-Khatthabi rahimahullaah juga menjelaskan mengenai maksud hadits di atas, “Maksud dari kecintaan hamba untuk bertemu Allah, yaitu ia lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Karenanya, ia tidak senang tinggal terus-menerus di dunia, bahkan siap meninggalkannya. Sedangkan makna kebencian adalah sebaliknya”.

Orang yang suka bertemu dengan Allah: Ia lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Karenanya, ia tidak senang tinggal terus-menerus di dunia, bahkan siap meninggalkannya. Sedangkan makna kebencian adalah sebaliknya

Imam Nawawi rahimahullaah berkata,”Secara syari’at, kecintaan dan kebencian yang diperhitungkan adalah saat dicabutnya nyawa yang saat itu taubat tidak lagi diterima. Maka pada saat itu, setiap orang akan diberi kabar tentang tempat kembalinya dan apa yang telah disediakan untuknya, dan akan disingkapkan semua itu kepadanya. Karenanya, Ahlus Sa’adah (orang-orang yang berbahagia) mencintai kematian dan suka bertemu dengan Allah serta berpindah kepada apa yang dijanjikan untuk mereka. Dan Allah-pun suka bertemu dengan mereka, maknanya: akan memberikan balasan yang banyak dan kemuliaan. (Sebaliknya) orang-orang yang menderita (celaka) membenci bertemu dengan Allah karena mengetahui tempat buruk yang akan ditinggalinya. Sehingga Allah juga benci bertemu dengan mereka, maknanya: menjauhkan mereka dari rahmat dan kemuliaan-Nya . . “ (Disarikan dari Syarah Shahih Muslim)

Penutup

Semoga Allah memilih kita menjadi hamba-Nya yang dikaruniakan husnul khatimah. Dia mengutus malaikat-Nya untuk memberi kabar gembira kepada kita saat ajal menjemput. Sehingga kita senang bertemu dengan Allah dan mendapatkan kabaikan yang telah Dia janjikan.

Namun, kondisi seperti itu tidak datang dengan sendirinya. Perlu ada usaha untuk merealisasikannya. Yaitu dengan menjaga Iman dan melaksanakan tuntutannya berupa istiqamah (kontinyu dan ajeg) menjalankan ketaatan dan ketakwaan. [PurWD/voa-islam.com]

Readmore...

Waspada, Ada lafadz Allah di sepatu CROCS

Bagi anda pecinta sendal dan sepatu merek Crocs, kayaknya perlu berpikir dua kali jika ingin mengkoleksinya, kalo diperhatikan logo Crocs yang dibalik itu sangat mirip lafadz Allah lho.

Seperti yang kami temui di social media dan ramai diberitakan di Kaskus pekan terakhir Desember 2010 lalu, ternyata gosip logo Crocs yang dibalik akan menyerupai Lafadz Allah memang benar adanya. Tim Voa-Islam secara sporadis bergerilya di media online, forum dan social media akhirnya menemukan logo yang dimaksud.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6123533
Sandal / sepatu merk ini banyak di gemari anak muda maupun dewasa belakangan ini. Walaupun harganya mahal, tetap saja sandal ini menjadi incaran banyak kalangan.
Nampaknya saat ini Umat Islam harus menahan diri untuk memiliki Crocs, selain logonya yang cenderung menghina Umat Islam dengan penggunaan Lafadz Allah pada semua sepatu dan sandalnya...

Kalo anda terlanjur membeli, baiknya di "kerok" atau di silet bagian logo Crocs tersebut dan jangan lagi beli Crocs apalagi yang Asli..
Mari kita tunggu klarifikasi resmi dari Crocs atau kita buat gerakan "Ayo Boikot Crocs!!"

Readmore...

Ustadz Abdul Qadir AKA: Jika HKBP Kurang Ajar, Pantas diusir dari Bekasi

BEKASI (voa-islam.com) – Pasca Insiden HKBP Ciketing (12/9/2010), umat Islam di Bekasi terkesan vakum dan lesu darah. Benarkah gerakan umat Islam Bekasi kempes?

Untuk menjawab kesan tak sedap itu, voa-islam.com menemui pejabat sementara (Pjs) Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Ustadz Abdul Qadir AK yang selalu hadir setiap kali persidangan untuk mendukung rekan seperjuangannya, Ustadz Murhali Barda cs di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi.

Menurut Ustadz Aka —begitu ia biasa disapa— advokasi keummatan akan terus berjalan, tidak ada istilah terhenti, vakum atau dikempeskan. “Untuk advokasi persidangan, kita akan terus koordinasi. Saat ini, kita sudah serahkan ke Bantuan Hukum Front (BHF), sebuah badan otonom FPI yang sering menangani persoalan yang menyangkut hukum. Teman-teman advokasi lainnya, seperti Munarman dan Shalih Mangara Sitompul dari Peradi juga bergabung,” jelas Ustadz Aka.

Ustadz Aka menilai, kasus Ciketing adalah tawuran biasa, bukan kriminal. Tentu saja, bentrokan itu menjadi keprihatinan bersama yang harus diselesaikan secara damai, tak perlu sampai ke ranah hukum. Kalau pun diseret ke ranah hukum, seharusnya kedua belah pihak yang bertikai diusut secara tuntas. Jangan hanya sepihak.

“Tapi nyatanya, penegak hukum hanya menyeret Ustadz Murhali Barda dan anak-anak muda yang sebetulnya bukan anggota FPI, hanya simpatisan saja. Mereka tergabung dalam Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB),” ujarnya.

Agenda ke depan, KUIB akan terus mengawal persidangan. KUIB bersama advokasi hukum gabungan, bahkan sudah mengajukan pengalihan tahanan Ustadz Murhali Barda menjadi tahanan kota.

”Kita sudah berupaya ke Kejati Jawa Barat di Bandung, agar menangguhkan penahanannya. Kami menyesalkan ucapan SBY yang turun tangan seraya menyerukan agar pelakunya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Atas dasar apa SBY mengatakan itu,” tegas Ustadz Aka.

Tak dipungkiri, insiden Ciketing dibesar-besarkan hingga menjadi sorotan internasional. Padahal ini hanya persoalan lokal, setingkat RT/RW saja. Seharusnya bisa diselesaikan. ”Satu hal, umat Islam tidak melakukan penolakan terhadap kegiatan kebaktian umat Nasrani. Yang kita persoalkan adalah keberadaan gereja ilegal. Yang pasti, sudah ada aturannya tersendiri. Kalau umat Islam menolak kebaktian, mestinya tidak ada gereja yang bisa berdiri di Bekasi. Ternyata kan di Bekasi tumbuh sejumlah gereja, di antaranya ada gereja Sunda dan sebagainya.”

….Jemaat HKBP itu pendatang yang songong. Mereka begitu provokatif, tidak sopan, dan terang-terangan mengembangkan budaya yang tidak sesuai dengan masyarakat setempat….

Yang dipersoalkan oleh umat Islam Bekasi sesungguhnya adalah persoalan etika bagaimana bertamu yang baik. Pada prinsipnya, sebagai tuan rumah yang baik, siapapun yang datang akan diterima dengan tangan terbuka. Tapi kalau tamunya kurang ajar, jelas tak bisa diterima masyarakat Bekasi.

Ibarat bertamu, hendaknya harus kulonuwon dengan masyarakat asli Bekasi selaku shohibul bait. Sementara pihak HKBP tidak ada kulonuwun-nya. Basa-basa pun tidak. Bukan hanya itu, dimana kaki berpihak, seyogianya menghormati budaya masyarakat setempat. Tapi para pendatang itu justru mengembangkan budaya lapo tuak, memakan anjing dan babi sebagai santapan mereka. Jelas saja, berat bagi masyarakat Bekasi untuk menerima budaya yang berbeda.

”Jemaat HKBP itu pendatang yang songong. Mereka begitu provokatif, tidak sopan, dan terang-terangan mengembangkan budaya yang tidak sesuai dengan masyarakat setempat. Seorang tokoh Islam Bekasi sampai mengatakan, jika tamu itu kurang ajar, sudah sepantasnya diusir dari Bekasi,” ungkap Ustadz Aka yang telah mengumpulkan uang santunan dari kaum Muslimin yang tergabung dalam KUIB. Uang yang terhimpun itu diberikan untuk keluarga para mujahid Bekasi setiap bulannya, minimal Rp 1 juta per kepala keluarga. [taz/desastian]

Readmore...

Senin, 03 Januari 2011

Kasus HKBP Ciketing: KH Murhali Cs Akan Dihadapkan 25 Saksi Memberatkan

BEKASI (voa-islam.com) - Jaksa penuntut umum sidang lanjutan dugaan kekerasan jemaat Huria Kristen Batak Protestan Pondok Timur Indah, Ciketing, Kota Bekasi, Jawa Barat, akan mengajukan 25 saksi yang akan memberatkan 13 terdakwa.

“Puluhan saksi itu berasal dari korban yang akan memberikan keterangan untuk seluruh terdakwa pada agenda sidang lanjutan, Senin (3/1/2010),” kata Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi, Ali Mukartono, di Bekasi, Ahad kemarin.

Sidang lanjutan tersebut rencananya dilakukan terhadap 13 orang terdakwa di antaranya Ketua FPI Bekasi Raya, Murhali Barda. Agenda sidang akan dimulai pukul 09.00 WIB di Gedung Pengadilan Negeri Bekasi, Jalan Pramuka, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Para terdakwa lainnya adalah Ismail, Ade Firman, Dede Tri Sutrisna, Panca Rano VID (alias Rano), Khaerul Anwar, Nunu Nurhadi, Roy Karyadi (Acong), Kiki Nurdiansyah, Supriyanto, Adji Achmad Faisal, Handoko (Tolet), dan Hardoni Syaiful (Doni).

“Berkas acara terdakwa dibagi lima perkara, menggunakan ruangan sidang berbeda. Setelah selesai memberikan kesaksian di satu ruangan, saksi akan pindah ke ruangan lain untuk memberikan keterangan bagi terdakwa lain” katanya.

Dikatakan Ali, saksi itu akan memberikan keterangan secara bergiliran di lima ruang sidang berbeda terkait kronologis yang sebenarnya insiden bentrokan fisik yang terjadi di Jalan Puyuh Raya pada 12 September 2010 yang berujung pada penusukan terhadap jemaat HKBP di antaranya Pendeta Luspida Simajuntak.

Ali mengatakan, Pengadilan Negeri Bekasi berencana akan meniadakan sidang perkara lain. Sebab, sidang kasus HKBP Pondok Timur Indah diperkirakan memakan waktu lama dan menarik perhatian masyarakat. Khususnya terhadap terdakwa Murhali Barda, Ketua FPI Bekasi Raya, yang dituduh menghasut warga untuk melakukan kekerasan terhadap jemaat HKBP.

“Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk keamanan. Sidang akan dikawal ketat sekitar 300 petugas keamanan dari Polres Metropolitan Bekasi,” ujarnya.

Sementara itu, tim pembela terdakwa, Salih Mangara Sitompul mengatakan, pihaknya akan mendengarkan keterangan saksi yang diajukan ke majelis hakim guna menyocokkan kronologi yang disampaikan pihak terdakwa.

“Kami punya bukti bahwa klien kami tidak bersalah, insiden yang sebenarnya terjadi adalah bentrokan dua pihak, bukan kekerasan,” kata Salih.

....Kami punya bukti bahwa klien kami tidak bersalah, insiden yang sebenarnya terjadi adalah bentrokan dua pihak, bukan kekerasan, kata Salih....

Sidang perdana kasus HKBP Ciketing ini digelar Rabu pagi, (29/12/2010) dengan agenda pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dalam dakwaannya, JPU Suharso SH MH mengkaitkan keterlibatan para terdakwa dan saksi lainnya dalam kasus Ciketing tersebut. Dalam surat dakwaan JPU sebagaimana diatur dalam pasal 170 ayat (1) Jo Ayat (2) ke-1 KUHP, dengan subsidair: Terdakwa Ade Firman dinilai telah melakukan penganiayaan terhadap Pendeta Luspida Simanjuntak. Ade Firman, pemuda kelahiran Bekasi 5 November 1985 itu, dituntut dengan pasal 351 ayat (1) KUHP tentang pasal penganiayaan.

Tim pembela ke-13 terdakwa memutuskan untuk mempercepat persidangan. Tim pembela tidak mengajukan eksepsi atau pembelaan atas dakwaan, sehingga materi sidang langsung masuk ke agenda mendengarkan keterangan saksi.

Menanggapi dakwaan itu, Adjie Ahmad Faisal, salah seorang pemuda yang menjadi terdakwa, kepada voa-Islam.com menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan pengeroyokan dan penusukan kepada salah seorang jemaat HKBP.

....Mustahil kami mengeroyok, kami yang hanya berjumlah 15 orang mengeroyok jemaat HKBP yang berjumlah 250 orang. Bahkan, kami diteriaki dengan teriakan ’maling’ dan ’copet’ oleh jemaat HKBP, kata Adjie....

”Mustahil kami mengeroyok, kami yang hanya berjumlah 15 orang mengeroyok jemaat HKBP yang berjumlah 250 orang. Bahkan, kami diteriaki dengan teriakan ’maling’ dan ’copet’ oleh jemaat HKBP,” kata Adji yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan. Ia bersama Supriyanto, teman ngamennya itu biasa mangkal di depan Komdak, Jakarta.

Insiden itu terjadi di jalan Ciketing yang sempit. Sehingga wajar saat berpapasan, kedua pihak tersenggol badan. ”Yang terjadi, kami malah dikeroyok rombongan HKBP yang jumlahnya jelas-jelas lebih besar. Bahkan motor kami ditendang, sampai teman kami ada yang jatuh dari motor,” kata Adjie.

Terdakwa lainnya, Ismail, juga mengatakan hal yang sama kepada voa-islam.com, bahwa dirinya dikeroyok oleh jemaat HKPB. ”Kepala saya dipukul ujung payung, lalu digetok pake batu hingga kepala saya berdarah dan dijahit hingga dua jahitan. Yang jelas, pihak HKBP telah memutarbalikkan fakta. Mana mungkin jumlah kami yang hanya 15 mengeroyok 250 orang jemaat HKBP?, ” kata Ismail. [taz/dbs]

Readmore...